Tidak Ada Lagi MacBook dengan Keyboard yang Rentan Rusak

MacBook Pro 13 inci akhirnya sudah diperbarui dengan upgrade spesifikasi dan keyboard yang jauh lebih bisa diandalkan

Saat hendak membeli laptop baru, apakah keyboard menjadi salah satu pertimbangan buat Anda? Saya yakin sebagian besar bakal mengiyakan, dan pada kenyataannya, perkara keyboard ini sempat menodai reputasi MacBook selama sekitar lima tahun terakhir.

Pemicunya adalah MacBook 12 inci yang dirilis di tahun 2015, yang kini telah dipensiunkan. Perangkat itu memulai tren keyboard dengan switch tipe baru di lini MacBook. "Butterfly keyboard", demikian istilah keren yang dipakai Apple. Dibandingkan sebelumnya yang memakai switch tipe scissor, butterfly keyboard dipilih demi mewujudkan bodi laptop yang kian tipis.

Lebih tipis, tapi ternyata lebih ringkih, demikianlah fakta seputar butterfly keyboard. Alhasil, jumlah kasus keyboard MacBook rusak meningkat drastis, dan sering kali penyebabnya cuma sebatas keyboard-nya kemasukan debu. Lebih parahnya lagi, perkara ini terus berlanjut sampai tiga generasi.

Hingga akhirnya Apple sadar diri dan menyudahi obsesinya akan perangkat yang luar biasa tipis. Menjelang akhir 2019, mereka merilis MacBook Pro 16 inci, dan salah satu fitur unggulannya adalah keyboard baru yang kembali ditenagai switch tipe scissor. Beberapa bulan setelahnya, MacBook Air menyusul dengan keyboard yang sama, dan sekarang giliran MacBook Pro 13 inci.

Ya, Apple sekarang sudah tidak lagi menjual MacBook yang dilengkapi butterfly keyboard. Iterasi terbaru MacBook Pro 13 inci ini datang membawa keyboard yang sama reliabelnya dengan MacBook Pro 16 inci maupun MacBook Air edisi 2020. TouchBar tetap dipertahankan, demikian pula Touch ID dan tombol Esc fisik.

Penyegaran spesifikasi tentu juga sudah diterapkan. Konfigurasinya kini mencakup prosesor Intel Core i5 generasi ke-8 maupun ke-10. Kalau memilih yang dibekali prosesor generasi terbaru, konsumen juga akan mendapat GPU terintegrasi yang lebih bertenaga sekaligus RAM LPDDR4X 16 GB atau 32 GB dengan kecepatan 3733 MHz. Untuk storage (SSD), ada pilihan kapasitas dari 256 GB sampai 4 TB.

Layar IPS-nya belum berubah, masih dengan bentang diagonal 13,3 inci dan resolusi 2560 x 1600 pixel. Tingkat kecerahan maksimumnya tercatat 500 nit, dan tentu saja layar ini sudah mendukung fitur True Tone.

Varian dengan prosesor Intel generasi ke-10 dibekali GPU yang kinerjanya 80% lebih cepat / Apple

Satu hal yang cukup mengganggu buat saya adalah, tidak semua varian MacBook Pro 13 inci ini memiliki jumlah port USB-C (Thunderbolt 3) yang sama. Varian dengan prosesor generasi ke-8 cuma mengemas dua port, sedangkan varian dengan prosesor generasi ke-10 dilengkapi empat port. Jadi kalau dua port USB-C dirasa kurang, bersiaplah merogoh kocek lebih dalam lagi.

Seberapa dalam memangnya? Apple membanderol varian dengan prosesor generasi ke-8 seharga mulai $1.299, sedangkan varian dengan prosesor generasi ke-10 mulai $1.799. Pemasarannya sudah mulai berlangsung di Amerika Serikat.

Sumber: Apple.