Elasitas Bawa GameMachi dan Menoo! ke Ajang AnDevCon
GameMachi dan Menoo! adalah dua aplikasi multiplatform buatan Elasitas yang masih bersifat private beta. Tidak cuma untuk BlackBerry atau Android, disebutkan keduanya dibuat juga untuk iOS (iPhone), Java (J2ME), Symbian, dan Windows Mobile. Untuk mencobainya, Anda perlu mengisi formulir pendaftaran terlebih dahulu di tautan: http://gamemachi.elasitas.com dan http://menoo.elasitas.com.
Elasitas sendiri merupakan salah satu sponsor acara AnDevCon perdana ini dan CEO Elasitas, Calvin Kizana, akan membawakan presentasi dengan titel "Why Indonesia Matters" yang mengulas landscape dan pertumbuhan industri mobile di Indonesia. AnDevCon perdana ini akan menghadirkan dua keynotes. Pertama dari Motorola, Christy Wyatt, Corporate VP of Software and Services Product Management, yang menjelaskan tentang Motorola Mobility, dan yang kedua dari Chet Haase dan Romain Guy dari Tim Android Google yang akan membahas tentang Honeycomb dan masa depannya. Di bulan November mendatang akan diadakan AnDevCon II. Acara ini diorganisir oleh BZ Media yang juga menggelar SharePoint Technology Conference dan iPhone/iPad Developer Conference.
Kami sudah membahas cukup panjang tentang GameMachi, Anda bisa melihatnya di sini. Menoo! sendiri merupakan aplikasi review makanan, semacam yelp, di mana pengguna dapat menciptakan konten sendiri (user generated content) dan memberi suara (vote) untuk menu yang disukai. Menoo! menerapkan teknologi Location Based Service (LBS) yang terintegrasi dengan Google Maps dan Augmented Reality (AR) untuk pencarian menu dan restoran.
Menoo! menawarkan pilihan makanan dan minuman di lebih dari 3000 venue di Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Untuk informasi lokal, Menoo! menggandeng JalanSutra secara eksklusif. Selain itu Elasitas juga bekerja sama dengan AllMenus.com untuk data dan Point of Interest (PoI) di Amerika Serikat. Nampaknya tidak hanya untuk Asia Tenggara saja tapi juga akan merambah ke kawasan lain.
Buat saya pribadi, ini berita baik bahwa selain serbuan pembuat aplikasi asing ke Indonesia, pengembang Indonesia juga bisa memperkenalkan hasil karyanya ke kancah internasional. Langkah Elasitas mensponsori acara ini juga strategis karena selain membawa produknya, Elasitas memberikan perspektif tentang industri mobile di Indonesia ke pihak pengembang global.
Di skala mikro, penerimaan kedua aplikasi ini tentu saja sangat bergantung pada kualitas aplikasinya dan bagaimana memasarkannya. Di skala yang lebih luas, saya pribadi berharap akan ada lebih banyak pihak mengikuti langkah Elasitas untuk memperkenalkan produknya secara global. Bisa jadi aplikasi yang dibuat tidak diterima di Indonesia, tapi malah menjadi big hit di negara lain. Anda akan tidak pernah tahu sebelum mencoba, bukan?