INDEF: Fintech P2P Lending Diproyeksi Sumbang 100 Triliun Rupiah Terhadap PDB 2020
Industri ini mampu menyerap 362 ribu tenaga kerja atau 0,32% terhadap total angkatan kerja nasional
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan perusahaan p2p lending menyumbang Rp100 triliun terhadap PDB Indonesia di 2020. Angka ini naik hampir empat kali lipat dibanding tahun lalu sebesar Rp25,97 triliun. Adapun, prediksi untuk tahun ini sebesar Rp60 triliun.
Peneliti INDEF Izzudin Al Farras menjelaskan penelitian yang dilakukan bersama AFPI ini mengacu pada data I-O 2014 yang diperbarui Bekraf.
Ada 21 sektor ekonomi yang dikaji untuk melihat dampak fintech p2p terhadap ekonomi Indonesia, misalnya nilai sektor jasa perbankan bertambah Rp1,95 triliun, dana pensiun naik Rp3,32 triliun, jasa asuransi Rp1,51 triliun, dan jasa lainnya Rp1,87 triliun.
Menurutnya, ada dua faktor yang menyebabkan kontribusi fintech p2p lending terhadap PDB meningkat. Pertama, karena memudahkan pengajuan pinjaman, dan penyalurannya ke borrower dengan memanfaatkan teknologi.
Kedua, terjadi kenaikan indeks literasi keuangan dari 29,07% pada 2016 menjadi 38,03% pada tahun ini.
Riset ini juga menyoroti pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja. Industri ini mampu menyerap 362 ribu tenaga kerja atau 0,32% terhadap total angkatan kerja nasional.
Bila dirinci, tenaga kerja di dana pensiun naik 25,5%, jasa keuangan lainnya 68,1%, asuransi 2,7%, dan perbankan 1%.
Di samping itu, peran p2p lending adalah menurunkan angka kemiskinan hingga 0,7% dan meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk pelaku UMKM. Salah satu yang terlihat adalah peningkatan pendapatan petani di desa sebesar 1,23% dan pekerja perdagangan di kota sebesar 2,59%.
Fintech lending juga memiliki dampak terhadap pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga pengusaha pertanian meningkat 1,34%, rumah tangga golongan rendah perkotaan meningkat 1,34%, dan rumah tangga golongan atas perkotaan naik 1,77%.
"Dampak positif fintech p2p lending terhadap perekonomian Indonesia, harapannya akan terus meningkat seiring dengan semakin berkembangnya bisnis fintech p2p lending. Prospek investasi fintech ke depannya cukup menjanjikan, baik di Indonesia maupun di Asean," menurutnya, Senin (11/11).
Riset ini dilakukan selama Agustus hingga September tahun ini dengan mengacu pada data OJK per Juni. Pada periode itu ada 113 perusahaan fintech p2p lending yang terdaftar.