2 December 2015

by Glenn Kaonang

WeTransfer Ikut Buat Layanan Streaming Musik, Tapi dengan Konsep yang Berbeda

Lebih ditujukan sebagai alat bantu promosi bagi para musisi

Layanan cloud storage asal Belanda, WeTransfer, belum lama ini mengemukakan keputusan yang sedikit tidak umum: mereka tertarik menghadirkan layanan streaming musik. Jadi selain bersaing dengan Dropbox, WeTransfer juga bakal bersaing dengan Spotify, Apple Music dan rekan-rekan sejawatnya. Benarkah begitu?

Tidak. WeTransfer secara terang-terangan menegaskan bahwa mereka tidak berminat menyaingi kesuksesan Spotify. Layanan streaming musik milik WeTransfer ini dirancang sebagai pelengkap dari layanan lain yang sudah berdiri sejak lama. Hal ini dimungkinkan berkat konsep unik yang diusung WeTransfer.

Biasanya, penyedia layanan streaming musik harus menyiapkan dana yang cukup besar untuk membayar lisensi musik yang hendak dimasukkan ke dalam katalog. Dalam kasus ini, WeTransfer menerapkan strategi yang berbeda. Mereka akan bekerja sama langsung dengan para musisi dan label masing-masing.

Hasilnya, para musisi akan memilih sendiri apa saja konten buatannya yang hendak dimasukkan ke dalam katalog milik WeTransfer – mereka juga bebas memutuskan apakah musik gubahannya cuma bisa di-stream atau sekaligus bisa diunduh. Jadi pada dasarnya, layanan streaming musik ini lebih mengarah sebagai alat bantu pemasaran buat para musisi, apalagi mengingat jumlah pengguna WeTransfer yang mencapai 85 juta per bulannya.

Hal ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan kalau melihat kiprah WeTransfer selama 6 tahun ini, dimana mereka memang sudah menjadi bagian dari workflow sejumlah musisi. Melihat perannya yang cukup besar buat para musisi, WeTransfer pun tertarik menghadirkan sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, sekaligus bisa menyenangkan hati penggunanya.

WeTransfer turut menjelaskan bahwa mereka tidak tertarik mencari keuntungan lewat layanan streaming musik ini. Pemasukan mereka yang berasal dari biaya berlangganan akun Plus dan iklan dinilai sudah cukup stabil.

Jadi begitulah, layanan streaming musik milik WeTransfer ini pada dasarnya ditujukan buat mengakomodasi kebutuhan marketing para musisi dan label. Namun di saat yang sama juga merupakan bonus buat pengguna WeTransfer, dimana mereka akan disuguhi konten-konten terkurasi yang hendak dipromosikan oleh sang musisi.

WeTransfer berencana untuk mulai mengoperasikan layanan streaming musiknya pada kuartal pertama tahun 2016. Mereka juga telah menggandeng sejumlah nama besar seperti Madonna dan Justin Bieber untuk 'menyisihkan' konten eksklusif di layanannya.

Sumber: Billboard. Gambar header: Flickr.