19 March 2019

by Dimas Galih W.

WPS Hadir Resmi di Indonesia, Kerja Sama dengan Erajaya

Menawarkan harga yang lebih murah dan fitur yang bersaing

Sebuah kantor tentu tidak luput dari penggunaan aplikasi Office. Aplikasi yang satu ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan, baik di kantor mau pun di rumah. Namun, sering kali kendala ada pada harga software Office itu sendiri. Sebuah paket lengkap Office dari perusahaan ternama bisa mencapai Rp. 4.000.000-an!

Kingsoft datang menawarkan sebuah solusi murah sampai gratis. Saat ini, software Office buatan Kingsoft dikenal dengan nama WPS. WPS sendiri menawarkan fungsi-fungsi dasar dengan gratis. Namun, bagi mereka yang memerlukan fungsi lengkap, WPS juga menawarkan versi berbayar.

Akan tetapi, tidak sedikit orang yang ogah membayar dengan dolar atau menggunakan kartu kredit secara online. Nah, baru-baru ini, Kingsoft bekerja sama dengan PT. Azec Indonesia Management Services (AZEC), anak perusahaan Erajaya, dalam memasarkan produk Office-nya tersebut. Mereka pun mengadakan pengumuman dengan mengundang para jurnalis di Aprez Cafe pada tanggal 14 Maret 2019 lalu. Dengan kerja sama ini, setiap orang bisa membeli paket Office di setiap toko Erafone.

Kingsoft sendiri memiliki CEO yang sama dengan smartphone Xiaomi, yaitu Lei Jun. Oleh karena itu, baik software mau pun hardware dari perusahaan asal Tiongkok ini melakukan kerja sama dengan Erajaya.

Di Erajaya, versi Bahasa Inggris untuk WPS Office tipe Enterprise akan diperkenalkan dengan dua model pembelian; harga lisensi seumur hidup dengan harga Rp 1,499,000,- dan lisensi tahunan dengan harga Rp 499,000,- sebelum Ppn. Harganya tentu lebih murah dari paket Office yang ada saat ini yang dapat mencapai empat juta rupiah.

WPS sendiri tersedia pada platform Windows, Mac, Linux, iOS, dan Android.

Lobi Pemerintah Indonesia

WPS merupakan software Office yang sukses di Thailand. Hal ini dikarenakan mereka berhasil melobi pemerintah Thailand untuk mengganti paket Office mereka ke WPS. Dan hal ini pun sudah diterapkan di negara tersebut hingga hari ini.

Indonesia merupakan negara kedua yang disasar oleh Kingsoft karena memiliki potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, menurut Mr. David Zhong sebagai Vice President WPS, mereka juga melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, baru-baru ini beliau juga telah bertemu dengan Menkominfo Rudiantara.

Belum diketahui hasil akhir dari pertemuan tersebut. Kingsoft pun berharap bahwa software mereka bisa digunakan oleh pemerintah Indonesia, dengan premis bahwa hal tersebut bisa memberikan penghematan untuk biaya apikasi perkantoran alias office software. Meskpun selain fitur ada beberapa hal yang bisa jadi perhatian untuk adopsi perangkat lunak yaitu kultur dan ketersediaan sarana untuk berkeluh kesah jika ada kesulitan pengoperasian.