6 Tips Membuat Konten Video untuk YouTube Menggunakan Smartphone

Dari pencahayaan, produksi video, hingga editing

Membangun channel YouTube memang tidak mudah, butuh kerja keras dan kesabaran. Namun, setiap orang punya kesempatan untuk menjadi seorang YouTuber bahkan bila hanya mulai dengan mengandalkan smartphone.

Bagi yang ingin atau baru mulai, tidak masalah bila merekam menggunakan kamera smartphone. Pada dasarnya, kita masih bisa menerapkan beberapa teknik videografi untuk mengoptimalkan hasilnya.

Peralatan apa saja yang dibutuhkan sebagai YouTuber pemula dan bagaimana menghasilkan kualitas video yang optimal meski hanya menggunakan kamera smartphone? Simak tips berikut ini.

1. Pencahayaan

Seperti fotografi, pencahayaan juga merupakan elemen penting dalam videografi. Seperti yang kalian ketahui, sensor pada kamera smartphone ukurannya kecil dan bila Anda tidak punya peralatan lighting maka pastikan syuting di tempat yang terang.

Baik itu di luar ruangan atau di dalam ruangan mengandalkan cahaya dari jendela. Kalau mengandalkan cahaya matahari dari jendela, artinya tergantung posisi jendela. Agar cahaya bisa masuk ke kamar, antara pagi menjelang siang (sekitar jam 7 - 11) atau jam siang menjelang sore (sekitar jam 2-5).

Pilih waktu yang tepat saat cahaya masuk ke kamar, atur posisi agar wajah kita jelas di depan kamera jangan membelakangi sumber cahaya (backlight). Tapi, menghadap cahaya atau miring agar hanya setengah bagian wajah kita yang terpapar cahaya sehingga menimbulkan kesan yang cinematic.

2. Mikrofon Eksternal

Sebelum mulai syuring, mari persiapkan peralatan dasar yang paling dibutuhkan. Pertama mikrofon eksternal, bagaimana pun kualitas audio sama pentingnya dengan visual.

Untuk mikrofon eksternal untuk smartphone bisa menggunakan jenis lavaliere alias lavs (clip-on). Kelebihannya suaranya bakal lebih jelas, karena dekat dengan mulut kita (dijepitkan di kerah). Hanya saja, bakal berusan dengan kabel.

Harga mikrofon eksternal untuk smartphone ini relatif murah. Untuk clip-on ada Boya By-M1 Pro, Saramonic LavMicro U3A, Boya My-M3 M3D, dan Rode Smartlav.

Bisa juga menggunakan mikrofon jenis shotguN kamera mirrorless, banyak yang ukurannya kecil tapi perlu menggunakan conventer tambahan TRRS ke TRS agar bisa bekerja. Mikrofon ini menerima sinyal suara hanya dari satu arah saja, pastikan lurus dan jaraknya tidak terlalu jauh.

3. Tripod

Bahkan bila merekam video pakai smartphone, peralatan yang satu ini tetap dibutuhkan oleh para content creator awal. Untuk memudahkan kita untuk merekam video secara lebih fleksibel dan juga untuk mengambil footage B-roll dengan pergerakan kamera yang stabil.

Selain bicara langsung di depan kamera (disebut A-roll), footageB-roll juga dibutuhkan untuk memperlihatkan lebih detail apa yang sedang dijelaskan. Sebagai contoh, bikin video review smartphone - artinya kita perlu memperlihatkan desain dan fitur-fiturnya.

4. Gunakan Frame Rate Tinggi

Kalau smartphone kamu punya fitur perekaman video 1080p pada 60 fps, maka gunakan sebaik mungkin. Syuting dengan frame rate tinggi ini memungkinkan membuat slow-motion hingga 40 persen bila diedit pada 24 fps, sehingga memperhalus pergerakan kamera saat tilting dan panning.

Selain agar tampil cinematic, juga terkait fungsionalitas. Misalnya bila waktu syuting terbatas, kita bisa mengisi timeline yang diedit agar mencakup lebih banyak cerita karena setiap detik bernilai 2 detik.

5. Video dengan Resolusi 4K

Syuting video di resolusi 4K juga banyak manfaatnya. Contohnya saat diedit pada 1080p, kita bisa zoom atau crop video hingga 50 persen tanpa kehilangan kualitas.

Hal ini membuat proses editing lebih leluasa. Sebab, selain crop juga kita bisa membuat efek pergerakan di dalam video. Contohnya tilting, panning, hingga zoom in dan zoom out. Tapi, laptop atau yang smartphone untuk mengedit videonya cukup kuat.

6. Editing

Saat merekam video, kita sedang membuat bahan-bahan untuk karya video. Selanjutnya, tahap yang tidak kalah penting ialah post processing atau editing.

Bila belum ada laptop buat editing, pakai smartphone pun bisa meskipun fungsionalitasnya terbatas. Aplikasi edit video seperti Adobe Premiere Rush, PowerDirector, KineMaster, InShot, dan lainnya cukup bisa diandalkan. Pilih yang sesuai kebutuhan Anda.

Satu lagi sebagai penutup, di kamera smartphone ada fitur seperti time-lapse dan AR lens atau 3D Emoji. Manfaatkan fitur tersebut untuk membuat footage yang lebih kreatif lagi.