1. Startup

Triprockets Ramaikan Segmen Pemesanan Paket Tur dan Perjalanan Online (UPDATED)

Triprockets mencoba menjembatani celah operasional operator tur

Segmen pemesanan paket tur dan perjalanan secara daring di Indonesia kembali kedatangan pemain baru. Namanya adalah Triprockets yang berada di bawah payung Triprockets Travel Indonesia. Bisnisnya tak jauh berbeda dengan pemain sebelumnya yang hadir lebih dulu seperti Gogonesia dan Tripvisto, yaitu memberikan kemudahan penggunanya menemukan serta memesan paket wisata dan perjalanan, baik di Indonesia atau negara tujuan wisata lainnya.

Latar belakang lahirnya Triprockets dan model bisnis yang diadopsi

Triprockets pada dasarnya adalah startup yang menyediakan layanan pencarian dan pemesanan paket tur dan perjalanan secara daring, baik itu untuk wilayah Indonesia atau negara tujuan wisata lainnya. Startup ini didirikan oleh pasangan suami istri Rizal Raymond dan Lie Lie pada tahun 2015 dengan kantor pusat yang berlokasi di Lippo Karawaci, Tanggerang. Pengembangan bisnisnya sendiri masih dilakukan secara bootstrap oleh keduanya.

Triprockets percaya bahwa saat ini ada lebih dari 60 persen pelancong di Indonesia yang lebih memilih untuk bepergian secara perorangan dibandingan dalam grup. Jumlah ini dipercaya akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi saat ini.

Namun, terkadang para pelancong tersebut masih sering kesulitan dalam menemukan berbagai tur, aktivitas, atau atraksi yang sesuai dengan keinginannya. Menurut Triprockets, salah satu penyebabnya adalah sebagian besar dari operator tur masih beroperasi dengan menggunakan sistem manual dengan cakupan wilayah terbatas. Hal ini yang coba dijembatani oleh Triprockets lewat pendekatan daring.

Rizal Raymond mengatakan, “Berdasarkan survei yang kami lakukan, saat ini tercatat ada lebih dari 780 ribu operator tur di seluruh dunia yang 97 persen hanya beroperasi di satu daerah dan sebagian dari mereka masih menggunakan sistem manual [offline] dengan tingkat penetrasi online sebesar 4 persen saja. Karena inilah Triprockets mencoba menjembatani celah besar di ruang ini.”

“Jika saat ini Traveloka memberikan kemudahan bagi independent travelers melakukan pemesanan tiket, sementara Trivago dapat membandingkan dan memesan harga hotel, kini ada Triprockets yang membantu [pelancong] memesan berbagai [paket] tur, aktivitas, dan atraksi yang sesuai dengan keinginan,” lanjut Rizal.

Saat ini ada dua model bisnis yang diadopsi oleh Triprockets dalam menjalankan operasionalnya, yaitu in-direct dan direct. Dalam model in-direct, Triprockets bekerja sama dengan regional supplier yang mewakili beberapa operator tur. Sedangkan dalam model direct, Triprockets bekerja sama secara langsung dengan operator tur.

Rizal mengatakan, "Hal ini [model in-direct] memudahkan Triprockets dalam mengontrol inventori untuk sebuah daerah, serta mempermudah Triprockets dalam melakukan ekspansi penambahan produk dan lain sebagainya. [...] Kami memilih secara langsung setiap supplier berdasarkan standard pariwisata yang berlaku secara internasional.

"[Sedangkan] Dalam business model direct memberikan kebebasan untuk tour operator menentukan harga, mengatur inventori, hingga menentukan promosi dan diskon," lanjut Rizal menambahkan.

Menurut Rizal, market size dari pelancong internasional yang datang ke Indonesia ada lebih dari 10 juta. Dari jumlah tersebut, Rizal menargetkan keuntungan bervariasi dari model bisnis yang diadopsi dengan rentang 10 persen - 20 persen per produk. Proyeksinya, keuntungan yang bisa diperoleh bisa mencapai 100 juta dollar.

Fokus dan rencana di tahun 2016

Triprockets saat ini memang masih belum berbentuk badak usaha legal. Namun, Rizal sudah berencana untuk mendaftarkan usaha yang mulai diseriusinya sejak tahun lalu ini secepatnya di tahun 2016. Selain itu, penambahan fitur, awareness, hingga produk baru juga menjadi fokus pengembangan Triprockets tahun ini.

Beberapa fitur yang akan ditambahakan di antaranya yaitu "Editor's Pick" dan penyaringan produk berdasarkan event, baik itu event tahunan atau bukan. Dalam fitur "Editor's Pick", produk-produk tur atau aktivitas yang menjadi unggulan akan ditampilkan oleh Triprockets.

Lebih jauh, Rizal menjelaskan, "Di pertengahan tahun 2016 ini, kami akan meluncurkan kategori perjalanan terbaru kami [yang] bekerja sama dengan banyak travel blogger, komunitas travellers dan local guide di seluruh Indonesia."

"Di dalam kategori ini siapa saja dapat membuat dan menjual produk perjalanan melalui Triprockets dengan syarat produk tersebut haruslah unik, belum pernah dibuat oleh operator lain, memenuhi standard pariwisata dunia dan melalui review pihak Triprockets. Ini dilakukan untuk menjaga kualitas perjalanan tersebut," lanjut Rizal.

Bisnis yang dijalankan Triprockets sendiri sebenarnya bukan barang baru lagi bagi Indonesia. Pun begitu, Rizal tetap optimis bahwa Triprockets dapat kompetitif dalam segmen ini di pasar Indonesia lewat rentang produk yang ditawarkan.

Saat ini ada enam wilayah yang ditawarkan oleh Triprockets, yaitu Amerika, Eropa, Timur Tengah, Pasifik, Afrika, dan Asia yang di dalamnya terdapat Indonesia. Aktivitas yang ditawarkan terbagi dalam 12 kategori, mulai dari Local Experience, City Tour & Sightseeing, Theme Parks, Food & Gourmet, Health & Beaty Tours, Cruise & Water Tours, hingga Sport & Concert.

“Walaupun mungkin kami bukan satu-satunya situs pemesanan tur dan aktivitas di Indonesia maupun Asia, tetapi rentang produk kami yang luas menjadikan Triprockets sebagai salah satu kandidat situs pemesan tur dan aktivitas terbesar di Indonesia bahkan Asia. Kami punya ratusan tur, aktivitas, dan atraksi untuk semua orang dan terus bertambah setiap harinya,” pungkas Rizal.

Updated: Kami menambahkan informasi pendiri, model bisnis, dan fokus Triprockets di Indonesia untuk tahun 2016 ini.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again