Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Pemasaran Startup
Bagaimana memulai dan mengonversi konten yang diunggah menjadi sebuah interaksi yang menguntungkan
Melanjutkan dari ulasan sebelumnya tentang pemasaran digital untuk startup, kali ini DailySocial akan membahas tentang optimasi platform media sosial. Kendati banyak dianggap sebagai kanal tempat berkumpulnya calon konsumen potensial, ternyata memenangkan pasar di media sosial bukan hal yang mudah. Tanpa adanya strategi yang sesuai, sangat sulit bagi startup untuk mendapatkan konversi dari reach menjadi goal yang diinginkan, misalnya klik ke tautan yang dibagikan. Alih-alih mendapatkan traksi besar, bisa saja pemasaran media sosial hanya akan menguras biaya dan waktu.
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum memulai
Saat ini media sosial tidak hanya digunakan oleh kalangan konsumen muda saja, tetapi sudah menjadi platform yang digunakan secara umum. Jika melihat di sekeliling kita, saat ini mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua telah memanfaatkan media sosial, namun masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam berinteraksi di dalamnya. Karena kondisinya yang sangat beragam, dibutuhkan pendekatan yang pas melalui upaya pemasaran. Salah satunya berbasis digital analytics, seperti yang dijelaskan Co-Founder GDILab Jefri Dinomo.
Pendekatan digital analytics dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan manfaat yang maksimal dari investasinya di media sosial, dengan menargetkan brand pada sasaran yang tepat. Dibutuhkan strategi yang detail sebelum memulai, diharapkan menjadi sebuah acuan bagi pemasar dalam merumuskan berbagai kebutuhan ke depannya, termasuk unsur teknis yang akan mendukung. Dalam perumusan strategi komponen utama yang dapat dijadikan sebagai modal dasar adalah pemahaman yang matang tentang produk –tahu keunggulan produknya dan segmentasi pangsa pasar yang dituju secara spesifik.
Di fase perumusan strategi salah satu hasil yang harus diperoleh adalah sebuah catatan tentang detail produk dan konsumen yang dituju. Bermodal hasil tersebut, selanjutnya dapat dipilih platform media sosial yang sesuai untuk memasarkan produk. Bisa saja menggunakan semua media sosial, namun ingat, habit pengguna sosial itu beragam, kita harus jeli dalam menemukan segmentasi pasar yang dituju. Termasuk mempertimbangkan tipe konten, apakah dengan kata-kata saja orang akan tahu maksud dan tujuan produk, atau harus ditambah gambar dan juga video. Pertimbangan konten juga akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan platform.
Kemudian hal yang perlu menjadi perhatian, untuk startup penting di fase awal pemasaran memfokuskan pada pengenalan brand secara luas. Tujuannya agar orang semakin familier dengan startup, baik dari sisi namanya, logonya, produk atau layanannya, hingga keunggulan yang dimiliki. Fokus pada tujuan meningkatkan nilai brand nantinya akan berimplikasi pada taste konten yang dihadirkan, sebagai contoh dengan cara mencoba memahami permasalahan pengguna dan mengarahkan solusinya pada produk atau layanan yang diusung startup.
Dengan demikian, checklist yang harus dipenuhi oleh startup ketika hendak mempersiapkan pemasaran digital melalui media sosial, yakni:
- Susun strategi secara mendetail: pelajari keunggulan produk, petakan segmentasi konsumen.
- Identifikasi platform yang sesuai didasarkan pada beberapa hal: karakteristik konsumen yang dituju lebih sering menggunakan layanan apa, tipe konten yang akan diunggah seperti apa –menyesuaikan pada kompleksitas layanan.
- Di fase awal fokus startup adalah memperkenalkan brand dan solusi yang ditawarkan seluas mungkin kepada masyarakat.
Lakukan beberapa hal berikut saat memulai
Menurut CEO Bangwin Consulting Abang Edwin, ada beberapa kiat yang dapat diikuti oleh startup ketika ingin memanfaatkan media sosial sebagai kanal pemasaran. Pertama, untuk memperkenalkan produk ada beberapa cara sehingga dapat menarik perhatian audience yang dituju. Salah satunya dengan melempar isu, kemudian menawarkan solusi dengan produk atau layanan yang dikembangkan. Hasil akhir yang dijadikan tolok ukur ialah tentang hubungan yang dibangun dengan calon konsumen. Semakin banyak respon yang didapat (terutama positif) maka strategi tersebut berjalan dengan baik.
Konten menjadi bagian penting untuk menjadi trigger dalam menggiring konsumen untuk merespon. Yang perlu diperhatikan, konten pemasaran tidak melulu kaku melakukan hard-selling secara terus-menerus, akan tetapi dapat diselingi dengan konten umum yang relevan. Misalnya kutipan, konten visual, kuis dan sebagainya. Perhatikan segmentasi konsumen yang dituju dalam memilah unsur kreatif dalam konten. Dan yang terakhir adalah melakukan konsistensi. Konsistensi dengan kreativitas konten dan strategi menjangkau konsumen sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua aksi, yakni One Time Set-up dan Daily Engagement.
One Time Set-up berkaitan dengan cara startup mematangkan identitas berkaitan dengan brand atau merek produknya. Daily Engagement berkaitan dengan bagaimana media sosial dapat menjadi medium berkomunikasi antara startup dengan konsumennya. Semakin banyak perbincangan yang terjadi, maka skor untuk Daily Engagement semakin bagus. Bagian terpenting di sini ialah konteks, tentang konsistensi konten dan strategi media sosial dalam memberikan pesan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengikut di media sosial. Setiap posting di media sosial akan memiliki nilai yang disebut Rate Impressions.
Di fase memulai ini ada beberapa hal yang harus menjadi checklist:
- Pikirkan cara terbaik dalam mendefinisikan atau memperkenalkan produk. Lakukan riset dengan orang di sekeliling. Misalnya coba buat satu dua kalimat atau gambar, kirim ke rekan yang sebelumnya tidak mengetahui tentang maksud konten tersebut. Lalu lakukan penilaian, apakah mereka paham? Jika belum, maka rumuskan kembali sehingga lebih mudah dimengerti. Lakukan secara giat sebelum di-posting di media sosial.
- Buat konten semenarik mungkin, termasuk untuk konten yang tidak berkaitan langsung dengan misi penjualan produk. Gunakan aset-aset digital yang interaktif untuk menarik minat responden.
- Lakukan secara konsisten, dan pastikan semua terukur dengan baik sesuai dengan aspek One Time Set-up dan Daily Engagement.
Lebih lanjut tentang media sosial untuk pemasaran
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi media sosial, yakni startup harus paham betul tujuan yang diinginkan dan cara-cara dalam melakukan pengukuran. Penentuan dua hal tersebut bertujuan untuk memastikan kegiatan dapat terarah dan diukur capaiannya. Adapun beberapa hal yang dapat dicapai melalui pemasaran media sosial di antaranya:
- Meningkatkan nilai brand produk atau layanan.
- Meningkatkan kualitas dan transaksi penjualan dengan membuka peluang baru.
- Meningkatkan return of investment (ROI).
- Meningkatkan komunitas pelanggan loyal.
- Meningkatkan visibilitas startup dalam lanskap persaingan industri.
Sementara pengukuran dapat menggunakan beberapa kriteria hasil yang dimiliki media sosial, di antaranya:
- Reach – seberapa besar jangkauan dari konten yang dipublikasi.
- Click – seberapa banyak klik pada tautan yang dibagikan.
- Engagement – seberapa banyak interaksi yang dilakukan dalam setiap publikasi.
- Hashtag Performance – seberapa besar performa tren yang coba dibangun.
- Sentiment – penilaian positif atau negatif masyarakat terhadap konten yang dipublikasi.
- Organic and Paid Likes – perbandingan antara interaksi yang didapat dari iklan dan organik.
Lalu jika disimpulkan secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh startup saat akan melakukan pemasaran digital digambarkan dalam infografik di bawah ini.