1. Startup

Google - Yahoo Kandas

Setelah gagal diakuisisi oleh Google, belakangan Yahoo

mulai mengatur strategi pengiklanan dengan bantuan Google. Kedua raksasa internet ini tadinya akan membuat persetujuan mengenai advertising slot untuk keduanya. Yahoo sendiri mengambil langkah ini karena menilai rate monetisasi Google lebih baik dari pada milik Yahoo. Pembicaraan antara kedua belah pihak sudah cukup jauh, bahkan mereka sudah membuat live trial demo untuk perhitungan yang lebih detail.

Namun sayangnya pembicaraan yang sudah begitu jauh terpaksa harus disudahi. Google menarik diri dari pembicaraan kerjasama lebih lanjut dengan Yahoo dikarenakan alasan legalitas secara hukum di Amerika dan karena desakan dari investor dan rekanan Google yang khawatir dengan adanya perjanjian tersebut. Perjanjian kerjasama antara Google-Yahoo ini ditolak oleh Departemen Hukum AS karena dinilai cacat secara hukum.

Ketika draft persetujuan Google-Yahoo ini diserahkan ke Departemen Hukum AS akhir September lalu, banyak analis yang memprediksi kalau perjanjian kerjasama itu akan gagal. Bahkan minggu kemarin, Wall Street

memperkuat analisis kegagalan perjanjian tersebut sangat besar untuk kandas di tengah jalan. Sampai akhirnya hari ini Google secara resmi mengumumkan membatalkan pembahasan perjanjian kerjasama dengan Yahoo.

Menurut beberapa analis pasar Wall Street, gagalnya perjanjian Yahoo dengan Google diperkirakan akan membawa Microsoft

kembali bergairah untuk mengadakan perjanjian dengan Yahoo mengingat Yahoo mulai kehilangan beberapa pemain penting di perusahaannya. Namun para analis memperkirakan bahwa Microsoft akan mengambil langkah yang lebih kecil yaitu mengadakan perjanjian kerjasama di sektor mesin pencari / search engine. Sebelum hari ini, kemungkinan Yahoo menjual perusahaannya ke Microsoft hanya berkisar 10 %, namun setelah gagalnya kerjasama dengan Google maka persentase ini tentu akan terus naik.