Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) Bersama Perusahaan Fintech Mendukung Inklusi Keuangan untuk Pembangunan di Indonesia

Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) Bersama Perusahaan Fintech Mendukung Inklusi Keuangan untuk Pembangunan di Indonesia

Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH), asosiasi yang menaungi perusahaan-perusahaan fintech di Indonesia, menghadirkan acara Fintech Talk yang akan dilaksanakan pada setiap bulannya. Pada acara Fintech Talk kali ini, AFTECH berkolaborasi bersama OVO, Faspay, dan Bizhare membawakan tema “Financial Inclusion to Accelerate Development in Indonesia”, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan juga peranan dari industri Fintech sebagai gerakan untuk mempromosikan inklusi keuangan di Indonesia.

Perkembangan industri Fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan hadirnya berbagai inisiatif produk dan layanan dari berbagai perusahaan Fintech. Hal ini sejalan dengan target inklusi keuangan yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar 75% pada tahun 2019. Namun, minimnya pemahaman publik terhadap peranan dari industri Fintech, termasuk sektor-sektor di dalamnya, menjadi tantangan bagi seluruh pemain Fintech untuk dapat mengedukasi dampak positif dari industri tersebut.

Menurut Kuseryansyah, Ketua Harian Asosiasi Fintech Indonesia mengatakan, “Banyak masyarakat yang belum paham terhadap peranan Fintech, salah satunya sebagai pendorong inklusi keuangan. Padahal, kehadiran fintech dapat membantu masyarakat yang dikategorikan sebagai unbanked untuk memperoleh alternatif layanan keuangan. Kehadiran fintech pun dapat dilihat sebagai upaya dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan. AFTECH dan para perusahaan fintech percaya mampu turut serta menyukseskan program inklusi keuangan pemerintah karena industri fintech memberikan akses keuangan kepada segmen retail dan UMKM melalui berbagai layanan dan produk keuangan berbasis teknologi. Dukungan teknologi memungkinkan perusahaan-perusahaan fintech dapat menjangkau masyarakat luas hingga yang hidup di kota kecil atau pelosok desa.”

Mendukung hal tersebut, Johnny Widodo, Director dari OVO menambahkan, “Sebagai perusahaan Fintech yang bergerak dibidang pembayaran, OVO ingin mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia secara merata dengan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Berbagai inisiatif produk dan layanan OVO dibuat dengan melihat perubahan gaya
hidup masyarakat yang menginginkan adanya sistem pembayaran yang mudah dan efisien. Melalui pemikiran tersebut, kami berupaya untuk meniadakan hambatan akses masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan tentunya pada sistem pembayaran. Kami pun berkomitmen untuk menyediakan aplikasi pembayaran untuk semua lapisan masyarakat di Indonesia. Melalui layanan pembayaran yang canggih tapi mudah digunakan kami berharap dapat mendukung terciptanya inklusi keuangan di Indonesia.”

Eddy Tju, CEO dari Faspay menyampaikan, “Perkembangan dari inovasi industri Fintech hadir dikarenakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, untuk membuka pasar baru bagi perbankan, serta pemerataan ekonomi yang diharapkan berujung dengan penurunan tingkat kemiskinan. Perusahaan kami sangat serius dalam pengembangan produk dan layanan bagi para klien kami sehingga mereka mampu menjalankan bisnis dengan penuh kepercayaan diri karena mereka tidak perlu khawatir memikirkan kelancaran sistem pembayaran. Ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap inklusi keuangan di Indonesia.”

Akses merata terhadap layanan keuangan juga diharapkan mampu mendorong masyarakat dalam memanfaatkan berbagai layanan untuk kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi dengan aman sehingga kesejahteraan dapat meningkat. Selain menjadi solusi pembayaran bagi masyarakat, industri fintech juga dapat dijadikan masyarakat sebagai tempat dalam pengelolaan dana dengan membiayai bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM), masyarakat diberi peluang mengambil keuntungan dengan berinvestasi pada kegiatan-kegiatan produktif, sehingga dapat mendorong pertumbuhan, meningkatkan distribusi pendapatan, dan mengurangi angka kemiskinan.

“Industri Fintech merupakan industri sangat luas yang memiliki dampak positif bagi perekonomian yang perlu dipahami peranannya. Saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami potensi industri fintech yang begitu besar dan cakupannya yang luas, salah satunya dalam bentuk equity crowdfunding atau layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi. Kami sangat mengapresiasi dikeluarkannya Peraturan OJK no Nomor 37/POJK.04/2018 tentang layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi informasi (equity crowdfunding) yang memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri dan kami yakin peraturan ini akan mendorong berkembangnya industri fintech secara keseluruhan di Indonesia. Selain itu, melalui skema bisnis gotong-royong yang ditawarkan Bizhare, kami berharap dapat membantu pemerintah untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia. Hal ini karena melalui Bizhare masyarakat dapat memulai investasi aset bisnis dengan modal kecil, namun mudah, cepat dan transparan.” Ujar Heinrich Vincent, CEO dan Co-Founder dari Bizhare.

“Diharapkan, melalui acara Fintech Talk, dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap industri Fintech yang dapat memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Jika
dilihat, perkembangan dari industri Fintech sangat cepat dan dapat dijadikan peluang untuk mewujudkan pemerataan ekonomi digital dengan menciptakan kemudahan dalam melakukan aktivitas perbankan pada kehidupan sehari-hari,” tutup Kuseryansyah.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again