31 March 2013

by guest post

[Vintagious] Dokumentasi Video Keluarga

Kolom Vintagious kali ini akan membahas sekilas tentang sejarah dokumentasi gambar bergerak dalam lingkup keluarga. Penasaran bagaimana keluarga jaman dulu merekam dokumentasi video mereka? Cek artikel berikut ini. 

Setiap hari, bahkan setiap jam atau malah setiap menit kita selalu membuat dokumentasi video. Unggah ke Facebook atau Twitter dan ditonton ke semua teman keluarga dalam sekejap di tempat mereka masing-masing.

Buat keluarga yang merantau, selalu rajin upload supaya kakek neneknya bisa menonton kegiatan cucunya setiap saat buat obat kangen.

&

Video tahun 1977:

(Keterangan: Direkam dengan kamera Nikon R10 SuperZoom dan ditransfer ulang ke digital)

Bertahun-tahun lalu hingga tahun 1970-an, kegiatan merekam gambar bergerak tidak bisa dilakukan secara instan - rekam dan langsung tonton - karena direkam dengan film 8mm yang harus diproses dulu di laboratorium film sebelum bisa ditonton di projector. Dan karena hanya bisa merekam beberapa menit, maka kegiatan rekam merekam dibatasi untuk menghemat film. Lalu diproses setelah beberapa hari, minggu atau bulan saat film sudah habis. Setelah diproses yang biasanya memakan waktu seminggu, film ditonton bersama di ruang keluarga dengan projector.

 

Lalu di awal 1980-an, kamera video mulai populer dengan dua format utama Betamax dan VHS. Kegiatan merekam gambar bergerak tidak lagi tergantung proses developing film lagi. Apa yang direkam, bisa ditonton saat itu juga. Untuk format Betamax, Sony menyediakan Trinicon camera untuk profesional dan Betamovie camera untuk home video, kamera-kamera video ini muncul saat acara keluarga atau event khusus mulai bermunculan dan dibutuhkan kamera untuk mendokumentasikan suasana. Supaya bisa ditonton anggota keluarga di kota lain, kaset dikirim via paket pos. Tanggapan serta komentar dilakukan via telepon interlokal, misalnya seperti: "Cucuku sudah bisa lari-lari!" atau "Wah, aku ngga lihat gerhana matahari total! Takut buta!"

Video gerhana matahari total:

(Keterangan: Video direstorasi dan di-edit ulang dari kaset Betamax yang sudah jamuran)

Pertengahan 80an, Sony memperkenalkan format kaset kecil Video 8, dan JVC tidak mau kalah memperkenalkan VHS-C. Kaset video kecil ini membuat kamera rekam video jadi lebih ringkas dan mungil. Harganya pun lebih terjangkau daripada format sebelumnya. Dan dampaknya, pengiriman paket pos jadi lebih hemat karena kaset Video 8 dan VHS-C lebih ringan & kecil. Proses editing pun juga lebih mudah, karena alat editing rumahan semakin banyak dengan harga terjangkau. Update video antar keluarga jadi lebih sering.

Menonton dokumentasi visual bergerak yang dulu dilakukan dengan projector atau video player di ruang keluarga bersama adik, kakak, ayah, ibu, eyang serta sepupu kini sudah menjadi sejarah. Di jaman internet ini, dokumentasi video sudah tapeless dan online. Video yang telah direkam ditonton bersama-sama di 'ruang keluarga' virtual dengan saling berbalas komentar dan 'Likes'.

*) Kolom Vintagious akan hadir setiap dua minggu sekali. Kolom ini akan menghadirkan berbagai cerita dan informasi seputar teknologi/gadget retro alias jadul, perkembangannya dan keterikatannya dengan teknologi di masa kini. 

Profil penulis:

Pinot W. Ichwandardi adalah seorang Graphic Designer. Pria asal Indonesia ini sejak 2007 tinggal di Kuwait bersama keluarganya. Dikenal juga sebagai pengoleksi gadget jadul, blog pribadinya bisa ditemukan di retrogizmo.blogspot.com, sedangkan Twitter di @pinot dan About.me/pinot.