Startup Crowdlending GandengTangan Rilis Aplikasi, Bidik Penyaluran 130 Miliar Rupiah
Segera menyusul aplikasi untuk peminjam dan mitra lapangan GT-Trust
GandengTangan, startup fintech crowdlending, merilis aplikasi untuk pengguna Android dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke-4. Peluncuran ini diharapkan dapat menggenjot kinerja GandengTangan, ditargetkan penyaluran tembus ke angka Rp130 miliar dari tahun lalu Rp8 miliar.
Perlu diketahui, crowdlending ini agak sedikit berbeda dengan p2p lending dan crowdfunding. Crowdlending adalah pengumpulan dana pinjaman, sementara crowdfunding juga pengumpulan dana tapi untuk donasi.
Dibandingkan p2p lending, perbedaannya ada di jumlah pendananya. Kalau di p2p lending bisa patungan atau seorang saja, sementara crowdlending selalu berbentuk patungan.
"Setelah 4 tahun mengandalkan situs serta mendengar banyak masukan dari pengguna, kami membuat aplikasi untuk memfasilitasi keinginan para pengguna. Kami ingin menawarkan kemudahan dalam berinvestasi sekaligus menciptakan dampak sosial bagi para pelaku usaha mikro," terang CEO GandengTangan Jezzie Setiawan kepada DailySocial.
Aplikasi ini akan terus diperkuat dengan fitur-fitur yang siap dikembangkan perusahaan. Salah satunya adalah auto-lending untuk memudahkan pendana berinvestasi secara otomatis, dan laporan pendapatan untuk memudahkan pendana melaporkan pajak. Tak hanya itu, perusahaan juga mempersiapkan aplikasi untuk mitra lapangan GT-Trust dan para peminjam yang berasal dari usaha mikro.
Jezzie menjelaskan aplikasi ini akan jadi salah satu faktor pendukung yang siap menggenjot target penyaluran sebesar Rp130 miliar. Strategi lainnya adalah berkolaborasi dengan mitra strategis, seperti distributor tradisional, koperasi, lembaga keuangan mikro konvensional, dan kerja sama dengan bank daerah.
Kinerja GandengTangan
Secara akumulatif, perusahaan telah menyalurkan lebih dari Rp8 miliar sejak pertama kali hadir di 2016. Bila dijabarkan lebih dalam, untuk tahun lalu saja, total penyalurannya sebesar Rp5 miliar. Angka itu naik 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pendana di perusahaan tembus diangka 13 ribu orang dengan lokasi mayoritas ada di Jakarta dan tersebar di 12 provinsi.
Untuk jumlah usaha yang telah dibiayai ada 1.859 usaha, jenis usahanya beragam dari warung sembako, transporter kaki lima, pedagang makanan, petani, dan pedagang pakaian. Jezzie menyebut pihaknya akan perlebar jangkauan sampai ke luar Jawa supaya penyebaran dampak bagi usaha mikro dapat lebih merata ke seluruh Indonesia.
Dalam mencari dan menyaring peminjam, GandengTangan merekrut mitra lapangan yang disebut GT-Trust. Mereka juga bertugas untuk memberikan pendampingan setiap bulan kepada peminjam dalam urusan pembukuan, juga menjadi "teman curhat" bagi pengusaha mikro.
Persyaratannya, usaha harus tergolong kategori mikro, pinjaman untuk usaha (produktif), usaha telah berjalan selama enam bulan, memiliki rekening bank, dan bersedia mengikuti proses pendampingan dengan GT-Trust. Nominal pembiayaan yang bisa diajukan maksimal Rp10 juta, tenor maksimal 24 minggu (6 bulan), dan bunga mulai dari 2%-2,5% per bulan.
Sementara untuk jadi pendana, minimal dana yang dapat disalurkan mulai dari Rp50 ribu dan tidak ada batasan maksimalnya. Imbal hasil yang bisa diterima pendana sekitar 12% per tahun.
Perusahaan telah resmi terdaftar dan diawasi OJK per awal Februari 2019. Jezzie mengatakan saat ini perusahaan sedang dalam proses diskusi untuk penggalangan pendanaan eksternal. Terakhir GandengTangan memperoleh dana hibah dari program akselerator Remake City Jakarta Batch 2 sebesar US$25 ribu.