5 Cara Tepat Melakukan Pitching Startup
Mulai dari menemukan investor yang sesuai, mengkurasi cerita pitching hingga melakukan follow-up
Sebelum Anda melakukan penggalangan dana ke investor yang sudah diincar, ada baiknya untuk mempelajari terlebih dahulu latar belakang, jenis startup favorit hingga jumlah investasi yang biasanya diberikan oleh calon investor tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan, agar Anda sebagai Founder bisa mendapatkan gambaran dan tentunya latar belakang yang tepat untuk mulai melakukan pendekatan kepada investor. Artikel berikut ini akan mengupas 5 cara yang baiknya dilakukan untuk mendapatkan investor yang ideal untuk startup Anda.
Temukan investor yang tepat
Tidak semua investor memiliki kriteria yang sama dalam hal tahapan pendanaan startup yang mereka pilih. Beberapa investor hanya fokus untuk pendanaan seri A atau seed-funding. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengategorikan investor tersebut dalam 5 karakteristik berikut ini:
- Tahapan investasi (seed, seri A, B, C)
- Jumlah/nominal pendanaan
- Berapa banyak investasi yang telah diberikan dalam 6 bulan terakhir
- Kategori startup yang diminati
- Lokasi sebagai fokus pendanaan
Kurasi cerita Anda
Kebanyakan Founder startup memiliki kebiasaan untuk menceritakan semua latar belakang, sejarah hingga visi dan misi startup kepada investor saat sedang melakukan pitching. Agar cerita Anda bisa terangkum dengan padat, jelas dan to the point, kurasi terlebih dahulu cerita Anda sebelum melakukan pitching di hadapan investor.
Lakukan pitching secara profesional
Saat melakukan pitching, Anda sebagai Founder harus memiliki dua mindset yang krusial, di antaranya adalah mengapa Anda orang yang paling tepat dan mengapa investor bersedia untuk memberikan investasi. Mulai pitching Anda dengan membuka presentasi dengan membahas traksi, pengguna, produk, kompetitor hingga tren di pasar.
Melihat gambaran secara keseluruhan
Cobalah untuk memberikan fakta serta latar belakang yang 'masuk akal' saat Anda melakukan pitching dengan investor. Hindari penyampaian yang terlalu berlebihan atau terlalu membanggakan ide Anda sendiri. Pastikan Anda mengerti bisnis yang ingin Anda jalankan secara luas. Sebagai Founder Anda juga bertanggung jawab untuk memberikan gambaran siapa saja kompetitor startup Anda, pasar yang diincar, manajemen keuangan, legalitas hingga kebijakan.
Follow-up usai pitching
Tidak semua startup mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan investor, jika startup Anda berhasil melakukan pertemuan dan pitching langsung dengan investor jangan lupa untuk melakukan follow-up kepada pihak investor usai pitching dilakukan. Cara-cara sederhana yang bisa dilakukan di antaranya adalah mengucapkan terima kasih, mengirimkan informasi lanjutan, hingga mengatur pertemuan selanjutnya.