IGDX 2021 Dorong Optimalisasi Ekosistem Industri Game Indonesia

IGDX 2021 Dorong Optimalisasi Ekosistem Industri Game Indonesia

Ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 membuka peluang industri game di Indonesia semakin berkembang dengan melibatkan seluruh pihak termasuk peserta, developer, pemerintah, dan industri sehingga memungkinkan tercipta ekosistem yang kondusif bagi industri game tanah air.

IGDX merupakan konferensi tahunan bagi pengembang game di Indonesia agar bisa saling bertukar informasi, memperluas jejaring, dan berkolaborasi bersama untuk meningkatkan kemajuan ekosistem industri game di tanah air.

Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, sebagai salah satu pihak yang merintis IGDX dalam keterangannya mengatakan saat ini market share game lokal di Indonesia masih relatif kecil yakni di bawah 2% saja. “Banyak hal yang menyebabkan keadaan tersebut, salah satunya adalah kualitas game buatan developer Indonesia yang dianggap masih belum bisa bersaing dengan game buatan luar negeri,” kata Cipto.

Harapannya dengan adanya IGDX ini, talenta developer game akan meningkat levelnya, sehingga bisa membuat produk yang lebih berkualitas dan bersaing di pasar lokal dan global. Selain itu juga untuk meningkatkan market share game lokal.

IGDX tahun ini akan digelar pada rentang waktu Agustus-November 2021 dan melalui ajang ini pula diharapkan para pengembang game lokal dapat mengoptimalkan peluang dan potensi industri game di Indonesia.

Sebagaimana riset AGI pada 2015 menunjukkan bahwa kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia merupakan pasar mobil game yang berkembang paling cepat. Pada 2018 revenue pasar industri game Indonesia mencapai 1,1 miliar dolar AS dengan jumlah investasi di dalam industri ini mencapai 2 juta dolar AS. Namun share industri game lokal baru berkisar 0,4-2 persen.

“Industri game adalah industri yang masih sangat  terbuka peluangnya untuk berkembang bahkan menjadi industri raksasa. Terus tumbuh setiap tahunnya,” katanya.

Ia menambahkan industri game ini juga erat kaitannya dengan teknologi sehingga menjadikan industri ini tidak terduga, dan selalu ada tempat bagi pemain baru yang bisa menemukan celah.

“Oleh karena itu, agar industri game lokal dapat berkembang diperlukan bukan hanya kemampuan bersaing di saat ini, namun juga fundamental yang kuat agar ketika datang saatnya industri ini berubah, para pelaku industri game di Indonesia dapat menemukan tempatnya untuk berhasil,” kata Cipto Adiguno.

Tercatat pada tahun 2016-2019, revenue industri game di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar 1,084 miliar dolar AS dari industri gaming dan eSports.

Dengan capaian tersebut, saat ini Indonesia merupakan pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke -17 dunia. Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Dengan potensi pasar yang begitu besar di Indonesia, pihaknya mendorong para pengembang game dalam negeri untuk mengoptimalkan peluang yang ada saat ini.

Faktanya pada 2020, pasar game Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0,4 persen. Artinya, masih tinggi untuk peluang berusaha bagi para pengembang game dalam negeri.

Tercatat pada tahun 2016, perangkat yang paling digemari untuk memainkan game masih didominasi oleh komputer (baik desktop maupun laptop), namun tren tersebut semakin berubah pada saat ini.

Tren gamer di Indonesia yang menggunakan komputer sebagai perangkat permainannya mengalami penurunan, dari 39,2 persen tahun 2017 menjadi 35,4 persen pada 2018. Sedangkan gamer yang menggunakan smartphone sebagai perangkatnya terus naik, dari 29,9 persen tahun 2017 menjadi 33,5 persen di 2018.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel A. Pangerapan, mengatakan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan IGDX untuk mendukung optimalisasi peluang industri game di tanah air.

“Saya juga berharap penyelenggaraan IGDX 2021 ini bisa menjadi ajang bertemunya perusahaan dan pelaku industri game global untuk berbagi pengetahuan dengan pelaku industri game lokal,” kata Semuel A. Pangerapan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again