Peringatan Untuk Pemasar Digital: Jangan hanya mengikuti tren sebuah perangkat fokuslah pada penggunanya’

Apakah Anda merasa senang ketika ada seorang barista di sebuah kafe yang biasa Anda kunjungi menyapa dengan menyebut nama Anda dan mengingat minuman yang biasa Anda pesan? Sang barista bahkan mungkin mengingat makanan terakhir yang Anda pesan pada minggu lalu, dan menawarkan menu yang sama hari ini. Percakapan ini tentunya berdasarkan pada segala interaksi yang pernah terjadi antara Anda dengan barista tersebut. Dengan kata lain, perlakuan khusus yang Anda terima membangun sebuah hubungan yang bukan hanya sekadar jual-beli.

Pemasaran yang sesungguhnya adalah apa yang terjadi setiap kali seseorang mengunjungi suatu tempat jual-beli; kedai kopi favorit Anda, misalnya. Pemasar sepenuhnya harus menyadari bahwa setiap orang memiliki latar belakang yang unik. Misalnya barista tadi yang berkomitmen untuk memberikan pengalaman personal yang berkesan dan menyentuh hati pelanggannya. Konsumen kini telah semakin terbiasa mengalami pengalaman personal seperti itu, dan pengalaman personal kini menjadi suatu keharusan ketika konsumen berinteraksi dengan suatu merek (brand), baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya.

Di tempat-tempat umum, seperti kafe di sekitar kediaman Anda, Anda hanya perlu melihat sekeliling untuk menemukan pengunjung lain yang terus-menerus mengakses internet, seperti yang juga Anda lakukan. Pertumbuhan pengguna smartphone dan tablet serta bertambahnya jumlah Wi-Fi hotspot gratis telah mendorong orang Indonesia untuk menghabiskan rata-rata 3 jam per hari untuk penggunaan untuk

Tentunya para pengguna internet sudah tidak asing lagi dengan iklan-iklan yang sering muncul saat berselancar di internet. Sayangnya, teknologi iklan yang digunakan tak jarang memberikan efek yang tidak tepat jika dikaitkan dengan personalisasi terhadap pengguna. Sebuah iklan yang terus menerus muncul sering menjengkelkan pengunjung suatu situs internet, yang mendorong mereka untuk memblokir iklan yang tidak relevan dengan gaya hidup dan kebutuhannya. Lalu, bagaimana seorang pemasar dapat menghindari kesalahan dalam strategi pemasarannya dan menciptakan keterlibatan konsumen yang berkualitas?

Jawabannya adalah: Janganlah hanya mengikuti tren sebuah perangkat, fokuslah pada penggunanya!

Studi dari Criteo menunjukkan bahwa iklan personal (personalized ads) dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan konsumen ‘ konsumen tersebut dapat 9,5 kali lebih mungkin untuk mengunjungi website Anda dan menghabiskan waktu 86 persen lebih banyak untuk melihat katalog produk online Anda. Dengan kata lain, konsumen yang diperlakukan secara personal cenderung merasa lebih puas dan loyal dengan merek/produk yang mereka gunakan. Pemasar saat ini harus menyadari hal tersebut. Pengalaman personal yang dinikmati pengunjung kedai kopi di atas sebenarnya dapat juga diberikan kepada para pengguna perangkat mobile yang merupakan audiensi Anda secara sederhana dan efektif. Namun perlu diingat bahwa setiap pesan yang ingin Anda sampaikan harus bersifat personal dan relevan bagi pengguna internet yang didasarkan atas pengalaman konsumen dalam berinteraksi dengan brand Anda.

Terdapat tiga kemampuan utama yang harus dimiliki oleh para pemasar dalam menyusun strategi yang dipusatkan pada pengguna internet. Pertama, para pemasar harus memiliki kemampuan untuk mencatat dan memahami semua interaksi yang pelanggan pernah alami dengan brand atau produk yang akan dipasarkan. Kedua adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi pemasaran terbaru agar penyajian iklan dapat dilakukan dengan lebih personal dan real-time berdasarkan perilaku ini. Ketiga adalah kemampuan untuk mengoptimalkan usaha-usaha tersebut pada setiap pelanggan untuk memastikan adanya pembelian dan dapat senantiasa dinilai secara baik oleh pelanggan Anda.

Terakhir, yang terpenting pada zaman digital ini adalah konsistensi dari pesan yang ingin disampaikan melalui semua perangkat dan saluran media. Mengingat bahwa konsumen biasanya akan melakukan riset sebelum melakukan pembelian menggunakan sarana apa pun yang mudah diakses, maka akan sangat sulit bagi pemasar untuk mengidentifikasi konsumen tersebut karena mereka mudah sekali berpindah ke perangkat lainnya. Dengan 56 persenpengguna menunjukkan perilaku yang sangat mirip di tablet dan telepon seluler mereka, Anda tidak dapat menyediakan pengalaman yang konsisten jika Anda tidak tahu bagaimana konsumen berinteraksi di berbagai perangkat dan langkah apa yang mereka ambil mulai dari proses mempertimbangkan sampai ke proses transaksi.

Hal ini dapat berujung pada pengeluaran dana iklan yang sia-sia, terutama jika data yang dimiliki tidak konsisten dan tidak akurat. Kampanye terpadu yang keliru pelaksanaannya akan gagal menyasar individu di berbagai perangkat atau bahkan akan terlalu fokus pada salah seorang pengguna karena individu tersebut dinilai dapat mewakili pengguna lainnya. Maka dari itu, para pemasar harus mengidentifikasi setiap pengguna secara tepat dengan mengirimkan konten yang mereka senangi, tanpa harus selalu berfokus pada perangkat ataupun alat yang mereka gunakan untuk aktivitas digital mereka.

Dunia saat ini menjadi semakin rumit dan memilih alat pemasaran yang tepat kini semakin menantang dari hari ke hari. Dunia luar akan terasa semakin dekat ketika semua hal dapat dilakukan melalui media digital, sama halnya dengan ketika setiap interaksi dengan pelanggan dapat dilakukan secara personal berdasarkan semua interaksi meraka dengan pemasar. Banyak pemasar lain yang sudah berinvestasi pada teknologi yang berpusat pada data dan menyediakan personalisasi bagi para penggunanya. Saat ini adalah momen yang paling tepat bagi semua pemasar untuk merebut peluang yang didukung oleh kecanggihan perangkat saat ini. Mungkin barista yang biasa Anda temui di kedai kopi favorit akan menambahkan ‘ better latte than never.

Artikel ini ditulis oleh Yvonne Chang, Managing Director Criteo untuk Asia Tenggara, yang merupakan perusahaan teknologi global terkemuka dengan spesialisasi di periklanan digital.