Catatan David Cummings Dari Pengalamannya Berkehidupan Bersama 26 Startup
Belajar dari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh startup lain menjadi proses penting untuk sukses
Industri startup yang terus berkembang memberikan berbagai kisah unik dan melahirkan berbagai karakteristik baru yang menarik untuk diamati. Baik bagi pelaku di industri startup itu sendiri ataupun bagi kalangan investor karakteristik tersebut dapat menjadi pembelajaran penting, sebagai sebuah landasan dasar untuk membangun ataupun berinvestasi pada startup. Mengilhami dari apa yang didapat David Cummings dari pengalamannya menghadapi startup, terdapat beberapa hal menarik yang dapat dibahas tentang karakteristik sebuah startup.
Hal ini menarik, mengingat David memaparkan pengalamannya dari sisi ia sebagai seorang investor (pasca melakukan investasi di 26 startup), namun di sisi lain David juga berpengalaman di bidang entrepreneur. Berikut ini beberapa poin pembelajaran yang diungkapkan:
Sebagai entrepreneur, pelaku startup juga memiliki sifat yang sama: begitu optimis.
Ini menjadi satu poin yang penting untuk disiasati oleh seorang investor. Tak perlu meragukan visi dan semangat mereka, hanya perlu memastikan apa yang dikatakan realistis dan mampu menjabarkan detil dari setiap aksi yang akan menjadi suksesinya. Jiwa optimis ini memang menjadi salah satu ciri khas sebuah jiwa entrepreneur, yang rata-rata secara usia pun masih di usia muda.
Startup ramping lebih baik dari startup besar.
Namanya sebuah startup, perusahaan rintisan, penting untuk memastikan fokus dalam rel perjalanannya. Tak seperti sebuah enterprise ala Microsoft atau Google yang memiliki dan mengelola banyak bisnis berbeda, startup lebih ditakdirkan untuk mengembangkan sebuah produk/solusi tunggal. Sebuah startup yang ramping menjadi pilihan yang lebih baik, karena baisanya ia akan memiliki fokus penuh pada pengembangan produk tunggal yang diusungnya.
Kurangnya likuiditas sering menjadi salah satu tantangan terbesar.
Likuiditas ialah terkait dengan kemampuan startup unutk memenuhi kewajiban membayarkan sesuatu tepat pada waktunya. Ini bisa berarti terkati dengan pinjaman modal, biaya operasional kepada pihak ketiga, dan kewajiban finansial lainnya. Sebuah pembelajaran penting, karena pengelolaan keuangan di sebuah startup banyak yang masih ala kadarnya. Terutama yang masih di fase awal dan terlalu fokus dengan urusan teknis.
Exit value sering dianggap lebih penting dari pada entry value.
Exit value bisa diibaratkan sebagai sebuah potongan kecil dari kue tar besar. Sedangkan entry value adalah potongan besar dari kue tar kecil. Bagiannya lebih banyak yang dari kue kecil, namun sering kali malah dianggap kurang lebih penting. Ini dikarenakan masih merasa lebih penting melihat sesuatu yang didapat tersebut dari siapa, ketimbang memperhatikan nilai seberapa banyak dan mempengaruhi dari apa yang telah diberikan.
Membangun portofolio untuk diversifikasi.
Startup begitu bersemangat menampilkan sebanyak-banyaknya jenis portofolio produk untuk terlihat memiliki karya yang begitu beragam dan menjadi nilai plus untuk profil di website. Tak ada salahnya jika portofolio yang ditampilkan menunjukan kapabilitas yang dimiliki startup untuk memberikan solusi/layanan ke konsumen. Namun untuk startup berorientasi produk, sebuah versi trial atau demo produk akan lebih mengesankan.
Memenangkan perlombaan seringkali dianggap titik kesuksesan startup.
Ini menjadi sebuah kebanggaan dan kadang juga menjadi sebuah titik untuk melambatnya perkembangan bisnis. Banyak startup yang berpuas diri atau merasa telah meraih sukses saat setelah memenangkan sebuah kompetisi. Ya, secara kualifikasi dan kompetensi mungkin sudah sukses, namun bisa jadi dari sisi bisnis berkata lain. Bagi sebuah produk di pasar, di mata konsumen, tak penting teknologi apa yang ada dibalik produk tersebut (yang mungkin jadi bahan penting penilaian di lomba), namun produk yang berjalan baik dan memfasilitasi kebutuhannya adalah harga mati.
Masih banyak poin yang dipaparkan oleh David dari pengalamannya ‘berkehidupan’ bersama banyak startup. Namun enam poin di atas adalah yang paling umum terjadi di atmosfer startup tanah air. Setiap startup pada dasarnya unik, dan memiliki lebih dan kurang yang berbeda, saling belajar dari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh startup lain menjadi proses belajar penting untuk berjalan menuju kesuksesan startup itu sendiri. Terus berinovasi, berbenah diri dan bersemangat meraih kesuksesan.