1. Startup

Layanan Pembayaran Peer-to-Peer Xendit Resmi Diluncurkan di Indonesia

Mengklaim versi beta sudah dicoba oleh 13 ribu pengguna, Xendit fokus mengakuisisi konsumen di Asia Tenggara yang dimulai di Indonesia

Layanan pembayaran sesama rekan (peer-to-peer) Xendit mengumumkan kehadirannya secara resmi di Indonesia. Sempat tersedia untuk publik secara beta selama beberapa bulan, diklaim sudah sekitar 13 ribu konsumen yang mencobanya. Xendit merupakan peserta batch musim panas Y Combinator tahun ini.

Kami pertama kali meliput Xendit sekitar dua bulan yang lalu. Berbeda dengan konsep mobile wallet lain yang hanya memuat dana yang secara sengaja dimasukkan ke dalam akun, Xendit mengklaim berusaha untuk mengkoneksikan akun wallet dan jaringan perbankan dan ATM.

Tingginya penetrasi smartphone di Indonesia merupakan salah satu alasan Xendit menargetkan Indonesia sebagai pasar potensialnya. Selain itu, seperti yang ditegaskan oleh Co-Founder Xendit Moses Lo kepada TechCrunch, rendahnya kepemilikan kartu kredit dan rekening bank di kalangan masyarakat membuat layanan Xendit dinilai cocok dengan situasi yang ada.

“Indonesia memiliki potensi yang besar. Karena alasan itulah kita memulai dari sini. Selanjutnya Xendit akan melakukan ekspansi ke Filipina, Thailand dan negara Asia Tenggara lainnya,” kata Lo.

Di Indonesia sendiri kebanyakan transaksi sesama rekan biasa dilakukan melalui transfer antar rekening bank atau Cash On Delivery. Menjawab kebutuhan yang lebih simpel dan bersifat cashless, Xendit mengklaim dapat melancarkan proses hanya dengan satu layanan di aplikasi yang dimiliki.

Dengan menggunakan Xendit, yang sudah tersedia di App Store dan Google Play, pengguna dapat menyetor uang ke Xendit, kemudian menggunakan layanan finansial, seperti mengirimkan atau meminta uang. Xendit berusaha menjadi pembeda dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah bank. Meskipun demikian, berdasarkan beberapa review di Google Play, konsumen tampaknya masih kesulitan untuk mengkoneksikan akun Xendit dan rekening bank-nya.

Saat ini layanan masih diberikan secara gratis, karena Xendit masih berupaya untuk membangun bisnis. “Semua tentu saja tergantung dari kebutuhan pelanggan. Berawal dari pembayaran selanjutnya bisa berpindah menjadi pembiayaan,” tutup Lo.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again