1. Startup

Tren Penggunaan "Video Marketing" bagi Startup

Belajar dari Brilio, Shopee, Bukalapak, dan Female Daily Network

Salah satu kegiatan pemasaran yang saat ini makin marak dilakukan sartup berbentuk video marketing. Konsepnya yang menghibur mampu untuk menciptakan brand awareness dan edukasi kepada target pengguna. Bentuk video kini tak hanya berupa video yang dipublikasi di YouTube atau di Facebook. Modelnya juga bisa berupa Stories yang hanya muncul dalam jangka waktu tertentu. Dalam waktu singkat, popularitas Stories yang baru  diperkenalkan sekitar setahunan di Instagram, Facebook, dan WhatsApp meningkat pesat.

Data pengguna aktif harian Stories di WhatsApp, Instagram, Facebook, Facebook Messenger, Snapchat / TechCrunch

Berdasarkan data tersebut, kita bisa melihat bahwa penggunaan video mampu melancarkan kegiatan pemasaran dan brand awareness ke target pengguna. Peluang tersebut sangat ideal untuk dimanfaatkan oleh startup dan pelaku UKM.

Jangan hard selling

Kemudahan yang ditawarkan video secara langsung membuka kesempatan bagi perusahaan untuk menyampaikan pesan hingga informasi kepada orang banyak. Namun demikian, yang perlu diingat sebelum video marketing dibuat, upayakan untuk tidak terlalu hard selling di video dan fokus kepada audience yang tepat.

"Ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu, gunakan insight dan buat konten yang tepat. Yang wajib diperhatikan adalah get to the point dan sesuaikan dengan brand message dan personality," kata CEO Brilio Joe Wadakethalakal.

Hal lain yang wajib dicermati saat membuat video marketing adalah tidak takut mencoba membuat satu pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

"Berani keluar dari zona aman karena tren selalu tidak pernah membuat aman kita juga sebagai creator. Jangan lupa untuk berani melakukan banyak experiment. Berencana untuk tidak menggunakan rencana dalam sebuah materi video kreatif," kata AVP Creative Marketing Division Bukalapak Lembu Wiworo Jati.

Selain menghibur, upayakan untuk membuat konten yang menarik dan menempatkan real people sebagai isi dari konten tersebut. Hal ini bisa menciptakan peluang engagement dengan target pengguna.

"Hal penting lainnya yang wajib diperhatikan adalah always have a call to action at the end of every video. Jadi setelah menonton video, pengguna akan melakukan action, misalnya meninggalkan komentar/like video atau subscribe channel dan lainnya," kata Video Producer Female Daily Network Gyanda Agtyani.

Pisahkan pesan

Perubahan teknologi juga mempengaruhi konsep konten video marketing. Jika dulunya variasi media terbatas, kini mulai banyak pilihan untuk melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan video marketing. Salah satu contoh adalah Instagram Stories yang mulai dimanfaatkan untuk melancarkan kegiatan video marketing.

"Selain perubahan teknologi yang cepat, ada hal lain yang bisa dilakukan saat membuat video marketing. Contoh sederhana adalah menambahkan subtitle di video. Hal ini perlu dilakukan karena banyak orang menonton video pada perangkat mobile tanpa menyalakan suaranya [mute]," kata Joe.

Untuk itu pastikan visual sudah mampu menggambarkan dan menceritakan konten yang ingin disampaikan. Visual yang engaging bisa menarik perhatian pengguna.

"Video juga memberikan ruang buat pemirsa untuk ikut andil dalam video ini, baik dalam menikmati visual maupun audio, sekecil apapun detail yang kita paparkan. Jangan sampai kita menutup ruang bicara antara pesan kita dan audience. Karena di ruang itulah kita sengaja membuka engagement untuk target kita," kata Lembu.

Lantas, mindset seperti apa yang idealnya wajib diterapkan saat membuat video marketing? Menurut Gyanda, idealnya perlu dibuat dua konten video yang berbeda untuk edukasi pelanggan dan brand awareness.

"Ada konten video yang fokus pada brand awareness, ada yang memang fokus pada edukasi. Jangan memaksakan dua pesan tersebut ada dalam satu konten video, karena biasanya malah pesannya tidak tersampaikan dengan baik."

Tambah Lembu, jangan lupa untuk memasukkan value perusahaan, energi brand, serta banyak pesan dalam konteks yang menarik, informatif dan menghibur. Tren update bisa juga menjadi acuan.

YouTube masih favorit

Mobilitas, kemudahan, dan popularitas yang ditawarkan YouTube masih menjadi pilihan brand dan perusahaan saat melancarkan kegiatan video marketing. Hal tersebut juga mempengaruhi conversion rate hingga popularitas (viral) video saat kampanye dilakukan.

"Di Female Daily sendiri, video-video kami di YouTube bisa dibilang sangat sukses meningkatkan brand awareness dan pengguna pada website, aplikasi, maupun aset media sosial kita yang lain," kata Gyanda.

Dimulai dari YouTube, pengguna kemudian diarahkan untuk melihat konten di situs hingga media sosial perusahaan. Hal ini dirasa cukup ampuh mendapatkan pengguna baru, traffic, dan interaksi dengan pengguna.

Joe mendukung pernyataan ini, dengan menyebutkan jumlah views video di Brilio bisa dilihat hingga lima kali lebih banyak daripada artikel.

"Namun demikian masih sulit bagi kami untuk mengukur kesuksesan conversion rate dari video, karena kita tidak bisa memasukkan link."

Shopee, yang selama tiga tahun cukup masif melancarkan promosi memanfaatkan video marketing, telah mendapatkan hasil yang positif. Salah satu bentuk nyatanya adalah iklan mereka (Godaan Shopee) mendapatkan penghargaan dari YouTube sebagai salah satu dari 10 iklan yang paling populer.

"Untuk tahap awal, perusahaan seperti Shopee yang baru berumur kurang dari tiga tahun, kami bisa mengatakan bahwa usaha kami di video marketing cukup berhasil. Namun bukan berarti kami berpuas diri. Dengan memanfaatkan kanalisasi konten video marketing di aset-aset digital yang kami punya, utamanya media sosial, materi video Shopee selalu mendapatkan apresiasi dan impresi yang baik dari publik," kata Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar.

Tren video marketing

Meskipun sudah terlihat cukup sesak, promosi memanfaatkan video marketing diperkirakan akan semakin besar. Tidak lagi dalam konsep biasa, video marketing nantinya juga akan berevolusi dan menghadirkan tayangan yang sarat dengan edukasi, informasi, dan menghibur.

"Saya melihat akan semakin ramai. Brand akan semakin gencar menggunakan video marketing karena tipe konten audiovisual memang paling mudah diterima dan dicerna. Apalagi aksesnya juga semakin mudah. Internet dan smartphone sudah jadi perangkat sehari-hari di semua lapisan demografi masyarakat. Karena akan semakin riuh, perang kreativitas akan semakin diuji. Konten video mana yang seperti apa yang akan stand out di antara yang lain," kata Lembu.

Salah satu konsep atau kreativitas yang bakal banyak diterapkan perusahaan adalah meluncurkan serial atau serial dokumentasi, melibatkan talenta dalam sebuah cerita yang dikemas dalam bentuk hiburan. Selain itu penggunaan Live video streaming, Live Video, dan video pendek berdurasi 1-2 menit juga akan makin berkembang.

"Saya melihat ke depannya konsumen sudah semakin cerdas melihat video marketing apa yang menarik perhatian mereka. Tidak lagi hanya selebriti, tapi orang biasa yang memiliki konten menarik dan pengikut yang banyak di akun media sosial (influencer) juga makin banyak dilihat oleh konsumen," kata Gyanda.

Hal senada diungkapkan Rezki. Ke depannya video akan semakin mempunyai peranan yang krusial dalam dunia marketing, karena mulai berubahnya ruang dan waktu konsumen dalam menikmati video.

"Dahulu kita hanya bisa menikmati konten video marketing di televisi. Sekarang di era digital, kita bisa menikmatinya melalui berbagi media tanpa terbatas ruang dan waktu. Untuk itu ke depannya, atensi kami terhadap video akan semakin besar. Mulai dari konten, produksi, distribusi di berbagai saluran dan yang tidak kalah penting masukan serta tanggapan dari pemirsa," tutup Rezki.

Lengkapi informasi Anda tentang digital marketing dengan 21 strategi ini, baca selengkapnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again