Inilah Startup 3 Besar Bootcamp Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Gelombang Kedua Yogyakarta
Inilah Startup 3 Besar Bootcamp Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Gelombang Kedua Yogyakarta
Setelah pada akhir Agustus 2017 lalu menggelar Ignition dengan lebih dari 1000 orang peserta, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Gelombang Kedua di Yogyakarta kini telah memasuki tahapan kelima. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sendiri terdiri dari 6 rangkaian tahapan, yaitu dimulai dengan Ignition, Networking, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, dan kemudian Incubation.
Dalam setiap tahapan dilakukan seleksi untuk menentukan siapa saja tim yang diperkenankan untuk lolos melanjutkan ke fase berikutnya. Setelah melewati Ignition, Networking, Workshop, dan Hacksprint, kini tersisa 10 tim di Bootcamp Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Gelombang Kedua Yogyakarta. Bootcamp sendiri merupakan sebuah fase dimana para peserta dibina untuk membuat sebuah strategi bisnis yang solid dan berkesinambungan dengan produk yang mereka buat.
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital merupakan ide yang diikuti oleh masyarakat Indonesia, dan merupakan kolaborasi antara KIBAR dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI. Tujuan dari program ini adalah membangun ekosistem startup di Indonesia demi mendukung perekonomian dengan bantuan teknologi, jelas Kabiro Humas Kemenkomino RI, Noor Iza, pada sambutannya di hari pertama Bootcamp (2/12) lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Bappeda Sleman ini, juga mendapatkan kesempatan yang spesial karena didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman. Selain itu, para peserta juga mendapatkan motivasi langsung dari Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, . Beliau hadir dan memberikan kata sambutan pada hari pertama Bootcamp Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Yogyakarta.
Kegiatan seperti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini yang kita butuhkan untuk menjadi lebih cepat tanggap dengan kemajuan yang ada dan tidak teringgal dari bangsa lainnya. Sleman sendiri telah berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program pengembangan seperti Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini, yang memang memiliki dampak positif untuk masyarakat, ujar Drs. H. Sri Purnomo, . pada sambutannya di hari pertama Bootcamp (2/12) kemarin.
Pada tahapan Bootcamp, para peserta mendapatkan berbagai materi seperti Product and Market Fit, Legal Seminar, Marketing Mix, dan Pitching. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, menggunakan metode talks dan Mentoring 1on1.
Kemudian pada hari kedua, para peserta melakukan final pitching di hadapan para dewan juri. Tim dewan juri terdiri dari Eddy Junarsin SE, MBA, PhD (Kepala Subdirektorat Pengembangan Usaha, Universitas Gadjah Mada), Triasmono (Director, PT GIB), Ossi Indra Wardhani (Head of Corp. Comm, GDP Ventures), Andy Fajar (CEO, Kulina), dan Abul A’la Almaujudy (Head of Operations, CODEinc). Dari 10 tim yang melakukan final pitching, terpilih 3 tim terbaik dari Bootcamp Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Yogyakarta. Ketiga tim tersebut adalah:
PRIDE
Sebuah platform digital yang dapat membantu orangtua dalam melakukan monitoring terhadap perkembangan psikomotor anak.
Carenusa
Sebuah aplikasi yang menghubungkan perawat tersertifikasi dengan pasien yang membutuhkan perawatan rumah (homecare).
Kalikesia
Sebuah platform yang menyediakan seminar online serta konten edukasi kesehatan dengan Satuan Kredit Profesi (SKP) untuk tenaga kesehatan Indonesia.
Saya sudah mengikuti rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Yogyakarta dari Ignition sampai sekarang sudah pada tahapan Bootcamp. Secara keseluruhan program ini sangat bermanfaat dan menyenangkan. Menurut saya pribadi, saya jadi bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk bertemu para mentor yang berpengalaman, ujar Ollafiqh Wibowo, salah satu peserta Bootcamp yang tergabung dalam Tim PRIDE.
Setelah Bootcamp, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Yogyakarta akan melaksanakan tahapan Inkubasi pada Januari 2018 mendatang. Pada tahapan yang akan dilaksanakan dengan format program pendampingan intensif selama 3 bulan ini, para peserta diharapkan untuk dapat mengembangkan produk mereka yang sudah dirilis.
