1. Startup

Tinggalkan Fase Beta, Bornevia Kini Hadir dengan Versi Penuh Yang Lebih Lengkap

Layanan Helpdesk/Support CRM berbasis web Bornevia mengumumkan pihaknya telah hadir dalam versi penuh (full version service) setelah sebelumnya berada dalam fase beta selama sekitar empat bulan. Berhasil menarik 370 bisnis untuk menjajaki produknya, dengan 60% di antaranya adalah bisnis lokal. Memasuki fase layanan penuh, sudah ada 20 bisnis yang melakukan demo untuk akun berbayar dan memberi masukan tentang fitur-fitur tambahan yang diinginkan di Bornevia.

Bornevia yang didirikan oleh Benny Tjia dan Tjiu Suryanto menandai versi penuhnya dengan kemajuan dari segi produk, termasuk di dalamnya reliabilitas user-experience, bug-fixes, integrasi auto-forward email, dan juga kategorisasi untuk setiap kasus. Menurut Benny dalam rilis persnya, "Kami melihat banyak yang sudah mendukung Bornevia selama ini melalui berbagai bentuk, dan berkat ini kami mengalami peningkatan signikan di jumlah pengguna dan kesadaran akan pentingnya solusi kami terutama di bidang e-commerce B2C dan Cloud service provider. Langkah selanjutnya kami ingin menaikkan jumlah pengguna berbayar kami dan memberi service lebih baik bagi setiap bisnis yang memakai produk kami."

Bornevia adalah satu dari sedikit startup yang membidik pasar B2B.  Bornevia memberikan solusi bagi mereka untuk mengintegrasi email dan social media ke dalam sebuah integrated inbox, dan di-organisasi dengan menggunakan sistem support ticket yang diberi status, prioritas, dan dikategorikan ke dalam folder-folder. Selain diuji coba oleh bisnis lokal, Bornevia telah digunakan untuk berbagai bisnis yang berlokasi di Eropa, Amerika Serikat, Singapura, dan India.

Berbicara tentang langkah Bornevia ke depannya, Benny mengatakan, "Kalau kita mengambil contoh saja dari salah satu studi kasus dari beberapa industri pangsa pasar kami yaitu bisnis-bisnis yang bergerak di bidang e-commerce di Asia Pasifik, kita melihat bahwa market size sudah dan akan terus bertambah pesat seiring dengan jumlah penduduk kelas menengah dan pembeli yang harus mereka layani dalam beberapa waktu terakhir dan ke depannya."

"Ini mengapa kita harus mengambil inisiatif untuk masuk dan memanfaatkan peluang ini sedini mungkin. Untuk itu kami sedang aktif melakukan diskusi dengan beberapa pihak VC (Venture Capital) untuk pendanaan lebih lanjut supaya memudahkan pengembangan bisnis kami lebih lanjut. Dana lanjut ini akan kami gunakan untuk merekrut karyawan berkualitas dan peningkatan produk lebih lanjut," ungkap Benny. Bornevia telah mendapatkan pendanaan dari angel investor untuk seed round di bulan Agustus 2013.

Dalam rilis persnya ini, Bornevia juga mengumumkan kerja sama dengan Infinys System Indonesia, yang memiliki layanan penyimpanan Infinys Cloud dan Cloudkilat, untuk pengenalan lebih lanjut tentang Bornevia ke penguna Infinys. Bornevia saat ini ditawarkan secara gratis untuk startup dengan tiga pengguna dan $12 per bulan per pengguna untuk versi yang lebih lengkap, termasuk di dalamnya mailbox dengan jumlah tanpa batas, akun media sosial, konsultasi gratis dan integrasi terkustomisasi, serta dukungan secara online termasuk di hari libur.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again