1. Startup

Venturra Discovery Bidik Peluang Investasi di Vietnam

Saat ini Vietnam sedang berada di fase ketika Indonesia mengalami pertumbuhan digital di 2014 silam

Pemodal ventura (VC) Venturra Discovery agresif membidik peluang investasi startup di Vietnam. Menurut Partner Venturra Discovery Raditya Pramana, pihaknya telah menjajaki rencana investasi di sana tahun ini.

Hingga saat ini, Venturra Discovery telah menyuntik pendanaan ke Medigo, Ekrut, Club Alacarte, dan Antler. Raditya menyebutkan tengah menjajaki pendanaan tiga perusahaan yang belum dapat disebutkan namanya di Vietnam, Singapura, dan Jakarta.

Ia menilai saat ini Vietnam sedang berada di fase ketika Indonesia mengecap pertumbuhan bisnis digital pada 2014 lalu. Salah satunya ditandai oleh peningkatan pengguna smartphone. Riset Statista mencatat penetrasi smartphone Vietnam di 2018 baru mencapai 34 persen dari total populasi, dan diestimasi naik menjadi 45 persen di 2023.

"Dulu bisa dihitung jumlah yang mau investasi, dan none were able to deploy series A and B type of money. Sekarang pasar mulai berkembang, purchasing power naik, dan investor lokal di Vietnam mulai aktif. Paling penting, investor appetite sangat positif," tutur Raditya kepada DailySocial.

Dari kategori bisnis, VC di bawah naungan Lippo Group ini masih membidik investasi di sektor consumer tech, terutama di marketplace. Menurut Raditya, selain baru bertumbuh, pasar Vietnam dinilai belum menunjukkan kategori bisnis yang mendominasi industri digital karena masih terbilang kecil.

Untuk itu, dalam memilih portfolio di kategori ini, perusahaan bakal mereplikasi strategi vertically integrated marketplace yang pernah diterapkan saat berinvestasi di e-commerce Indonesia.

"Kami akan lihat dari horizontal e-commerce, lalu mengidentifikasi beberapa kategori yang bakal besar as a stand alone. Kategori ini harus punya dua dari tiga kriteria, yaitu social facilitation and transaction, extremely high margin, dan high repurchase rate," jelasnya.

Incar segmen healthcare dan property tech

Sejak awal berdiri pada September 2018, perusahaan fokus untuk mengisi kekosongan pendanaan tahap awal hingga Pra-Seri A di Asia Tenggara. Pada saat resmi meluncur, Venturra Discovery menyiapkan investasi sebesar $15 juta dengan target 30-40 portfolio.

"Untuk tahun depan, target investasi kami di sepuluh perusahaan. Tapi kami lebih oportunis saja karena kami lebih memilih fokus pada perusahaan yang kami incar daripada memiliki terlalu banyak portfolio," ungkap Raditya.

Selain marketplace, Venturra Discovery juga akan mengincar beberapa kategori bisnis lain yang dinilai potensial di masa depan, seperti healthcare dan property tech.

"Untuk model bisnis B2B, kami belum terlalu incar. Bisnis ini harus berkompetisi dengan vendor global. Contoh, vendor Software-as-a-service (SaaS) untuk korporat yang kita temui di Indonesia, produknya belum bisa compete. Kita juga kekurangan talent di bidang itu," katanya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again