Dampak Implementasi Kantor Digital Bagi Bank Commonwealth
Tidak berdampak pada pengurangan jumlah karyawan, justru membuatnya naik level ke pelayanan yang lebih "advisory"
Beberapa waktu lalu, Bank Commonwealth meresmikan kantor digital, sebagai bentuk peningkatan pelayanan perbankan digital yang lebih efisien dan praktis. Hal in dilakukan sesuai dengan misi perusahaan yang ingin menjadi pemimpin pasar dalam menyediakan layanan keuangan digital untuk nasabah ritel dan UKM.
Head of Wealth Management and Customer Segments Bank Commonwealth Ivan Jaya menuturkan, dulunya ada banyak waktu nasabah terbuang karena menunggu antrean. Sekarang lewat kantor digital, para nasabah bisa melakukan kebutuhan finansial mereka sendiri.
Ia pun memastikan kehadiran kantor digital justru tidak membuat perusahaan mengurangi jumlah karyawan yang ditempatkan di kantor cabang operasional. Malah mengalihkan fungsi mereka jadi lebih "advisory", dari sebelumnya lebih administratif.
"Karyawan kami dapat lebih fokus memberikan layanan terkait saran-saran keuangan maupun edukasi. Sehingga peran petugas bank lebih bergeser dari yang dulunya lebih banyak administratif, kini menjadi lebih banyak bersifat advisory," katanya kepada DailySocial.
Menurutnya, jumlah karyawan yang ditempatkan dalam suatu cabang sangat bervariatif karena akan perlu melihat berbagai pertimbangan mulai dari jenis cabang itu sendiri, luas kantor, dan jumlah nasabah yang siap dilayani.
Adapun, total karyawan yang dimiliki Bank Commonwealth mencapai lebih dari 1.700 orang. Sementara total kantor cabang yang dimiliki Bank Commonwealth ada 55 unit, tersebar di 25 kota di Indonesia.
Sayangnya, Ivan enggan membeberkan lebih detail untuk investasi yang siap dikucurkan perusahaan terkait kantor digital. Namun pihaknya menekankan bahwa perusahaan sangat serius mengadopsi teknologi berskala dunia ini ke Indonesia, agar tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
"Dari segi jangka panjang, investasi ini akan sangat menguntungkan karena akan membantu baik bagi nasabah untuk memanfaatkan jasa keuangan kami dan juga karyawan kami dalam melayani nasabah."
Kantor digital, sambungnya, akan lebih menyasar nasabah yang ada di kelas emerging affluent sampai affluent (nasabah kaya) untuk menikmati Premier Banking Lounge di dalamnya.
Sementara ini kantor digital baru hadir di tiga lokasi di Jakarta, yaitu WTC 6 Sudirman, Kensington Kelapa Gading, dan Pantai Indah Kapuk. Lokasi penyebarannya bakal fokus ke kota-kota besar seperti Bandung dan Surabaya. Dua kota tersebut akan disambangi perusahaan tahun depan.
Peluncuran bank digital ini merupakan bentuk komitmen lanjutan dari Bank Commonwealth dalam transformasi ke digital, setelah meluncurkan Tyme Digital Kiosk, mesin kios yang memungkinkan nasabah buka rekening bank dalam waktu 10 menit.
Kini Tyme Digital telah hadir di 30 titik yang tersebar di Jabodetabek, di antaranya Pluit Village Mal, Plaza Indonesia, Kota Kasablanka, Gandaria City, BSD, Summarecon Mal Serpong, Bekasi, dan lainnya.
Beberapa layanan yang dihadirkan kantor digital, di antaranya terdapat mesin Tyme Digital untuk membantu nasabah membuka dan aktivasi kartu ATM, internet banking, dan mobile banking. Ada area self-service digital center, dapat digunakan nasabah untuk mencari informasi produk dan mengakses internet dan mobile banking lewat perangkat tablet.
Petugas pun akan lebih bersifat mobile, tidak hanya di bagian layanan pelanggan atau teller, namun juga di area lainnya. Brosur dan pengisian form-nya juga telah diubah menjadi paperless.