1. Startup

Tukang Ingin Jembatani Pemilik Rumah dengan Penyedia Jasa Lewat Teknologi

Fokus pada wilayah Jakarta Barat terlebih dahulu, berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk platform Android awal Maret 2016 ini

Sejak Go-Jek meluncurkan aplikasi mobile dan memperluas layanan ke berbagai bidang jasa, layanan on-demand semakin tumbuh menjamur di tahun 2016. Salah satu pemain anyarnya adalah Tukang yang merupakan aplikasi yang dapat menghubungkan pemilik rumah dengan penyedia jasa rumahan seperti servis AC, pengiriman galon air, dan jasa membersihkan rumah. Dalam waktu dekat ini, Tukang juga berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk platform Android.

Berawal dari momentum on­-demand service

Tukang, yang berada di bawah payung PT Tukang Indonesia Digital, didirikan pada November 2015 lalu oleh Daniel Rannu di Jakarta. Lahirnya Tukang sendiri berawal dari pengalaman Daniel yang kerap merasa kesulitan dalam menemukan jasa tukang yang sesuai dengan kebutuhannya dan belum adanya solusi yang bisa memudahkan hal tersebut.

Meski masalah yang dihadapi nyata, Daniel masih belum yakin dengan kesiapan sumber daya dan pasar untuk menerima kehadiran jasa on-demand.  Tapi, hal tersebut berubah ketika Daniel melihat layanan Go-Jek ternyata bisa diterima di tengah-tengah masyarakat.

Daniel mengatakan, “Go-Jek ini benar-benar membuka mata, buat kami ini jadi moment of truth. Kami sadar ternyata ini [masalah sulitnya mencari jasa tukang] bisa di-overcome. Ternyata kita [pasar] sudah siap. Itu yang jadi lompatan kami. Sekarang kami lebih confidence bahwa ini [on-demand service] benar-benar bisa dikerjakan.”

“Dalam pelaksanaanya, […] kami lihat [lagi] masalah apa saja yang ada di lapangan. [Ternyata] Orang-orang itu sering kesulitan dalam mencari [jasa] cleaning service, perbaikan AC, bahkan produk seperti Aqua galon. […] Jadi kami pikir untuk menjadi one app for all, tetapi tetap terbatas ruang lingkupnya seputar rumah. Jadi tidak terlalu broad, [dan] tetap fokus,” tambahnya.

Tukang saat ini telah menerima investasi dari angel investor untuk menjalankan operasional di masa awal kehadirannya. Namun, Daniel menyebutkan bahwa siapa dan berapa jumlah investasi yang diterima tidak bisa diungkapkan terkait dengan kebijakan perusahaan.

Cara kerja aplikasi Tukang

Pada dasarnya, Tukang adalah sebuah aplikasi mobile yang menghubungkan pemilik rumah dengan penyedia jasa tukang untuk dipekerjakan dengan mudah dan aman. Tapi, aplikasinya sendiri saat ini masih belum tersedia di toko aplikasi populer. Pun begitu, Daniel tetap menjelaskan bagaimana aplikasi Tukang yang direncanakan segera meluncur di awal Maret 2016 ini bekerja pada DailySocial.

Hal yang menarik dari cara kerja aplikasi Tukang adalah terlibatnya penyedia jasa sebagai admin dari tukang yang akan bekerja. Jadi, pada dasarnya ada tiga pihak yang terlibat dalam proses kerja aplikasi Tukang, yakni konsumen, penyedia jasa tukang yang menjadi admin, dan tukang yang bekerja. Setelah konsumen memilih jasa yang diinginkan, notifikasi akan dikirim ke admin, kemudian admin akan memilih siapa tukang yang akan dikirim ke lokasi konsumen.

Dari sisi konsumen, ada empat jasa yang dapat dipilh, yaitu AC Service, Cleaning Services, Water & Gas, dan Handyman. Tersedia juga fitur untuk memberikan ulasan dan rating dari kinerja tukang yang bekerja. Namun Daniel menekankan bahwa di peluncuran aplikasi nanti jasa Handyman dan pemasangan AC masih belum tersedia. Mengenai harga, Daniel menyebutkan bahwa saat ini berada di rentang 60-100 ribu Rupiah.

Lain lagi dengan penyedia jasa yang menjadi admin. Aplikasi yang digunakan admin memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya tukang yang dimiliki. Melalui aplikasinya, admin dapat melihat siapa yang sedang bekerja dan siapa yang sedang kosong jadwalnya. Selain itu, admin juga bisa melihat riwayat pesanan yang diterimanya.

Sedangkan aplikasi untuk tukang yang bekerja jauh lebih sederhana. Tukang hanya bisa menerima pemberitahuan tugas yang dikirim admin, melihat alamat tujuan, memberi pemberitahun sedang dan selesai bekerja.

Daniel mengatakan, “Prinsipnya, kami ini kan jembatan. Jadi kami ini sebenarnya simply menghubungkan apa yang sudah terjadi di lapangan, kami buat menjadi lebih sederhana. Kami buat praktis dari dua sisi [konsumen dan penyedia jasa]. […] Kami ini [hanya] beri jembatan digitalnya saja supaya efisien.

Fokus dan rencana-rencana di tahun 2016

Hadirnya layanan seperti  Tukang di tengah-tengah masyarakat sebenarnya bukan lagi barang baru, apalagi bila mengingat Go-Jek dengan layanannya yang luas dan sudah menuai sukses. Daniel juga tidak memungkiri terjadinya kompetisi di pasar. Namun, Daniel tetap optimis Tukang dapat bertahan di tengah-tengah gesekan yang ada.

“Kami ini sangat memperhatikan aspek keamanannya, kami benar-benar cari vendor kami. […] In the end yang akan membedakan [dengan layanan serupa] adalah kepuasan konsumen. […] Kalau bicara kompetisi, kembali lagi pada pertanyaan are we good enough? […] Saya yakin kami cukup baik untuk berkompetisi dengan yang lain,” ujarnya.

Secara langsung, Tukang sendiri akan berhadapan dengan Ahlijasa dan Monolia. Selain itu masih ada Tulungin dan juga Tolongin yang saat ini sedang berbenah untuk bisa meluncur secara resmi.

Saat ini tim tukang memiliki empat orang tim yang bekerja secara penuh dengan Daniel sebagai CEO. Di tahun 2016 ini, selain meluncurkan aplikasi mobile yang akan ditingkatkan secara bertahap, Tukang juga ingin bisa memperluas wilayahnya agar bisa menjangkau Jabodetabek di akhir tahun.

Daniel mengatakan, “Kami start di Jakarta Barat, tetapi di akhir tahun 2016 ini ingin bisa menjangkau Jabodetabek dan semua service sudah full function.”

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again