Gerai Kecantikan Online BeautyTreats Indonesia Mungkin Ditutup
Belum ada konfirmasi resmi dari pendirinya, namun situs saat ini tidak bisa diakses lagi
Situs layanan e-commerce kecantikan BeautyTreats Indonesia saat ini tidak bisa diakses. DailySocial telah mencoba menghubungi Pendiri BeautyTreats Romeo Reijman dan belum mendapat konfirmasi. Apakah BeautyTreats sudah tidak beroperasi lagi? Kami belum tahu pasti. Penelusuran kami menemukan layanan ini membuka tokonya di Bukalapak sejak Januari 2015.
BeautyTreats memulai debutnya dengan layanan beauty box sejak awal April 2013. Setelah mendapat sambutan cukup baik, mereka mengumumkan secara resmi membuka gerai online kecantikan BeautyStore pada 16 Oktober 2013.
Selama kurun enam bulan, dari April hingga Oktober 2013, BeautyTreats menyatakan telah mengirimkan 3000 kotak kecantikan ke berbagai penjuru Indonesia dengan menjaring 8000 anggota. Merasa memiliki cukup basis pelanggan, BeautyTreats pun menghadirkan gerai kecantikan online.
Romeo sendiri, sembilan bulan lalu saat diwawancarai DailySocial, akhirnya memutuskan menghentikan layanan kotak kecantikannya karena kesulitan adalah memenuhi demand pengguna dan memiliki keterbatasan sample yang diberikan brand.
Saat itu, Romeo mengatakan telah memprediksikan hal ini akan terjadi, sehingga ia memutuskan untuk melebarkan layanan ke gerai kecantikan dengan menjual produk-produk kecantikan.
Di wawancara yang sama, ia mengindikasikan bahwa bisnis penjualan produk kecantikan tidak memiliki banyak kendala. Bahkan saat itu BeautyTreats menyatakan melayani 100 pesanan per hari dengan nilai transaksi mencapai Rp 300.000. Berdasarkan penelusuran kami, domain BeautyTreats.co.id baru saja diperpanjang awal Maret lalu.
Kelangsungan bisnis e-commerce kecantikan di Indonesia
Kami pernah membahas bahwa meskipun memiliki potensi besar di Indonesia, hingga saat ini belum ada layanan e-commerce kecantikan yang besar dan bertahan lama. Masih banyak yang enggan belanja produk kecantikan secara online, namun hal ini prematur bila dijadikan penyebab utama.
Anehnya, penjual kecil di marketplace atau media sosial (seperti Instagram) justru ramai pembeli. Tokopedia juga memasukkan produk kecantikan sebagai salah satu sektor yang paling dicari. Salah satu kendala di bisnis ini adalah perizinan barang impor produk kecantikan yang juga sulit.
Penggiat layanan e-commerce kecantikan di Indonesia nampaknya masih mencari formula yang tepat untuk bisa membuat bisnisnya bertahan dan berkelanjutan.