IDC: Teknologi Akan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC), Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh berkembangnya sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Indonesia mencatatkan pertumbuhan investasi asing langsung sebesar 22% pada kuartal ketiga 2012. Sementara, pembelajaan di bidang TIK diprediksikan akan mencapai angka 15 miliar dollar Amerika di akhir tahun ini.
Hal ini senada dengan beberapa laporan lainnya. Wall Street Journal, misalnya, selain melaporkan angka pertumbuhan investasi asing langsung yang serupa, juga menambahkan prediksi bahwa angka ini akan melonjak mencapai 26% pada akhir tahun. Lebih lanjut, Wall Street Journal merinci angka investasi asing langsung ini dan menempatkan sektor transportasi, logistik dan telekomunikasi, serta kertas sebagai kontributor terbesar terhadap pertumbuhan di kuartal ketiga ini.
Selain itu, IDC juga memaparkan 5 area utama yang akan mempengaruhi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia pada 2013:
- Meningkatnya belanja di bidang TIK
IDC memprediksikan peningkatan belanja di bidang TIK pada beragam industri besar, mulai dari industri yang bergerak di bidang sumber daya alam hingga ke industri retail dan manufaktur.
- Layanan Data Center
IDC memprediksikan bahwa pertumbuhan penggunaan jasa data center akan meningkat secara drastis di tahun 2013.
- Pertumbuhan Startup
IDC juga memprediksikan meningkatnya investasi pada startup di sektor teknologi dimana para investor berlomba-lomba mencari “the next big thing”. Jika kita simak perkembangan dunia startup selama tahun ini saja, sudah ada cukup banyak pendanaan yang dikucurkan kepada startup-startup di Indonesia dari berbagai entitas baik lokal maupun luar negeri. Sebut saja misalnya pendanaan Bukalapak oleh Gree Venture, pendanaan Lazada oleh JP Morgan dan Kinnevik, pendanaan PriceArea juga oleh Gree Venture, pendanaan UrbanIndo oleh East Ventures, atau pendanaan Stilomo dan Ifetcha dari angel investor.
- Kebijakan BYOD
Kebijakan bring your own devices (BYOD) adalah kebijakan dimana perusahaan cenderung mendorong pegawainya untuk menggunakan perangkat milik sendiri dalam operasional perusahaan. Perangkat yang dimaksud umumnya yang berkaitan dengan perangkat TIK seperti laptop dan ponsel. IDC memprediksikan kebijakan BYOD ini akan menjadi topik yang ramai didiskusikan di perusahaan-perusahaan yang berskala besar pada tahun 2013.
- Perkembangan Kawasan Indonesia Timur
Saat ini bisnis masih terpusatkan di kawasan barat Indonesia, demikian pula kemajuan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. IDC Memprediksikan bahwa beragam entitas bisnis akan mencoba mengembangkan pasarnya ke kawasan Indonesia Timur selama 5 tahun ke depan. Kami sendiri pernah melaporkan mengenai rencana pembangunan infrastruktur teknologi di wilayah timur Indonesia oleh Kementerian Teknologi dan Informasi pada pertengahan tahun ini.
Laporan dari IDC ini, dalam pandangan saya, seharusnya dapat semakin memacu para pelaku industri TIK di dalam negeri, khususnya para pelaku startup. Mereka harus semakin giat berinovasi dan menciptakan produk serta layanan yang dapat berkompetisi dengan produk atau layanan sejenis di level regional maupun internasional. Dengan dikembangkannya infrastruktur TIK untuk lebih banyak lagi warga Indonesia dan semakin besarnya pembelanjaan industri lain untuk membeli produk dan layanan TIK, maka semakin besar peluang pasar yang bisa dieksploitasi baik pada pasar konsumen maupun enterprise.
Sumber: IDC, Wall Street Journal
Sumber Gambar: The ANU Indonesia Project Blog