Go-Jek dan Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Hadirkan Layanan Kesehatan, UMKM, dan Transportasi
Jangka waktu kemitraan sampai satu tahun mendatang dan masih dalam tahap percobaan sampai dua bulan mendatang
Go-Jek dan Pemkab Banyuwangi menghadirkan layanan kesehatan, UMKM, dan transportasi untuk masyarakat Banyuwangi. Langkah ini adalah tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara keduanya pada Oktober lalu.
Bentuk implementasi dari layanan kesehatan, mitra driver Go-Jek akan diberdayakan sebagai armada pengantar obat untuk warga Banyuwangi yang sedang sakit. Akan ada shelter khusus Go-Jek di RSUD Banyuwangi untuk melancarkan program ini.
Khusus untuk warga miskin, terkait biaya pengantaran, akan ada tambahan subsidi baik dari Pemkab maupun Go-Jek dari dana CSR. Adapun untuk transportasi, pihak Go-Jek merangkul taksi lokal untuk memperkuat armada Go-Car.
Sementara untuk UMKM, sebanyak 35 merchant Go-Food dari Banyuwangi akan diikut sertakan dalam pesta kuliner. Acara ini akan digelar pada 15-17 Desember 2017.
"Bagi Go-Jek, kolaborasi ini bukan sekadar bisnis saja tapi merupakan suatu pergerakan besar dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia dengan teknologi. Lewat implementasi teknologi, ada efisiensi yang bisa menggerakkan roda ekonomi, beri peluang lapangan pekerjaan sebesar-besarnya," terang CEO Go-Jek Nadiem Makarim, Rabu (15/11).
Bupati Banyuwangi Azwar Anas menambahkan, kolaborasi ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat Banyuwangi, terutama pekerja sektor informal, UMKM, pelaku usaha transportasi dan masyarakat umum.
Pihaknya percaya dengan pemerintahan yang kolaboratif dengan perusahaan swasta, dapat mempercepat peningkatan kualitas layanan publik sekaligus membantu masyarakat terus berkembang.
"Go-Jek adalah satu dari sedikit entitas bisnis yang mampu mewujudkan kewirausahaan sosial dengan baik. Inovasi sosial seperti itulah yang perlu didukung karena pemerintah jelas tidak bisa berjalan sendirian," kata Azwar.
Saat ini sudah ada 800 mitra Go-Jek yang sudah bergabung di Banyuwangi. Seluruh mitra tersebut sebelumnya berprofesi sebagai pengemudi ojek pangkalan. Secara total, mitra Go-Jek di seluruh Indonesia mencapai 600 ribu orang.
Nadiem melanjutkan, perusahaan selalu terbuka untuk berdiskusi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah lainnya dalam meningkatkan layanan publik.
"Kami memiliki berbagai solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memberi dampak positif bagi masyarakat. Kami juga membuka ruang kolaborasi yang pro inovasi seperti kolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi yang sudah terealisasi ini," pungkasnya.