1. Startup

Trakteer Hadir Mudahkan Kreator Dapatkan Dukungan Finansial dari Penggemarnya

Saat ini sudah menaungi 1614 penikmat karya dan 482 kreator dari beragam bidang

Setiap karya layak untuk diapresiasi. Hal tersebut yang membuat Miftah Mizwar, Rizki Lizuardi, dan Budi Satria Wijaya terinspirasi untuk mengembangkan Trakteer. Platform tersebut memungkinkan kreator terhubung dan mendapatkan dukungan finansial secara langsung dari para penikmat kreasinya, sebagai bentuk apresiasi.

Menurut pemaparan Miftah, berdasarkan riset internal, saat ini masih banyak kreator yang belum piawai memonetisasi karyanya – pun beberapa sudah memiliki basis penggemar yang cukup banyak. Umumnya dikarenakan terbatasnya fitur monetisasi di platform penerbit konten yang digunakan. Selain itu, ketatnya syarat yang harus dipenuhi di sebuah platform untuk bisa menarik uang dari karyanya turut menjadi sesuatu yang dikeluhkan.

Saat Trakteer dikembangkan, Miftah dan tim juga menyadari bahwa di tingkat global sudah ada platform seperti Patreon, Ko-Fi, atau Buymeacoffee. Namun kendalanya mengharuskan penggunaan kartu kredit untuk bertransaksi. Sementara penetrasi kartu kredit di Indonesia belum masif, sehingga bakal kurang optimal jika diaplikasikan untuk kreator di sini.

Untuk itu Trakteer hadir, menawarkan konsep serupa dengan sistem pembayaran yang lebih mudah bagi pengguna. Mereka bekerja sama dengan sistem pembayaran lokal, khususnya e-wallet. Dalam debutnya, penikmat karya bisa memberikan apresiasi menggunakan saldo Gopay. Dalam waktu dekat, Ovo dan Dana akan bisa digunakan.

"Trakteer berharap dapat menumbuhkan budaya saling dukung di antara kreator dan para penikmat karyanya. Dengan dukungan penuh dari para pendukungnya, seorang kreator dapat mewujudkan impian untuk hidup mandiri secara finansial dari karyanya. Semakin banyak konten kreator yang mandiri dari karyanya, akan memberikan peluang lebih besar terhadap terbukanya lapangan pekerjaan baru,” terang Miftah.

Tim Trakteer bersama mentornya di acara TheNextDev Telkomsel / Trakteer

Startup berbasis di Bandung ini masih menjalankan bisnis secara bootstrapping. Menariknya di fase awal saat peluncuran perdana mereka juga melakukan penggalangan dana di platformnya untuk mendapatkan dukungan, sekaligus memvalidasi penerimaan layanan di masyarakat. Saat ini atas layanan dan sarana teknologi yang diberikan, Trakteer mengenakan biaya 5% dari total donasi yang dihasilkan oleh kreator.

Sejak dirilis per 17 Agustus 2019 lalu, Trakteer sudah memiliki 2096 pengguna, terdiri dari 1614 penikmat karya dan 482 kreator dari beragam bidang; termasuk komikus, youtuber, penulis, blogger, hingga podcaster.

Selain menambah opsi pembayaran, untuk pengembangan produk tim Trakteer tengah fokus menyempurnakan platform untuk peningkatan kenyamanan kreator dalam memberikan konten eksklusif pada pendukungnya. Setelah itu mereka juga berencana untuk merilis aplikasi mobile.

Sementara untuk improvisasi bisnis ada dua hal yang tengah dalam tahap riset dan perencanaan. Pertama ialah pengembangan keanggotaan premium bagi kreator. Dan yang kedua penyediaan marketplace digital untuk kreator.

More Coverage:

“Melalui Trakteer, kami berharap dapat turut berperan dalam meningkatkan perekonomian nasional di bidang ekonomi kreatif," tutup Miftah.

Sebagai informasi, selain Trakteer saat ini juga ada KaryaKarsa sebagai platform lokal yang memiliki model layanan serupa, memfasilitasi kreator untuk terhubung dan mendapatkan dukungan dari para penggemarnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again