Strategi Pemasaran Digital untuk Startup dan Penerapannya
Hal-hal yang perlu disiapkan startup sebelum memulai proses pemasaran digital
Jika melihat karakteristik konsumen modern yang ada saat ini, tidak diragukan lagi bahwa pendekatan strategi pemasaran digital menjadi sesuatu yang sangat layak dipertimbangkan, terlebih untuk startup digital. Strategi pemasaran digital dapat didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang didesain untuk membantu bisnis mencapai tujuan menggunakan medium internet (online).
Jika dilihat secara kasat mata mungkin akan tampak mudah, bahkan sebagian berpikiran bahwa pemasaran digital sama dengan mempublikasi konten melalui media sosial, lalu mempercepat dengan iklan. Namun kenyataannya tidak sesederhana itu, perlu berbagai perencanaan untuk menghasilkan kampanye pemasaran yang efektif.
Memulai dengan penyusunan strategi
Untuk memulai, startup perlu untuk memikirkan strategi. Strategi sendiri berupa rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan disarankan tujuan tersebut harus dapat diukur dengan baik. Sebagai contoh: melalui kampanye pemasaran digital yang dijalankan selama 2 bulan, startup ingin menghasilkan peningkatan percobaan trial dari produk sebesar 15%.
Namun strategi terebut juga akan sangat bergantung dengan skala bisnis. Di tingkat startup, memiliki tujuan yang fokus dan sederhana sangat disarankan. Cara paling mudah ialah dengan membuat schedule plan berisi aktivitas apa saja yang akan dilakukan secara online.
Hal yang harus dilakukan dalam menyusun strategi pemasaran:
- Pastikan target sudah didapat, sehingga ada angka yang bisa digunakan untuk mengukur hasil akhir.
- Tentukan kerangka waktu pelaksanaan kegiatan pemasaran digital dan aktivitas yang akan dilakukan.
- Identifikasi untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan acara di waktu yang telah ditentukan tersebut. Misalnya jangan sampai melakukan promo hard-selling untuk konversi penjualan ketika tanggal tua dll.
- Tentukan kanal online yang akan digunakan untuk promosi.
Memahami konsumen
Memahami konsumen meliputi beberapa hal, selain harus tahu konsumen ada di segmentasi mana dari sisi daya beli, juga harus mengetahui betul latar belakang mereka. Misalnya aplikasi untuk pencarian tutor belajar, maka startup dapat fokus menargetkan kalangan orang tua atau murid di tingkat atas (SMA/K). Dengan mengenali audiens, startup akan mengerti cara seperti apa yang efektif untuk menyampaikan pesan promosi yang digencarkan.
Untuk mengidentifikasi segmentasi pelanggan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Pikirkan siapa saja yang memiliki kemungkinan menggunakan produk atau layanan startup, kelompokkan menjadi empat bagian.
- Pilah jenis audiens berdasarkan karakteristik tertentu, tabel di atas bisa menjadi rujukan.
- Validasi dapat dilakukan dengan cara melihat data histori pada sistem analisis web atau aplikasi, untuk memastikan hasil pemilihan tersebut sudah tepat.
Memahami brand yang diusung
Mengetahui tentang brand produk yang diusung adalah memahami kekuatan yang dimiliki. Ini penting diketahui, untuk menjelaskan kepada pelanggan mengapa mereka harus memilih produk yang diusung tersebut, ketimbang menggunakan produk pesaing. Keunggulan-keunggulan tersebut harus didefinisikan dengan jelas.
Jika sulit untuk mendefinisikan brand produk dengan baik, coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
- Siapa konsumen produk Anda?
- Apa permasalahan yang ingin dipecahkan dengan produk tersebut?
- Apa hal unik yang berikan oleh produk Anda? (Sebutkan tiga saja.)
- Hal apa yang dapat Anda janjikan jika konsumen menggunakan produk tersebut?
Susun jawaban dari empat pertanyaan menjadi sebuah paragraf, lalu buat menjadi singkat. Maka itulah keunggulan yang ingin disampaikan ke pelanggan terkait brand produk startup yang tengah diperjuangkan.
Menyiasati kompetisi bisnis
Anda ingin tahu apa yang melawan Anda, dan Anda dapat belajar dengan baik dari kedua kemenangan dan kesalahan. Terinspirasi oleh kemenangan pesaing Anda, dan gunakan perbedaan Anda untuk menyoroti apa yang unik dari apa yang Anda tawarkan. Untuk mengidentifikasi persaingan, perlu memahami tiga jenis pesaing yang harus disiasati dengan baik dalam bisnis, berikut:
- Pesaing Langsung; startup atau perusahaan yang menawarkan produk yang sama.
- Pesaing Tidak Langsung; startup atau merek yang menawarkan produk berbeda, namun bersaing di ruang atau segmentasi pengguna yang sama.
- Komparator; produk yang sebelumnya sudah dipakai oleh pelanggan.
Lalu cara paling mudah untuk menemukan kompetitor bisnis --dari tiga jenis di atas--bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Gunakan Google, lalu ketikkan kata kunci berkaitan dengan produk atau layanan yang dibuat oleh startup.
- Jika menemukan, coba layanan tersebut, bandingkan dengan yang dimiliki startup. Jelajahi websitenya dan pelajari newsletter yang biasa dikirimkan.
- Tanyakan kepada pelanggan yang pernah menggunakan produk lain sebagai testimoni dan masukan pengembangan.
Mengukur target capaian
Setelah mendefinisikan dengan baik upaya yang akan dilakukan, maka sekarang mulai melakukan kampanye tersebut. Di fase awal, pengukuran secara intensif dibutuhkan untuk memastikan target yang sudah dicanangkan tercapai. Beberapa hal yang bisa dijadikan bahan analisis untuk mengukur progres pemasaran digital di antaranya:
- Jumlah kunjungan website
- Jumlah unduh aplikasi
- Jumlah pemutaran video
- Klik ke website atau tulisan
- Pendaftaran layanan trial, dan sebagainya.
Itu baru langkah awal, karena semua harus dihitung berdasarkan konversinya terhadap target capaian yang diinginkan. Lantas akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah jika pengunjung website bertambah maka jumlah unduhan meningkat? Apakah jika jumlah unduhan meningkat maka jumlah pelanggan permium akan naik? Jadi definisikan dengan baik target pengukuran dan perhitungannya terhadap dampak yang diinginkan.
Demikian beberapa hal yang perlu disiapkan di fase awal penyiapan strategi pemasaran digital untuk startup. Dalam tulisan selanjutnya, akan dibahas bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan tools dan media sosial untuk mendongkrak kegiatan kampanye digital. Karena untuk melakukan pemasaran digital prosesnya tidak instan, sehingga dapat menghasilkan dampak yang baik bagi pelanggan.
- Referensi: Hubspot, DigialMarketer, Jeff Bullas
Sign up for our
newsletter