Riset: Teknologi Berbasis Cloud Cocok Diimplementasikan UKM Asia Pasifik
Riset Asia Cloud Computing Association memperlihatkan baru 3 persen pemilik bisnis di Indonesia benar-benar memahami esensi pemanfaatan cloud
Di seluruh wilayah Asia Pasifik, tahun lalu sektor UKM tercatat telah menghabiskan $2 miliar dalam adopsi cloud computing. Dalam penelitian Asia Cloud Computing Association (ACCA) berjudul “SMEs in Asia Pacific: The Market for Cloud Computing 2015” diungkapkan bahwa teknologi berbasis cloud sangat cocok untuk diimplementasikan oleh UKM di Asia guna merangkul dan mengembangkan pangsa pasar.
Secara umum produk cloud yang banyak digunakan oleh pelaku UKM tak lain adalah untuk mensiasati kebutuhan akan infrastruktur teknologi seperti server atau data center untuk menampung dan menjalankan aplikasinya.
Sebagian lagi memilih aplikasi siap pakai untuk kebutuhan produktivitas, seperti sistem komunikasi, sistem kolaborasi hingga CRM (Customer Relationship Management). Sifat produk layanan cloud computing juga cenderung lebih terjangkau dan mudah diakses, karena sifatnya berlangganan (pay-as-you-use).
Indikator Adopsi Solusi Berbasis Cloud Computing
Bagi pelaku bisnis di bidang cloud computing populasi bisnis menjadi indikator kuat tentang adopsi cloud dan kesempatan pangsa pasar di suatu negara. Namun jika merujuk pada hasil penelitian yang dirilis ACCA infrastruktur yang stabil lebih menjadi prioritas para pengadopsi teknologi, sehingga penting untuk diperhatikan. Karena selain untuk mengembangkan nilai ekonomi, seperti efisiensi biaya investasi yang bisa didapat dengan memanfaatkan cloud, layanan yang stabil juga menjadi kunci sukses suatu UKM atau startup.
Berbicara tentang kebutuhan layanan yang stabil maka akan merujuk pada bagaimana UKM menentukan solusi produk cloud yang akan diadopsi. Penting bagi pelaku bisnis UKM untuk membuat suatu pertimbangan pengguna produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan memiliki demografi pengguna layanan yang detil, pelaku bisnis dapat memulai memperhitungkan investasi layanan yang akan diadopsi.
Jika target pasar yang hendak dirangkul hanya di Indonesia saja misalnya, tentu keputusan terbaik dapat mengambil layanan cloud lokal yang menawarkan layanan dan produk cloud sesuai yang dibutuhkan. Namun berbeda ketika menargetkan pangsa pasar global, yang berarti layanan atau produk tersebut hasil siap sedia untuk diakses dari mana saja.
Potensi Cloud Computing di UKM Indonesia
Jika melihat potensinya di Indonesia, pangsa pasar UKM atau startup adalah sebuah ladang menarik bagi vendor penyedia layanan cloud. Perlu disadari juga bahwa tren UKM adalah membutuhkan suatu solusi cloud yang handal, namun terkadang ada keterbatasan jika harus merekrut seorang ahli untuk mengurusi infrastruktur dan teknologi yang ada di dalamnya. Beberapa penyedia layanan cloud menyadari betul potensi ini, dengan menggunakan teknologi tepat guna sebuah layanan cloud yang handal dan ekonomis.
Riset di atas juga menyebutkan bahwa salah satu pintu gerbang bagi UKM di Asia untuk maju dan berkembang ialah pendekatan bisnis berbasis mobile. Penetrasi peningkatan pengguna smartphone di Indonesia sangatlah dahsyat. Ramaihnya akses mobile ini juga penitng untuk disiasati oleh pelaku bisnis, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan perangkat lunak yang mendukung pemanfaatan produk dan layanannya, termasuk cara-cara untuk menghubugkan bisnis dengan konsumen.
Edukasi Pasar Masih Menjadi Bagian Penting
Migrasi dari pendekatan tradisional menuju teknologi berbasis cloud pada dasarnya didasari oleh beberapa tren kunci, di antaranya peningkatan mobilitas, remote workspace dan BYOD (Bring Your Own Devices). Riset ACCA mengemukakan baru 3 persen pemilik bisnis di Indonesia, khususnya UKM, yang benar-benar memahami esensi pemanfaatan cloud. Di Jepang pun ditemui fakta yang sama, hanya terdapat sepertiga dari total pelaku bisnis yang memahami dengan betul esensi pemanfaatan cloud, artinya masih belum menyeluruh.
Sebenarnya permasalahan yang umum yang menjadi keraguan bagi bisnis untuk mengadopsi layanan cloud rata-rata terkait dengan pengetahuan tentang solusi apa yang terdia di lingkungan cloud, apa yang harusnya diterapkan untuk memaksimalkan produktivitas, dan terbatasnya keterampilan untuk mengelola dan mengembangkan solusi berbasis cloud.
Cara paling umum ialah dengan mengedukasi dan mematangkan kesadaran serta keakraban dengan cloud computing. Pendekatan dengan mengedepankan unsur-unsur edukasi bisa jadi menjadi sebuah langkah jitu yang dapat diambil pengembang layanan cloud untuk makin berkibar merangkul pangsa pasar UKM yang sedang terus bertumbuh ini.