5 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Bekerja di Startup
Mulai dari bersiap menghadapi keadaan terburuk hingga kemampuan mengadopsi perubahan
Bekerja di startup tidak selamanya penuh dengan fasilitas yang lengkap dan menyenangkan, jam kerja yang fleksibel hingga kebebasan mengenakan pakaian kerja. Diperlukan mental yang tebal serta kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan baik dalam tim.
Meskipun terlihat 'menjanjikan', kenyataannya bekerja di startup tidak selalu menghasilkan pendapatan yang besar, bonus yang berlimpah dan lainnya. Banyak risiko yang harus dihadapi jika Anda memutuskan bekerja di startup, seperti bisnis yang tidak bisa berjalan, efisiensi dan pengurangan pegawai, dan alasan lainnya.
Artikel berikut ini akan membantu Anda mempersiapkan diri paling tidak mendapatkan sedikit gambaran, seperti apa bekerja di startup.
Harus bisa menerima perubahan
Jangan heran ketika startup tempat Anda bekerja kerap berganti gedung kantor. Hal ini banyak terjadi di startup yang baru mulai membangun usahanya yaitu berpindah-pindah gedung kantor. Perubahan ini tentunya bisa menjadi hal yang membuat frustasi, apalagi untuk Anda yang terbiasa bekerja di perusahaan konvensional yang memiliki rutinitas serta dinamika bekerja yang sudah pasti.
Bisa bekerja secara multitask
Jika Anda memutuskan untuk bekerja di startup bersiaplah untuk melakukan pekerjaan secara 'random' artinya jangan kaget atau heran ketika tugas Anda sebagai programmer misalnya diminta untuk membantu menjadi fotografer atau teknisi saat acara internal atau launching produk terbaru startup. Bekerja di startup artinya Anda harus siap dengan berbagai tugas atau tanggung jawab yang berbeda diberikan sewaktu-waktu. Jangan pernah menolak tugas 'acak' yang diberikan. Lakukan semua demi kemajuan startup.
Manfaatkan pengalaman serta wawasan pekerja senior
Saat ini kebanyakan startup didominasi oleh pekerja muda yang baru saja lulus universitas atau yang lebih dikenal dengan generasi millennial. Hal tersebut tentunya menjadikan suasana kerja sarat dengan anak muda yang terbilang masih baru, sedikit pengalaman dan kurang wawasan.
Saat startup sudah mulai berjalan, biasanya pihak investor hingga Founder akan memperkerjakan karyawan senior yang diharapkan bisa membantu dalam hal manajemen perusahaan hingga pengembangan produk. Ketika pekerja senior ini mulai masuk ke lingkungan kerja, manfaatkan pengalaman yang mereka miliki dengan semangat kerja ala startup yang tidak dibatasi dengan ruang kerja atau birokrasi yang biasanya banyak ditemui di perusahaan konvensional.
Luangkan lebih banyak waktu
Bekerja di startup artinya Anda harus meluangkan waktu lebih untuk menyelesaikan tugas yang ada. Jika Anda bisa memberikan kontribusi dengan bekerja lebih keras, pimpinan dan jajaran manajemen pastinya akan menyadari dan bakal memberikan penghargaan untuk Anda. Hal tersebut banyak terjadi di kultur perusahaan seperti startup, yang kerap memberikan recognition kepada karyawannya yang dinilai memiliki prestasi.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu tergantung dengan fasilitas lebih yang diberikan oleh perusahaan, misalnya minuman soda gratis, snack time atau cemilan gratis. Jika saatnya tiba, bisa jadi keuntungan lebih tersebut dihentikan oleh perusahaan.
Kemungkinan startup menutup bisnis
Saat ini sudah banyak startup yang dimasa awal mendapatkan perhatian, dana hingga model bisnis yang kuat terpaksa harus gulung tikar dalam tahun pertama bahkan mungkin setelah lima tahun berjalan. Hal tersebut merupakan kenyataan yang banyak terjadi di dunia startup berbasis teknologi. Untuk itu sebelum Anda memutuskan bekerja di startup, pastikan untuk mengetahui keuangan startup dalam jangka panjang, visi dan misi startup, hingga strategi yang diambil agar bisa bertahan.
Jika ternyata di masa awal Anda melihat startup sudah mulai menunjukkan kemunduran dan tidak memiliki arah yang pasti, jangan ambil kesempatan bekerja di startup tersebut.