Tips Esensial Untuk Caster Esports Pemula dari Para Pro

Mereka juga menjabarkan sejumlah kesalahan umum yang sering terjadi di kalangan shoutcaster.

"Semua akan esports pada waktunya", begitulah moto yang belakangan terus diulang oleh editor-in-chief kami. Melihat lebih jauh, ranah olahraga elektronik bukan hanya sekadar soal bermain game, tapi juga membuka banyak peluang bisnis lain. Ia memberi kita kesempatan buat jadi pengelola event, manager tim, pelatih, hingga shoutcaster. Dalam pelaksanaannya, acara esports tak akan lengkap tanpa mereka.

Sebelum perhelatan Legion of Champions Series III 2019 dibuka di Bangkok minggu lalu, Lenovo dan Intel terlebih dulu mengundang tiga orang shoutcaster berpengalaman untuk berbagi tip serta masukan bagi Anda yang menaruh minat di ranah shoutcasting atau berkeinginan menjadi komentator esports profesional. Trio caster Ino 'Amplifire' Barreiro, Darwell 'Asurai' Llerena, dan Theo 'Arctikuno' Rodriguez juga ditunjuk sebagai analis sekaligus host LoC 2019 selama tiga hari.

 

Siapa mereka?

Sebelum meniti karier sebagai caster pro, ketiga pemuda itu punya latar belakang, minat, serta menempuh pendidikan berbeda. Namun mereka memiliki satu kesamaan: mereka mencintai gaming. Amplifire mulai menikmati permainan video sejak berusia tiga tahun, Asurai telah mencicipi begitu banyak genre permainan, sedangkan Arctikuno turut berpelangaman mengelola game center pernah jadi manager tim esports.

Ketiga shoutcaster berasal dari Filipina, dan satu aspek paling menonjol dari negara ini adalah, sebagian besar penduduknya mampu berbahasa Inggris dengan fasih. Selain reputasi dan pengalaman mereka, inilah alasan mengapa Amplifire, Asurai dan Arctikuno dipilih untuk jadi host dan komentator versi stream Inggris di kompetisi Legion of Champions 2019. Melengkapi bahasa Inggris, shoutcast juga disajikan dalam bahasa Thailand serta Korea.

Kemahiran berbasa Inggris memang jadi keunggulan, tapi juga sempat membuat para caster ini bingung. Karena berasal dari Filipina, banyak orang meminta mereka memandu permainan dalam bahasa Tagalog, khususnya buat turnamen-turnamen lokal. Namun akhirnya mereka memutuskan untuk tetap menggunakan bahasa Inggris.

 

Tip untuk jadi caster yang lebih baik

Presentasi dibuka oleh Amplifire dan dialihkan ke Arctikuno untuk menjelaskan apa saja yang bisa kita lakukan saat ingin mulai menggeluti bidang shoutcasting.

  1. Cari cara untuk berlatih. Sebelum jadi caster profesional, Arctikuno mengaku bahwa dirinya ialah seorang introvert. Ia tak membayangkan dapat berdiri di atas panggung seperti sekarang. Yang Arctikuno lakukan buat latihan adalah menyaksikan dan mendengarkan komentator lain bekerja, lalu ia akan mencoba meniru mereka.

  2. Bergabung dalam komunitas. Saat ini memang tidak banyak ada grup yang secara eksklusif diisi oleh caster, tetapi Anda bisa masuk dalam komunitas gaming berbeda di jejaring sosial. Dengan bergabung di sana, ada banyak hal dapat dipelajari, dan kita juga akan selalu up-to-date terhadap situasi di ranah gaming.

  1. Rekam suara Anda, kemudian dengarkan. Umumnya kita tidak menyukai versi rekaman suara diri sendiri. Namun dengan begini, kita bisa mulai 'memakluminya' serta segera menyadari jika ada kekurangan. Misalnya, boleh jadi ternyata volume suara kita terlalu kecil atau kita berbicara terlalu buru-buru. Cara ini turut memudahkan kita menemukan karakter unik diri.

  2. Unggah sampel-sampel itu ke platform video, misalnya YouTube atau Facebook. Arctikuno menyampaikan bahwa cara mengomentari dan jadi shoutcaster satu game akan berbeda dari permainan lain. Itu sebabnya rekaman kita harus mudah diakses dan ditunjukkan ke penyelenggara event, supaya mereka bisa mengetahui apakah Anda merupakan talenta yang tepat buat turnamen mereka atau bukan.

  1. Dengarkan dan pelajari bagaimana caster pro beraksi. Metode ini sangat efektif buat meningkatkan kualitas shoutcasting Anda. Kita juga disarankan untuk mengenal lebih banyak caster profesional, karena lewat cara ini, kita dapat mempelajari metode serta proses mereka berlatih. Contoh praktisnya, seorang shoutcaster lama-lama akan terdengar membosankan jika ia hanya fokus pada pertandingan. Ia setidaknya perlu mengetahui latar belakang pemain, atau perjalanan tim dalam mencapai di babak itu, sehingga pembahasan jadi lebih bervariasi.

  2. Jalin hubungan baik dengan liga lokal. Merupakan aspek paling krusial, teruma bagi para caster freelance, karena mayoritas kesempatan tidak datang sendiri. Kita-lah yang harus proaktif, dan liga lokal ialah tempat terbaik untuk jadi batu lompatan.

-

 

Di sesi berikutnya, Asurai memaparkan kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para caster. Dengan mengetahui hal-hal ini, kita bisa lebih mudah menghindarinya.

  1. Mencoba mengubah karakter Anda dengan terlalu meniru orang lain. Menurut Asurai, jadi diri sendiri membuat penampilan kita lebih natural.

  2. Terlalu bersemangat. Memang ada saatnya caster perlu menyemarakkan suasana, terutama ketika sedang terjadi momen menegangkan di permainan, namun kita tetap harus bisa menjaga diri dan menyadari kapan intonasi tinggi dibutuhkan.

  1. Terlalu banyak menyampaikan informasi. Caster disarankan untuk tidak memberikan terlalu banyak info dalam satu waktu. Kita perlu menyaring informasi-informasi apa saja yang relevan diungkapkan saat itu. Lalu sang shoutcaster juga perlu fokus, jangan sampai sewaktu kamera sedang di arahkan di lokasi A tapi Anda malah membahas kejadian di titik B.

  2. Terlampau mendominasi panggung, terutama saat casting dalam grup. Anda harus memberikan rekan lain kesempatan untuk berbicara dan berekspresi. Dengan saling berbagi, panggung jadi lebih berwarna.

  1. Menanggapi masukan atau kritik orang lain secara personal. Saran dan kritik memang bermanfaat, tapi kita juga harus sadar bahwa tak semua orang setuju dengan pilihan dan keputusan kita. Perbedaanlah yang membuat diri Anda unik.

  2. Kurang persiapan. Jika, misalnya Anda diberi kesempatan buat jadi caster pertandingan Dota 2, tentu saja Anda sebaiknya mengetahui segala hal yang terjadi sejauh ini, apakah ada update yang memengaruhi permainan, dan lain sebagainya.

  3. Berpuas diri dan menutup ruang buat belajar. Akan selalu ada orang yang lebih baik dari Anda, dan jangan pernah berpuas diri karena Anda merasa jadi yang paling berkompeten di bidang itu. Selalu ada hal baru yang dapat dipelajari.

-

Selamat mencoba!