Banopolis Ingin Penuhi Jalanan Bandung dengan Sepeda
Bakal beroperasi awal 2017 dengan kolaborasi bersama PT LEN Industri
Konsep penyewaan sepeda (bike sharing) modern ini sudah jamak kita jumpai di berbagai kota besar dunia. Di Indonesia, konsep bike sharing rata-rata terbatas di dalam kampus dan itu tidak bersifat berbayar. Banopolis mencoba menawarkan konsep bike sharing berbayar di kota Bandung dengan harapan membantu pemerintah mengurangi kepadatan lalu lintas.
Sistem bike sharingBanopolis, yang disebut Boseh, merupakan bentuk kerja sama Banopolis dan PT LEN Industri yang ditunjuk pemerintah kota Bandung untuk merealisasikan impian besar ini. Tentunya kita semua tahu bahwa Walikota Bandung saat ini, Ridwan Kamil, gemar bepergian dengan sepedanya. Jika sudah beroperasi, sistem ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Cikal bakal Banopolis dimulai tahun 2012 ketika sejumlah anak muda merintis ide serupa dengan modal dana CSR dan bantuan Ikatan Alumni ITB. Sistem pendaftaran, sistem peminjaman, dan shelter masih bersifat manual.
Anugerah Nurrewa yang sempat terlibat kegiatan ini berusaha mendalami teknologi ini dengan mengambil topik transportasi non-motorized sebagai bahan studi pascasarjananya. Ia kemudian merintis Banopolis yang disebut memanfaatkan teknologi IoT, GIS, dan NFC.
Sistem ini akan diluncurkan awal 2017 dengan menghadirkan 30 stasiun/shelter dan 270 unit sepeda. Kepada DailySocial, disebutkan sistem pembayaran yang dikembangkan berupa smartcard berbasis NFC sebagai awalan. Berikutnya mereka berharap untuk bermitra dengan perbankan untuk memperluas kemudahan pembayaran.
Pihak Banopolis menyebutkan awal pendanaannya tidak sama dengan kebanyakan startup teknologi lainnya. Banopolis sendiri didanai dari hasil penerimaan mereka sebagai firma konsultan, sementara proyek bike sharing ini didanai pemerintah kota Bandung melalui APBD.
Saat ini proyek Boseh disebutkan sudah memasuki tahap produksi dan konstruksi stasiunnya sudah bisa dilihat di beberapa lokasi, misalnya perempatan antara Cihampelas dan Pasteur.
Tentu saja realisasi Boseh harus diapresiasi. Yang lebih penting adalah bagaimana pengurusan layanan ini agar tetap sasaran dan berkesinambungan, karena banyak "solusi transportasi umum" di Indonesia yang ternyata tak bertahan lama. Simak perkembangan Boseh dan kegiatan Banopolis di halaman Facebook-nya.