7 November 2014

by Bambang Winarso

WhatsApp Teranyar Tampilkan Tanda Centang Biru Pertanda Pesan Sudah Dibaca

Didaulat sebagai aplikasi pesan yang paling populer, WhatsApp tetap saja punya kelemahan dibanding BBM atau Line. Yaitu terletak pada ketiadaan informasi apakah pesan yang dikirim sudah dibaca atau belum. Buntutnya, ada saja alasan tidak membalas pesan WhatsApp.

Tapi itu dulu, update terbaru WhatsApp memastikan aplikasi pesan kepunyaan Facebook itu makin sempurna, WhatsApp kini tampilkan tanda dua centang biru sebagai pertanda pesan sudah dibaca oleh penerima.

Update terbaru WhatsApp ini diendus oleh media tak berapa lama setelah beredarnya rumor kehadiran fitur panggilan VOIP di WhatsApp. Dalam halaman FAQ-nya, WhatsApp sendiri sudah memberikan keterangan adanya fitur centang biru tersebut, sesuai dengan yang disampaikan di atas bahwa tanda dua centang berwarna biru mengindikasikan bahwa pesan telah dibaca oleh penerima.

 

Info Menarik: Microsoft Gratiskan Office Untuk iOS dan Rilis Versi iPhone

 

Sementara jika Anda tidak melihat adanya warna biru melainkan hanya dua tanda centang berwarna abu-abu, itu menandakan pesan sudah terkirim tetapi belum dibaca.

Tetapi jika Anda sudah melakukan update dan tidak melihat adanya tanda centang biru, jangan berburuk sangka dahulu. Sebab perubahan ini hanya dapat dilihat apabila kedua perangkat baik pengirim maupun penerima sama-sama sudah menggunakan WhatsApp versi terbaru.

WhatsApp juga menjelaskan bahwa tanda centang biru ini tidak hanya berlaku untuk pesan chat biasa, tapi juga akan diimplementasikan ke pesan grup.

Penulis sendiri ketika mengetahui update ini langsung melakukan ujicoba, hasilnya seperti ini.

Pasca resmi menjadi keluarga Facebook, WhatsApp hampir dipastikan tidak mengalami perubahan drastis termasuk terkait lisensi. Di negara-negara berkembang seperti India dan Indonesia WhatsApp ditawarkan gratis, di tahun kedua nanti baru pengguna dikenakan biaya sebesar $1 untuk 1 tahun penggunaan.

 

Info Menarik: Video Promosi Line Tampilkan Lanjutan Film Ada Apa Dengan Cinta

 

Biaya tersebut tentu terbilang rendah, namun juga bersifat relatif. Artinya tiap-tiap pengguna punya penilaian mahal atau murah yang berbeda. Namun menurut Neeraj Arora, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis WhatsApp mengatakan bahwa mereka akan menempuh jalur berlangganan jika berniat mencari uang, bukan dari iklan.

"Kami percaya bahwa model bisnis berlangganan adalah pilihan yang tepat, bukan periklanan sebab sebagian besar orang tidak menyukai iklan yang mengganggu." Ujarnya seperti dikutip Ubergizmo.

Ia juga memastikan bahwa WhatsApp tetap akan dilepas secara cuma-cuma di negara-negara berkembang lainnya. Pengguna aktif bulanan WhatsApp sendiri saat ini menyentuh angka 600 juta orang di kawasan global. Sebuah angka yang sangat besar dan tentu godaan materi sangat kuat dipancarkan oleh aplikasi ini, namun Facebook tampaknya belum tertarik untuk menggarap potensi tersebut dan merasa cukup dengan pemasukan $1 per tahun dari penggunanya.

Sumber berita Ubergizmo.