East Ventures Menunjuk Partner Wanita Pertamanya
East Ventures Menunjuk Partner Wanita Pertamanya
East Ventures, perusahaan modal ventura (VC) untuk startup tahap awal yang berfokus pada Asia Tenggara dan Jepang, mengumumkan penunjukan Melisa Irene sebagai Partner wanita pertamanya.
Bergabung dengan perusahaan pada tahun 2015, Melisa Irene memulai peran pertamanya di perusahaan tersebut sebagai Associates dan berhasil membuat berbagai keputusan investasi untuk perusahaan. Hanya dalam waktu tiga tahun, Irene berhasil naik menjadi Principal sebelum akhirnya dipromosikan kembali sebagai Partner wanita pertama.
Berbeda dengan Partner di dunia VC yang pada umumnya langsung bergabung pada posisi tersebut, East Ventures merupakan pekerjaan penuh-waktu pertama Melisa. “Saya bergabung dengan VC karena saya selalu ingin menyaksikan dan mengambil bagian dalam era transformasi digital Indonesia. Bersama EV, setiap hari adalah kesempatan belajar baru karena kami selalu bertaruh pada para founder muda yang kebanyakan dari mereka memang baru ‘pertama kali’ membangun ekosistem teknologi di Indonesia.”
“Ini merupakan kehormatan bagi saya atas kepercayaan yang diberikan perusahaan dan tentunya saya berharap dapat mendukung tim kami lebih baik lagi untuk melaksanakan misi EV dalam memajukan ekosistem digital Indonesia. Saya berharap ini dapat menjadi tolak ukur bahwa parameter utama (dalam menilai seseorang) adalah dari kemampuannya – bukan gender, ” tambahnya.
Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures mengatakan, “Irene adalah anti-tesis tentang bagaimana seorang Partner VC masuk ke dalam perusahaan. Dia bergabung dengan EV tepat setelah lulus kuliah tanpa memiliki pengalaman investasi maupun pengetahuan industri digital. Selama bertahun-tahun, ia mengembangkan kepribadian yang luar biasa, mendalami setiap tugas VC yang diberikan kepadanya, dan memiliki nilai yang selaras dengan nilai-nilai inti perusahaan kami; integritas, empati, dan kecepatan. Kami menyambut Melisa Irene sebagai Partner termuda kami (bahkan mungkin yang termuda di Asia Tenggara) , dan menantikan terobosannya di ekosistem digital.”
Melisa Irene lulus dari Binus International University pada 2015 dengan gelar Sarjana Akuntansi dan beberapa kali memenangkan kejuaraan debat tingkat nasional.