Feature
Ula dan Sejumlah Startup Upayakan Disrupsi Rantai Pasokan FMCG
Dinilai relevan di tengah gempuran platform "direct-to-consumer"
Randi Eka - 6 July 2020
Pendanaan tahap awal $10 juta yang diterima Ula cukup ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu. Nilainya bisa dibilang sangat besar untuk sebuah startup yang baru diinisiasi sejak awal tahun ini dan produknya sedang dalam fase Minimum Viable Product (MVP). Yang jelas, kapasitas dan latar belakang founder menjadi salah satu faktor yang membuat para investor percaya; namun di lain sisi prospek bisnis pasti turut menjadi salah satu variabel dalam kalkulasi dan hipotesis investasi mereka.
Solusi yang ditawarkan Ula adalah mendisrupsi rantai pasokan bisnis FMCG (Fast-moving Consumer Goods). Mereka mengembangkan aplikasi yang memungkinkan pelaku UKM (khususnya pemilik warung) untuk mendapat beragam produk dagangan secara efisien dengan harga yang diklaim lebih terjangkau, karena memungkinkan terhubung langsung dengan brand. Sehingga mereka mengakomodasi beberapa proses sekaligus: pemesanan, logistik, pembayaran, dan pembiayaan.
Tidak hanya Ula

DS Premium Content
Get unlimited access to discover the best minds of innovation and to perceive the finest tech journalism products in Indonesia through DS Premium Content. Learn more
Pay per Article
Rp 3k - 50k/article
- Anytime Access, only this article
powered by
Subscribe Monthly
Rp 150,000/month
- Daily Newsletter
- Premium Article
Subscribe Yearly
Rp 1,033,000/year
- Daily Newsletter
- Premium Article
Please, Sign In to Access
Premium Article
Dailysocial.id is a news portal for startup and technology innovation. You can be a part of DailySocial.id`s startup community and innovation members, download our tech research and statistic reports, and engage with our innovation community.
Sign up for our
newsletter