1 February 2021

by Glenn Kaonang

Xiaomi Umumkan Mi Air Charge, Teknologi Pengisian Daya via Udara

Cara kerjanya mirip teknologi 5G mmWave

Perlahan tapi pasti, teknologi wireless charging terus dikembangkan hingga mampu menyalurkan energi secara lebih efisien ketimbang sebelumnya. Kendati demikian, metode charging-nya sendiri masih belum berubah dibanding ketika teknologinya pertama kali diimplementasikan di tahun 2008, dan perangkat masih harus menempel pada charging pad setiap kali baterainya hendak diisi ulang.

Jadi ketimbang sebatas menyempurnakan teknologi yang sudah ada, jangan heran seandainya sejumlah pabrikan terus berusaha untuk mencari metode wireless charging yang lebih baik daripada yang ada sekarang. Salah satunya adalah Xiaomi. Mereka baru saja mengumumkan teknologi yang sangat menarik bernama Mi Air Charge.

Sesuai namanya, Mi Air Charge dirancang agar bisa meneruskan energi dari sebuah base station ke perangkat via udara. Xiaomi mengklaim jangkauannya bisa sampai beberapa meter, jadi begitu perangkat berada dalam radius base station-nya, baterainya pun otomatis akan terisi.

Untuk sekarang, kecepatan charging-nya memang terbatas di angka 5 W saja, namun hebatnya Xiaomi mengklaim teknologi ini masih bisa bekerja secara normal meski ada sesuatu yang menghalangi. Bukan cuma itu, Xiaomi juga bilang bahwa beberapa perangkat sekaligus dapat di-charge dengan menggunakan satu base station saja (masing-masing perangkat akan menerima output daya sebesar 5 W).

Dari perspektif sederhana, Mi Air Charge pada dasarnya menggunakan basis teknologi yang sama seperti 5G mmWave. Base station-nya yang berbentuk seperti kulkas kecil yang umum kita jumpai di kamar hotel itu memancarkan gelombang frekuensi lewat 144 antena yang tertanam, kemudian perangkat menerima gelombang sinyalnya dan mengonversikannya menjadi energi listrik.

Itu berarti tidak sembarang perangkat bisa di-charge dengan metode ini. Spesifiknya, perangkat harus dibekali dua jenis antena; satu untuk memancarkan sinyal yang mengindikasikan posisi perangkat, satu lagi dalam jumlah yang lebih banyak untuk menerima sinyal yang dipancarkan oleh base station.

Sejauh ini, Mi Air Charge masih berstatus prototipe di laboratorium riset dan pengembangan Xiaomi, dan belum ada satu pun perangkat yang dijual yang sudah menggunakan teknologi tersebut. Terlepas dari itu, Xiaomi sendiri sudah punya niatan untuk mengaplikasikannya ke bermacam perangkat, bukan cuma smartphone saja.

Sumber: Xiaomi.