Google Pamerkan Mesin Pelontar Otomatis untuk Balon Internet Project Loon
Dapat menyelesaikan proses peluncuran satu balon udara dalam waktu kurang dari 30 menit
Apa kabar Project Loon? Konsumen tanah air memang masih harus menunggu uji coba balon udara penyedia koneksi internet ini dilakukan di wilayah Indonesia tahun ini juga. Selagi menanti, kita bisa melihat bagaimana perkembangannya sejauh ini.
Lewat akun resmi Project Loon di Google+, Google memamerkan bagaimana cara mereka menerbangkan balon-balon udara ini ke langit Puerto Rico seefisien mungkin. Di sini Google mengandalkan mesin pelontar otomatis yang mereka juluki Chicken Little. Jangan terkecoh dengan namanya, tinggi mesin derek khusus ini mencapai mencapai angka hampir 17 meter.
Usai dirakit di suatu lokasi, Chicken Little dapat menyelesaikan proses peluncuran satu balon Project Loon dalam waktu kurang dari 30 menit, mulai dari mengisinya dengan udara, mengangkatnya lalu melontarkannya ke angkasa.
Penggunaan mesin ini diklaim akan membantu tim Project Loon untuk beroperasi di wilayah yang pola anginnya dinilai optimal untuk pergerakan balon udara, yang pada akhirnya berujung pada penyebaran koneksi internet secara merata.
Balon-balon yang telah mengudara dapat berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian, tim Project Loon hanya perlu menetapkan delapan stasiun di darat saja dan sejumlah balon di udara untuk menyediakan akses internet nirkabel secara merata di suatu wilayah.
Sejauh ini tidak ada informasi apakah Google juga berencana menggunakan Chicken Little selama pengujian Project Loon di Indonesia. Mungkin mesin yang dipakai nantinya tidak persis seperti ini, sebab Google menyatakan bahwa Chicken Little hanyalah satu dari sejumlah mesin pelontar otomatis yang sudah mereka siapkan.
Sumber: Engadget.