Studi Microsoft Asia: Organisasi yang Merangkul Inisiatif Transformasi Digital Catatkan Peningkatan Margin Keuntungan

Studi Microsoft Asia: Organisasi yang Merangkul Inisiatif Transformasi Digital Catatkan Peningkatan Margin Keuntungan

Pemerintah Indonesia menyebutkan perekonomian tahun 2019 diharapkan tumbuh sebesar 5,3%, yang sebagian besar atau sekitar 56% disumbang oleh konsumsi masyarakat. Pertumbuhan perekonomian yang positif ini juga ditopang oleh penjualan ritel modern, yang menurut data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) juga terus mengalami peningkatan dengan prediksi menembus angka Rp 256 triliun di tahun 2019, atau tumbuh sekitar 10% dibandingkan dengan realisasi penjualan di tahun 2018. c

Microsoft Asia baru-baru ini meluncurkan studi bertajuk Asia’s Unlocking the Economic Impact of Digital Transformation in Asia Pacific[1], melibatkan 1.560 responden dari berbagai industri termasuk ritel di 15 pasar termasuk Indonesia. Temuan studi menunjukkan separuh dari responden yang berasal dari industri ritel akan berfokus pada transformasi layanan pelanggan dan sistem pendukung sebagai bagian dari perjalanan transformasi digital mereka untuk menawarkan layanan yang berorientasi pelanggan.

Studi juga menunjukkan prioritas utama pelaku industri ritel saat ini adalah meningkatkan kecakapan bisnis untuk responsif terhadap tren pasar dan kesempatan yang ada; serta meningkatkan produktivitas karyawan. Para pelaku bisnis juga mengintegrasikan kanal digital untuk pengalaman omnichannel yang berorientasi pada pelanggan, berfokus pada operasional penjualan dan Teknologi Informasi (TI).

Temuan lain studi ini adalah industri ritel diperkirakan akan menyumbang USD 272 miliar terhadap PDB Asia Pasifik atau sekitar 1.5% dari Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (CAGR) di tahun 2021, jika organisasi merangkul inisiatif transformasi digital. Responden juga mencatat adanya peningkatan margin keuntungan, pendapatan dari produk dan layanan – baik yang baru maupun telah berjalan, serta advokasi pelanggan sebagai hasil dari inisiatif transformasi digital mereka.

Kolaborasi Microsoft dan Industri Ritel, The Kroger Co., Ciptakan Pengalaman Pelanggan Baru

Kolaborasi antara Microsoft Corp. dengan perusahaan ritel grosir terbesar di Amerika Serikat The Kroger Co. yang baru-baru ini diumumkan, menjadi salah satu contoh bagaimana teknologi telah menciptakan batasan baru bagi pengalaman pelanggan dengan hadirnya produk Retail as a Service (RaaS) komersial, yang ditenagai oleh Microsoft Azure. Produk ini memungkinkan pengembangan software dari dan untuk peritel, mendukung pengalaman ritel modern sekaligus menyelaraskan pengalaman pelanggan baik di digital maupun dunia nyata.

Dengan menggunakan teknologi pintar dan dihubungkan oleh sensor IoT, Kroger juga akan menciptakan toko percontohan yang memanfaatkan RaaS untuk tetap inovatif menciptakan pengalaman pelanggan, memungkinkan personalisasi pelanggan lebih lanjut dan meningkatkan produktivitas toko mereka.

Pentingnya Data Dalam Mengakselerasi Perjalanan Transformasi Digital

Microsoft juga menekankan pentingnya penggunaan data untuk mengakselerasi perjalanan transformasi digital bisnis dan organisasi. Selain dapat mengukur kesuksesan transformasi digital, kapitalisasi data bisa digunakan untuk mengukur tingkat kesuksesan bisnis lainnya, seperti advokasi pelanggan dan keefektifan proses dan layanan pelanggan.

“Kami melihat adanya peluang bagi pebisnis ritel di Asia Pasifik termasuk Indonesia untuk fokus pada empat area utama untuk membangun layanan yang berorientasi pelanggan di masa depan. Pertama, mereka harus melebihi harapan pelanggan baik di toko maupun online. Kedua, mereka perlu mulai menciptakan insight yang dapat ditindaklanjuti untuk operasional intelijen guna memberikan penawaran yang mengutamakan pelanggan. Untuk melakukannya, peritel perlu memberdayakan karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mengedepankan penggunaan data dengan alat yang tepat. Terakhir, mereka perlu memahami persaingan melalui inovasi di pasar global,” ujar Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.

Haris juga merekomendasikan organisasi untuk mengakselerasi perjalanan transformasi digital mereka melalui tiga langkah pemanfaatan data sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan. Organisasi ritel memerlukan strategi untuk mengelola arus data yang telah tersedia. Dipadukan dengan analisis big data, organisasi akan mampu mengembangkan insight real-time yang menawarkan personalisasi pengalaman sekaligus menyederhanakan proses pengambilan keputusan bagi karyawan.
  2. Optimalisasi produk dan layanan yang ada melalui data. Data dapat digunakan sebagai aset optimalisasi proses dan mengembangkan analisis prediktif untuk meningkatkan layanan jasa dan produk di berbagai kanal. Peritel juga dapat memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk personalisasi pengalaman pelanggan sekaligus mengurangi waktu untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memerlukan kemampuan khusus.
  3. Menciptakan model bisnis baru berdasarkan data. Data dapat digunakan untuk mengembangkan produk, layanan dan pengalaman bahkan model bisnis baru. Seperti produk RaaS yang dikembangkan Kroger.

“Strategi yang dilakukan oleh Kroger, termasuk diantaranya pemanfaatan data, menjadi bukti bagaimana teknologi mampu menciptakan batasan baru pengalaman berbelanja dan memberikan layanan berorientasi pelanggan. Kami percaya ini saatnya para pemain industri ritel di Asia, khususnya di Indonesia, untuk mempercepat perjalanan transformasi digital mereka dengan melakukan strategi transformasi digital yang menyeluruh, sehingga mampu bergerak lebih agresif ke arah pendekatan Intelligent Retail. Melalui berbagai solusi teknologi kami, khususnya platform komputasi awan kami Azure, Microsoft siap membantu bisnis dan organisasi di Indonesia untuk bertumbuh dan mempercepat transformasi digital mereka,” tutup Haris.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again