1. Startup

Upaya Kredit Pintar Berikan Alternatif Investasi dan Pinjaman

Segera kembangkan produk pinjaman cepat yang dapat menyasar segmen unbanked di pedesaan

Tingginya kebutuhan kredit di Indonesia menjadi peluang bisnis untuk digeluti oleh para pemain fintech lending. Kredit Pintar menjadi salah satu di antara puluhan startup lainnya yang mencoba memberikan kemudahan tersebut, baik untuk mencari pinjaman cepat dan alternatif investasi dengan nominal yang terjangkau.

Kredit Pintar sudah terdaftar di OJK sejak April 2018, sehingga dijamin seluruh kegiatan operasionalnya dipantau langsung oleh regulator. Perusahaan menyediakan layanan pinjaman dana cepat dengan nominal mulai dari Rp500 ribu sampai Rp2 juta, dengan tenor mulai 14 sampai 90 hari.

Vice President of Business Development Kredit Pintar Boan Sianipar mengatakan, pembeda Kredit Pintar dengan platform p2p lending lainnya adalah pendana tidak harus memilih sendiri calon peminjam dari dasbor. Seluruh proses tersebut secara otomatis dibantu oleh sistem Kredit Pintar, sehingga tidak ada interaksi antara peminjam dengan pendana di luar platform.

Orang yang mengajukan pinjaman, menurutnya, sudah melalui banyak proses scoring dan analisis yang cukup ketat. Boan menjamin hanya yang memenuhi kriteria kelayakan yang dapat meminjam lewat platform, demi memastikan tidak terjadi kredit macet. Apabila terjadi keterlambatan, bunga per harinya mulai dari 0,3% sampai 1%.

"Kami banyak melakukan tindakan preventif, ada teknologi fraud detection dalam credit scoring kami. Untuk mitigasi risiko ada asuransi yang siap mengganti mayoritas kerugian," terangnya kepada DailySocial.

Buat para pendana, Kredit Pintar menyediakan dua opsi, yakni fleksibel tanpa batasan periode pencairan dan berjangka dari 30 hari sampai 1 tahun. Kedua produk ini memberi kesempatan kepada pendana pemula karena minimal penempatan yang terjangkau sebesar Rp10 ribu sampai Rp1 miliar.

Pendana diproyeksikan akan mendapat imbal hasil dari 9% untuk pendanaan fleksibel, atau 12% sampai 20% untuk pendanaan berjangka per tahunnya.

"Opsi pendanaan ini kami buat menyesuaikan kebutuhan para pendana. Kami melihat di perbankan, deposito yang laku justru yang tenornya 1 tahun saja. Dari situ kami lihat ada orang yang ingin berinvestasi tapi ingin mencairkan dananya segera ketika ada kebutuhan mendesak, akhirnya kami juga rilis pendanaan fleksibel."

Rencana Kredit Pintar

Agar penetrasi bisnis semakin meluas di Indonesia, Boan mengungkapkan Kredit Pintar berencana untuk melakukan rebranding. Namun demikian belum ada keputusan dengan strategi rebranding yang akan diambil.

Di samping itu, perusahaan juga terus mengembangkan produk agar semakin relevan dengan seluruh lapisan masyarakat. Boan menuturkan Kredit Pintar saat ini sedang uji coba produk pinjaman untuk pendidikan dan berencana membuat produk yang menyasar kalangan unbanked di pedesaan.

Gambaran besarnya, produk ini akan menjembatani para unbanked mendapatkan pinjaman cepat lewat smartphone mereka tanpa harus memiliki rekening bank.

"Kami masih mendesain produk ini mau seperti apa model bisnisnya, apakah harus bekerja sama dengan agen Laku Pandai atau agen telko. Semuanya masih dalam tahap diskusi karena ini tingkat fraud-nya tinggi."

Diklaim Kredit Pintar sudah menyalurkan pinjaman kredit lebih dari Rp1 triliun kepada lebih dari 500 ribu peminjam. Adapun dari segi pendana sudah mencapai 1000 investor yang terdiri atas korporat dan individu.

Lokasi peminjam terkonsentrasi di Jawa Barat dengan persentase terbesar, kemudian disusul Jakarta, dan Jawa Timur. Rata-rata peminjam mengajukan pinjaman sebesar Rp800 ribu. Tanpa menyebut angka, Boan mengatakan kredit macet di platformnya masih terkendali di bawah rerata industri keuangan.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again