13 February 2017

by Yoga Wisesa

Tersedia di Indonesia, Vivo V5 Plus Sajikan Kemampuan Selfie Bokeh Lewat Kamera Ganda

Vivo V5 Plus diklaim sebagai smartphone dengan dua kamera depan pertama di dunia.

Dalam acara peluncuran smartphone spesialis swafoto Vivo V5 di Indonesia pada akhir bulan November 2016, sang produsen dari Tiongkok itu memberikan petunjuk soal rencana mereka menghadirkan versi lebih canggih dari V5, dinamai V5 Plus. Agenda tersebut akhirnya direalisasikan di tengah bulan Februari ini, dilakukan secara meriah di Hotel Ritz-Carlton Jakarta.

Melihat tradisi sebelumnya, kata 'plus' pada smartphone biasanya menanadai penambahan ukuran layar dan mungkin upgrade pada hardware. Faktanya, V5 Plus mengusung lebar layar serupa V5, bahkan kamera depannya juga 'masih' dipersenjatai sensor 20-megapixel. Namun pembaruan yang Vivo terapkan di V5 Plus tak hanya dititikberatkan pada aspek-aspek itu. Perubahan bisa segera Anda rasakan saat menjinjingnya.

Vivo V5 Plus diklaim sebagai smartphone dengan kamera depan ganda pertama di dunia, kabarnya dihadirkan ke Indonesia karena tingginya minat konsumen terhadap V5. Seperti pendahulunya, kamera tersebut dikerjakan secara kolaboratif oleh tim Vivo dan Sony. Lewat kombinasi dua sensor terpisah ditambah algoritma canggih, kamera mampu menjepret foto selfie dengan efek bokeh.

Desain

Sebelum mendalami fitur bokeh dan fotografi, saya akan membahas faktor desain V5 Plus lebih dulu. V5 generasi pertama memang bukanlah smartphone dengan rancangan yang distingtif ataupun orisinal. Meski berstruktur unibody, mayoritas bagian tubuhnya terbuat dari plastik. Kabar gembiranya, penampilan V5 Plus jauh lebih menarik berkat konstruksi logam. Dan uniknya lagi, V5 Plus hanya sedikit lebih berat dari V5, yakni berbobot 158,6-gram.

V5 Plus mempunyai tubuh berukuran 74x152,58mm dengan ketebalan hanya 7,26mm. Layout-nya boleh dibilang identik seperti V5: ada sensor sidik jari sekaligus tombol home di bawah layar, diapit oleh tombol kapasitif menu dan back - arahannyanya mirip Oppo F1s. Garis antena di sisi punggung diposisikan dekat ujung atas dan bawah. Bagian ini memiliki tekstur matte, membuatnya tidak gampang terselip dari genggaman tangan.

Modul kamera belakang yang menonjol di pojok kiri atas berpeluang jadi masalah. Ia menyebabkan V5 Plus tidak bisa berbaring secara sempurna (tanpa case tambahan), dan saya belum bisa mengonfirmasi apakah produsen telah melengkapi lensa dengan lapisan anti-baret atau belum.

Layar

Smartphone menyuguhkan panel IPS seluas 5,5-inci 1080x1920 (FHD) berkepadatan 401ppi - spesifikasinya berada jauh di atas V5 walaupun ukuran layarnya sama. Display tersebut sudah menggunakan kaca jenis 2.5D Corning Gorilla Glass 5 - versi ini diklaim Corning lulus drop test dari ketinggian 1,6-meter. Rasio layar ke tubuh V5 Plus adalah sebesar 73,8 persen, juga lebih tinggi dari V5.

Kamera

Kamera ganda di sisi depan tentu saja merupakan nilai jual utama dari V5 Plus. Smartphone memanfaatkan perpaduan sensor 20-Mp Sony IMX376 dan sensor sekunder 8-Mp untuk menangkap informasi depth-of-field. Saat aktif secara bersamaan, mereka dapat menciptaan efek bokeh ala kamera DLSR ber-aperture besar. Lahir dari istilah bahasa Jepang, bokeh mengacu pada foto dengan objek fokus tajam berlatar belakang blur.

Sensor Sony IMX376 mempunyai ukuran 1/2,78-inci ber-aperture f/2.0 dipadu sistem lensa 5P, dan Vivo menjanjikan hasil jepretan yang tajam serta kapabilitas mereproduksi warna secara presisi. Menariknya lagi, setup dual camera memungkinkan pengguna menambahkan fokus setelah fofo diambil. Interface app kameranya juga simpel: intensitas fitur beautify dapat diatur mudah via slider, lalu bokeh bisa diaktifkan cukup dengan men-tap satu tombol.

Di kondisi temaram, pengambilan selfie sangat terbantu oleh fitur flash Moonlight - berfungsi untuk menerangi wajah dengan cahaya diffused tanpa menyebabkannya jadi overexposure.

Buat kamera belakangnya, Vivo membubuhkan sensor 16-megapixel dengan f/2.0, plus fitur PDAF, touch focus, face detection, panorama, HDR, serta dibantu LED flash single tone. Kamera tersebut mampu merekam video 2160p (4K) di 30-frame rate per detik.

Hardware & software

System-on-chip Qualcomm Snapdragon 625 (berisi prosesor delapan-core Cortex-A53 2GHz dan GPPU Adreno 506) dipilih Vivo untuk menjadi otak dari V5 Plus. Komponen ini didukung oleh RAM sebesar 4GB dan penyimpanan internal berkapasitas 64GB (tampaknya storage tidak bisa ditambah). Lalu tenaganya dipasok oleh unit baterai non-removable 3.160mAh yang ditunjang fitur fast charging. Dan buat mendukung sisi hiburan, Vivo tak lupa membekali V5 Plus dengan chip audio Hi-Fi AK4376.

V5 Plus beroperasi di platform anyar racikan Vivo, yaitu Funtouch OS 3.0, merupakan hasil modifikasi dari Google Android 6.0 Marshmallow.

Harga & ketersediaan

Kabarnya, Vivo V5 Plus sudah mulai dipasarkan di Indonesia mulai akhir minggu kemarin, dijajakan di harga Rp 5,5 juta. Untuk sementara waktu, baru ada satu warna V5 Plus yang tersedia, yakni varian rose gold.