2 February 2018

by Yoga Wisesa

Tiba di Indonesia, Monitor Gaming Curved 'Monster' Samsung Tak Cuma Bermanfaat Buat Gamer Saja

Kabarnya, proses riset dan pengembangan monitor CHG90 turut dibantu oleh publisher game Electronic Arts.

Dengan pengalaman selama puluhan tahun di ranah penyediaan TV dan home entertainment, Samsung punya bekal yang cukup banyak ketika mereka memutuskan buat melangkah ke segmen monitor gaming. Target konsumen di kelas ini memang berbeda dari khalayak umum, namun sejumlah teknologi visual bisa mereka kembangkan lebih jauh untuk memuaskan gamer.

Satu contohnya ialah quantum dot, yaitu teknologi layar yang memanfaatkan semikonduktor nanocrystal untuk menghasilkan cahaya monokromatis merah, hijau dan biru yang murni. Gunanya adalah buat meningkatkan kecerahan serta daya jangkau warna. Quantum dot dapat Anda temukan di CHG70 dan CFG73, dan belum lama, Samsung mengimplementasikannya ke monitor gaming high-end 'monster' baru mereka.

Disingkap perdana di Gamescom Cologne 2017, CHG90 QLED ialah pemandangan yang tidak biasa. Ia adalah monitor gaming berlayar melengkung 49-inci yang terinspirasi dari teater IMAX dengan tujuan 'memaksimalkan efek sinematik video game'. Buat mempermudah Anda membayangkan sebesar apa monitor 49-inci, ukuran ini setara dua monitor 27-inci 16:9.

Dan tepat di awal bulan Februari 2018 kemarin, Samsung resmi meluncurkan CHG90 QLED di Indonesia.

 

Teknologi dan spesifikasi

Monitor ultra-wide tersebut memanjakan Anda dengan resolusi full-HD ganda di 3840x1080p, refresh rate 144Hz dan rasio 32:9. Ia mengusung panel jenis Vertical Alignment yang menjanjikan kepekatan warna hitam lebih tinggi serta warna putih lebih alami. CHG90 QLED mempunyai level kelengkungan 1800R, dimaksudkan untuk mendongkrak tingkat realisme dan memberikan keunggulan dalam permainan karena memastikan sudut pandang kita lebih luas, tanpa membuat mata cepat lelah, serta tanpa diganggu garis frame seperti ketika menggunakan setup multi-monitor.

Quantum dot sendiri berdampak pada output warna monitor, kabarnya mampu mencakup 125 persen spektrum warna RGB dibanding standar color space RGB film digital di industri perfilman Amerika (DCI-P3). CHG90 juga ditopang oleh teknologi high dynamic range (HDR), yang biasa ditemukan di produk display berformat besar atau TV premium. HDR berfungsi untuk memperluas jangkauan warna dan kontras, sehingga efek 'cerah' terlihat lebih cerah, lalu segala objek di sana punya efek kedalaman.

Selain itu, produsen turut membekali monitor ini bersama Radeon FreeSync 2. Seperti versi sebelumnya, Freesync adalah teknologi untuk menyinkronkan frame rate yang dihasilkan kartu grafis dengan kemampuan monitor melakukan refresh. Berkatnya, output jadi lebih mulus, mengurangi keterlambatan input dan mencegah adanya efek screen tearing. Di versi kedua ini, FreeSync siap mendukung HDR dan tingkat refresh rate lebih tinggi.

Samsung susah-susah memampatkan itu semua ke CHG90 QLED karena mereka ingin konten permainan tersaji ke gamer seperti yang diinginkan oleh para developer-nya.

 

Kolaborasi bersama EA dan dukungan game

Seorang perwakilan Samsung memberi tahu saya bahwa proses riset dan pengembangan monitor gaming CHG90 turut dibantu oleh publisher game Electronic Arts. Ia tidak mengungkapkan proses kolaborasinya secara spesifik, namun hal ini menjelaskan kemunculan permainan-permainan EA di sejumlah gambar dan video promosi produk, contohnya Mass Effect: Andromeda, Star Wars Battlefront II, Battlefield 1 dan Titanfall 2.

Namun CHG90 tak cuma mendukung game-game EA saja. Ada daftar cukup panjang permainan yang siap menyuguhkan konten di rasio 32:9, termasuk judul-judul eSport populer seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Rainbow Six Siege. Saya sendiri berkesempatan menjajal langsung Project CARS 2. Di mode 'kokpit', rasio 32:9 memberikan ruang penglihatan sangat luas, mengurangi rasa jengkel akibat sempitnya perspektif, membuat saya bisa lebih berkonsentrasi pada balapan.

Fitur Freesync 2 memang cuma dapat diakses oleh pemilik PC dengan kartu grafis AMD seperti Radeon R9 Series (kecuali 370/370X), R7 260 dan 260X, serta seri RX 400; namun pengguna GPU Nvidia GeForce GTX 1050 sampai GTX 1080Ti dan Titan X tetap bisa menikmati fitur high dynamic range. Menariknya, ada lebih banyak kartu grafis dari Nvidia yang menunjang HDR ketimbang AMD Radeon.

 

Tak sekadar untuk gamer...

Di Indonesia, sasaran konsumen monitor gaming CHG90 QLED tak cuma gamer high-end, tapi juga para profesional dan kreator. Di presentasinya, Samsung menyingkap sejumlah alasan mengapa CHG90 sangat membantu ranah produktif. Pertama, layar melengkung merupakan jenis yang paling ideal secara ergonomis di mata karena 'sejajar' dengan field of vision alami mata manusia. Ketika bergerak ke kiri dan kanan, perubahan fokus lensa tidak setinggi sewaktu Anda melihat layar datar, membuat mata tidak cepat lelah.

Lalu tentu saja berkat panel super-lebar tersebut, Anda bisa menampilkan window aplikasi dan dokumen lebih banyak. Itu artinya proses bekerja jadi lebih nyaman dan produktif. Kita tak lagi perlu terlalu banyak melakukan scrolling, zooming, ataupun minimize/maximize window.

 

Harga dan waktu ketersediaan

Monitor gaming CHG90 QLED sebetulnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Belum lama, kabarnya Samsung juga sempat membuka gerbang pre-order. Yang jelas, Anda membutuhkan jumlah uang sangat besar buat meminangnya. Produk ini dibanderol seharga Rp 20 juta 'saja'.