15 May 2018

by Glenn Kaonang

Wireless Charger untuk Mobil Bukan Lagi Sebatas Impian

Sistemnya mulai diproduksi bulan Juli, tapi pemasarannya bertahap, diawali dengan bundel kredit BMW 530e iPerformance

Sama seperti smartphone, mobil elektrik juga menggunakan baterai yang bisa diisi ulang oleh aliran listrik. Kalau smartphone dapat di-charge secara wireless (induktif), mobil pun semestinya juga bisa. Kira-kira demikian cerita di balik tercetusnya ide akan sebuah wireless charger untuk mobil, namun ini bukan lagi sebatas angan-angan.

BMW adalah salah satu pabrikan yang mencoba merealisasikannya dalam waktu dekat. Wireless charger ini telah dirancang agar kompatibel dengan banyak model hybrid milik BMW sendiri, dan tahap produksinya bakal dimulai pada bulan Juli mendatang. Sayangnya, pemasarannya tidak langsung dilakukan secara luas.

Awalnya, wireless charger ini bakal dimasukkan sebagai opsi tambahan bagi konsumen yang membeli sedan hybrid BMW 530e iPerformance secara kredit. Namun sejauh ini belum ada yang tahu berapa harganya dan seberapa besar biaya cicilan mobil akan bertambah.

Kenapa tidak bisa langsung secara luas? Karena semua ini tergolong masih baru – mobil elektrik sendiri sampai sekarang belum bisa dikatakan mainstream. Langkah yang diambil BMW ini pada dasarnya untuk berjaga-jaga seandainya ke depannya bakal dibentuk semacam konsorsium untuk menetapkan standar wireless charging di industri otomotif.

Cara kerjanya sendiri cukup mirip dengan yang Qualcomm dan General Motors kembangkan, di mana koil dalam modul yang tertanam di lantai bakal meneruskan energi elektromagnetik ke koil di bagian dasar mobil, sebelumnya akhirnya dikonversi menjadi energi listrik dan diteruskan ke baterai.

Sebelumnya, tentu saja pemilik mobil harus menempatkan tunggangannya di posisi yang tepat, dan dalam kasus BMW, mereka akan dipandu lewat live feed kamera parkir yang ditampilkan di layar dashboard. Saat memperkenalkan konsepnya tahun lalu, BMW bilang bahwa baterai 530e iPerformance bisa terisi dari kosong hingga penuh dalam waktu 3,5 jam saja.

Waktu yang dibutuhkan jelas akan lebih lama untuk mobil yang full-elektrik, tapi toh mengisinya menggunakan colokan tembok biasa juga sudah cukup lama, dan idealnya charging memang dilakukan di malam hari selagi pengguna beristirahat. Seperti halnya di smartphone, wireless charging di industri otomotif pun juga baru sebatas menawarkan kepraktisan, setidaknya untuk sekarang.

Sumber: Car Magazine.