1. Startup

7 Prediksi Industri Internet di Indonesia dari Founder Mindtalk, Danny Wirianto

Meskipun sudah memasuki minggu ke-3 di tahun 2013 ini, namun tidak sedikit kehebohan yang terjadi di dunia internet di Indonesia. Mulai dari beberapa perusahaan yang mengumumkan pendanaan, sampai kerjasama dengan rekanan untuk lebih mengembangkan sayap bisnis. Perkiraan singkat, tahun 2013 jelas akan menjadi tahun yang menarik untuk industri internet di Indonesia.

Tahun 2010-2011 lalu, bisa dibilang industri internet sedang booming dimana banyak sekali orang yang mendirikan perusahaan internet, membangun produk yang keren dan mencari investor untuk mendanai proyek mereka. Tahun 2012 kemarin merupakan saatnya tamparan keras menghantam banyak perusahaan internet yang tidak mampu bertahan secara finansial.

Reality hits.

Lalu bagaimana dengan tahun 2013? Bisnis seperti apa saja yang akan menjadi menarik tahun ini? Kami berbincang dengan Danny Wirianto, Founder dari Mindtalk yang berbagi dengan kita 7 hal yang menurut Danny akan menjadi bisnis yang menarik tahun 2013 ini. Ingin tahu?

Logistics

E-commerce bisa dibilang merupakan bisnis yang paling menarik untuk para investor khususnya di Indonesia. Namun Danny melihat kesempatan lain disamping bisnis e-commerce itu sendiri, yaitu Logistik. Danny memperhatikan tren dari masyarakat di kota-kota besar di Indonesia yang dinilai memiliki time crisis dan cash rich. Time crisis karena mereka sudah mulai produktif, sibuk ditambah lagi dengan kemacetan di kota-kota besar yang membuat waktu konsumen menjadi makin berharga. Didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat, kebanyakan konsumen Indonesia menjadi cash-rich terutama kelas menengah. Beberapa indikasinya adalah pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan produk-produk keuangan (asuransi, investasi, deposito etc) di kota-kota besar di Indonesia.

Konsumen kelas menengah ini-lah yang nantinya akan mendrive demand untuk layanan logistik, karena mereka lebih baik membayar sedikit lebih mahal untuk menghemat waktu. Situs-situs e-commerce-pun akan dapat memanfaatkan layanan-layanan ini untuk memaksimalkan pengalaman berbelanja online disertai dengan pengiriman barang.

Mobile commerce

Tren untuk mobile di Indonesia memang sudah tidak terbantahkan sejak beberapa tahun terakhir. Puluhan perusahaan asing bahkan mulai menancapkan taringnya untuk bisa mendapatkan akses ke pasar mobile Indonesia yang terus bertumbuh pesat tiap tahun. Danny melihat mobile sebagai salah satu tren yang tetap ada di Indonesia tahun ini. Menurut Danny, angka pertumbuhan sudah tinggi namun didukung pula dengan kultur mobile yang kiat melekat di konsumen Indonesia.

Tren dari sekedar mengkonsumsi konten melalui mobile juga akan switch ke konsumsi tipe lain, yaitu berbelanja. Siapapun yang dapat mengeksekusi pengalaman berbelanja melalui mobile phone dengan baik akan merasakan traction yang luar biasa di Indonesia.

Online video

Salah satu tren yang juga dilihat Danny adalah demand and appetite dari konsumen Indonesia untuk konten yang bersifat entertainment dan information. Konten-konten seperti ini tidak cukup dihadirkan dalam format teks seperti konten yang lain, disinilah konten video akan mencapai puncaknya.

"Distribusi konten seperti informasi untuk pendidikan bisa jadi sangat berguna di Indonesia", sahut Danny. Beberapa perusahaan lokal memang sudah mencoba mengeksekusi hal ini, meskipun masih banyak yang harus dicapai sebelum mencapai traksi yang cukup.

Digital music

Apple tidak serta-merta masuk dan memperkenalkan iTunes ke Indonesia tanpa alasan, dan tentu saja alasan utamanya adalah permintaan pasar akan konten musik lokal dan legal yang cenderung masih sulit didapatkan. Danny berpendapat bahwa perusahaan lokal seperti Kincir, Importmusik, Langitmusik, Melon dkk memiliki dasar yang kuat dan market yang besar. Namun semuanya kembali lagi ke eksekusi dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Danny juga melihat bahwa segmen ini akan sangat seru dengan kompetisi dari perusahaan asing seperti Apple, Spotify dengan perusahaan lokal seperti Kincir, Melon, Importmusik dan lain-lain.

Digital Customer Service

Dengan makin kuatnya kultur digital dan social media di kalangan konsumen di Indonesia, Danny melihat peluang besar untuk segmen Customer Service yang fokus di layanan digital dan social media. Tren ke depan memang memperlihatkan bahwa konsumen lebih senang berinteraksi dengan perusahaan lewat layanan seperti Twitter dan Facebook ketimbang menelepon layanan pelanggan.

"Beberapa perusahaan seperti telco carrier dan e-commerce bisa mendapatkan value yang besar dari layanan seperti ini", tambah Danny.

Real-time

Kembali lagi ke persoalan kemacetan dan kultur internet di kalangan konsumen Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa real-time memang telah menjadi demand yang kuat. Layanan seperti Waze, Infoll, Lewatmana yang fokus untuk mengantarkan data real-time mengenai lalu-lintas dinilai berguna untuk konsumen.

Layanan-layanan serupa, misalnya untuk jadwal kereta, penerbangan, bahkan hingga ke banking sekalipun, harus dieksekusi secara real-time. Danny kembali menyatakan bahwa konsumen Indonesia memiliki Time-crisis, dimana mereka sangat menghargai waktu dan selalu ingin mendapatkan informasi up to date dengan cepat.

Interest-based

Melihat dari beberapa perusahaan yang sedang bertumbuh pesat di Indonesia, Danny kembali menilai bahwa konten Internet saat ini penuh dengan informasi, kebanyakan diantaranya tidak relevan dengan kita. Itulah sebabnya layanan yang memfilter konten berdasarkan relevansi (interest group) akan populer di Indonesia.

Mindtalk, layanan yang digawangi Danny juga fokus akan demand di segmen ini. Perusahaan lain seperti Path, Kakao Talk, Whatsapp dan BBM group juga pada dasarnya berawal dari adanya demand untuk filter dan grouping.

--

disclaimer: Mindtalk, Kincir dan Dailysocial berada di bawah induk perusahaan yang sama.