1. Startup

Beberapa Situs dan Layanan Yang Wajib Dikunjungi Untuk Pantau Banjir Jakarta 2014

Sudah hampir lebih dari dua minggu masyarakat Jakarta disibukkan dengan bencana banjir yang kerap datang di awal tahun. Di saat bencana melanda, jaringan informasi yang up to date tentu dibutuhkan untuk memantau kondisi terkini dari wilayah-wilayah yang terkena dampak agar segala sesuatunya dapat disiapkan dengan terencana. Berkaitan dengan hal tersebut, kami telah merangkum beberapa situs dan layanan dari pemerintah maupun swasta yang dirilis untuk memberikan informasi terkait bencana banjir. Seluruhnya disajikan secara real-time.

Terdapat tiga instansi yang kami soroti dapat dimanfaatkan sebagai pusat jaringan informasi bencana banjir yang mengakibatkan lebih dari 60 ribu warga Jakarta harus rela mengungsi. Yang pertama dari lembaga instansi pemerintah yakni Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang menghadirkan Pantauan Banjir Jakarta. Dalam layanan tersebut, BPPT menghadirkan informasi terkini seputar level tinggi air di sejumlah waduk dan pintu air di wilayah Jakarta dan sekitar.

Sebagaimana yang mungkin telah diketahui, informasi tinggi air di sejumlah wilayah pemantauan sangat penting adanya untuk memantau potensi bencana banjir. Dari apa yang disajikan oleh BPPT tentu dapat membantu pengguna dalam mempersiapkan kemungkinan bencana banjir dari pemantauan waduk dan pintu air yang menjadi tolak ukur bencana banjir di ibukota.

Masih dari instansi pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga merilis layanan dengan muatan informasi yang kurang lebih sama. Bedanya, BPBD DKI Jakarta tidak menghadirkan layanannya secara web interaktif seperti halnya Pantauan Banjir Jakarta dari BPPT, melainkan menghadirkan peta bencana digital yang dapat diakses di sini. Peta digital yang dihadirkan berisi pemetaan wilayah-wilayah di DKI Jakarta yang tergenang banjir, lengkap dengan skala yang dapat menjadi acuan tingkat banjir di sejumlah kawasan dan peta persebaran pengungsian. Peta digital BPBD DKI Jakarta setiap harinya diperbarui per setiap  jam 6 pagi demi menghadirkan informasi yang aktual.

Jaringan informasi terakhir yang kami pantau ialah dari layanan Google. Pada bencana banjir tahun 2013 lalu, Google memanfaatkan layanan Google Crisis Response sebagai jaringan informasi yang disediakan bagi tanggap darurat bencana banjir, namun tahun ini perwakilan Google Indonesia bekerjasama dengan lembaga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menghadirkan informasi peringatan dini bencana dan informasi dampak yang ditimbulkan.

Seperti yang dilansir oleh Kompas hari ini (21/1), informasi yang disajikan akan tertampil dalam Google Public Alerts dan Crisis Map dengan dukungan data dari BNPB. "Mereka akan minta data kepada kita terkait bencana atau kondisi emergency. Nanti mereka akan olah sendiri," ujar Sutopo selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB sesuai dengan pemberitaan Kompas.

Dijelaskan, informasi yang disajikan oleh Google dan BNPB akan hadir dalam bentuk peta digital yang nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam memantau wilayah mana saja yang terkena dampak banjir. Selain manfaat tersebut, Sutopo juga menambahkan layanannya itu akan dapat membantu pencarian korban hilang dari bencana banjir.

Pengadopsian teknologi untuk tanggap darurat bencana saat ini merupakan langkah yang tepat dilakukan oleh sejumlah pihak demi menghadirkan informasi bagi masyarakat baik bagi yang terkena dampaknya maupun tidak. Seperti pada artikel yang dilansir oleh blog Google.org pada 2011, kini sebagian besar masyarakat pengguna internet di dunia akan mencari informasi terkait melalui internet ketika terjadi suatu bencana. Dari penerapan teknologi yang dilakukan oleh BPPT, BPBD DKI Jakarta, dan Google beserta BNPB tentu kebutuhan dan perilaku ini akan dapat dengan baik terlayani dengan informasi yang akurat dan terpercaya.

 

[ilustrasi foto dari: Flickr/Pinodita]