1. DScovery

Vesting: Pengertian, Kegunaan dan Jenis-Jenisnya

Vesting ditujukan agar perusahaan tetap terlindungi meskipun salah satu pemegang saham utamanya keluar.

Dalam dunia startup, ada banyak istilah yang sering disebutkan, salah satunya adalah vesting. Istilah vesting juga dikenal sebagai vesting period, yang berarti periode penguncian.

Vesting sangat penting digunakan dalam bisnis startup karena memiliki beberapa fungsi yang bertujuan untuk melindungi perusahaan. Lantas, apa saja kegunaan vesting bagi startup dan apa pengertian sebenarnya dari vesting?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Vesting

Mengutip dari Emergelaw, vesting adalah istilah yang biasa digunakan dalam startup dalam menyebut suatu proses perolehan hak secara penuh dan tidak dapat diambil alih oleh pihak ketiga. Dalam startup, jumlah saham yang ada harus dibagi secara adil kepada setiap pihak.

Vesting ditujukan agar perusahaan tetap terlindungi meskipun salah satu pemegang saham utamanya keluar. Pasalnya, pemegang saham tidak akan dapat menjual sahamnya hingga persyaratan vesting terpenuhi. Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi, saham tersebut akan dibeli kembali oleh perusahaan tanpa adanya upaya kontribusi.

Sebagai contohnya, apabila ada dua co-founder yang memiliki saham 50 persen dengan vesting period 4 tahun, maka kedua co-founder tersebut harus bekerja selama 4 tahun untuk mendapatkannya. Namun, apabila salah satu co-founder tersebut keluar pada akhir tahun pertama, maka ia hanya bisa mendapatkan 1/4 bagian dari 50 saham yang dimilikinya, yakni sebesar 12,5 persen saja.

Kegunaan Vesting

Meyakinkan Founder Startup untuk Berkomitmen Jangka Panjang

Meski sama-sama berjuang sejak awal pendirian startup, tidak ada yang menjamin bahwa seluruh pendiri tersebut tetap bertahan untuk mengembangkannya. Pasalnya, masa-masa awal berdirinya sebuah startup adalah masa-masa krusial yang penuh dengan kesulitan dan ketidakstabilan.

Banyak pendiri startup yang akhirnya memilih untuk meninggalkan perusahan karena beberapa alasan. Hal inilah yang mendasari adanya periode vesting selama beberapa tahun agar dapat meyakinkan para pendiri untuk tetap bertahan dan melanjutkan usahanya untuk mengembangkan perusahaan.

Melindungi Perusahaan Ketika Ada Pemegang Saham Utama yang Keluar

Walaupun vesting bertujuan untuk meyakinkan para founder startup agar tetap bertahan, ada beberapa dari mereka yang mempertimbangkan kembali komitmennya di perusahaan dan tetap memutuskan untuk keluar setelah beberapa waktu. Oleh sebab itu, vesting digunakan untuk melindungi perusahaan dari pemegang saham utama yang keluar, agar mereka tidak dapat menjual saham yang dimilikinya secara penuh sebelum persyaratan vesting terpenuhi.

Diminati oleh Investor Profesional

Dukungan dana dari investor adalah salah satu kunci untuk membuat startup tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Sebelum memutuskan untuk menyuntikkan dana kepada sebuah startup, investor akan menguji berbagai hal mengenai perusahaan tersebut terlebih dahulu.

Dalam hal ini, ketentuan vesting untuk pendiri dan pemegang saham utama sering diminta oleh investor. Sebab, hal tersebut adalah cara untuk mengukur komitmen dari orang-orang yang terlibat dalam perusahaan dan melindungi perusahaan dari pihak-pihak yang pada akhirnya memutuskan untuk keluar nanti.

Jenis-Jenis Vesting

Mengutip dari Corporate Finance Institute, ada 3 jenis vesting. Ketiga jenis vesting tersebut, antara lain:

Time-based Vesting

Time-based vesting adalah sebuah metode vesting yang memungkinkan pendiri mendapatkan kepemilikan mereka berdasarkan waktu yang telah ditetapkan dan periode cliff-nya.

Periode cliff adalah jumlah waktu minimum yang dibutuhkan oleh seorang pendiri perusahaan untuk bertahan di perusahaan sebelum mendapatkan vested interest.

Milestone-based Vesting

Milestone-based vesting adalah metode vesting berdasarkan penyelesaian atau capaian tugas tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Capaian tersebut dapat berbeda, tergantung dari perusahaan, departemen dan jenis pekerjaannya.

Hybrid Vesting

Terakhir, hybrid vesting adalah kombinasi dari time-based vesting dan milestone-based vesting. Dalam metode ini, pendiri perusahaan harus bertahan di perusahaan tersebut dalam waktu tertentu dan setelah melakukan capaian tertentu agar dapat memiliki sahamnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai vesting, mulai dari pengertian, kegunaan, hingga jenis-jenisnya. Semoga artikel ini dapat membantu menambah wawasanmu mengenai hal ini.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again