Indigo Apprentice Awards 2015 Mencari Startup yang Siap Diakselerasi
Cari tiga startup di setiap batch, siapkan pendanaan hingga 2 miliar Rupiah dalam bentuk kerja sama pemasaran, kesempatan untuk berkolaborasi dengan layanan Telkom Group, akses ke pelanggan Telkom Group, dan mentoring
Setelah sebelumnya beberapa kali mencoba menjaring startup dalam program Indigo Incubator, kali ini Telkom mencoba pendekatan lain. Tahun ini mereka memulai Indigo Apprentice Awards (IAA) yang akan dibuka dua kali dalam setahun. IAA diharapkan bisa membantu Telkom menemukan startup potensial untuk diakselerasi.
Tentang Indigo Apprentice Awards
Kami berbincang dengan Dewi Juwita dari Divisi Digital Business Telkom tentang IAA 2015. Menurut Dewi ada perbedaan mendasar antara Indigo Incubator dan IAA. Jika Indigo Incubator memiliki fokus utama untuk menjaring startup yang masih dalam tahap ide, prototipe, atau baru melewati tahap pematangan model bisnis, IAA sudah melangkah lebih jauh untuk mendapatkan startup dengan produk yang lebih matang, sudah memiliki pengguna, dan siap diakselerasi.
Executive General Manager Telkom Divisi Digital Business Achmad Sugiarto mengatakan:
"Peserta (IAA) adalah pemuda pemudi usia 15-30 tahun. Bentuk akselerasi yang akan kami berikan untuk para startup adalah funding dan mentorship untuk pengembangan produk. Ada rekomendasi dan bimbingan mulai delapan bulan hingga satu tahun."
Setiap batch disiapkan pendanaan akselerasi dengan nilai total sekitar dua miliar Rupiah berbentuk kerja sama pemasaran, kesempatan untuk berkolaborasi dengan layanan Telkom Group, akses ke pelanggan Telkom Group, dan mentoring.
Meskipun startup lazimnya didirikan oleh beberapa orang, perorangan yang menurut hukum Indonesia dapat melakukan penandatanganan kontrak kerja sama atau kesepakatan bisnis dapat menjadi peserta IAA.
Kegiatan setelah terpilih
Untuk startup terpilih, Dewi memastikan bahwa selama melama masa akselerasi semua startup harus berada di Jakarta untuk melakukan review dan koordinasi yang membutuhkan kehadiran fisik, dan hal ini sifatnya temporer dan sesekali waktu. Selebihnya peserta dapat tetap berada di lokasi yang dikehendaki oleh masing-masing startup selama startup dapat menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Biaya hidup dan operasional untuk menjalankan bisnis telah diperhitungkan dalam kesepakatan kerja sama program akselerasi.
Meskipun banyak mengeluarkan investasi dalam program ini, Telkom tidak mengharuskan adanya kepemilikan mereka di startup peserta. Sesuai dengan kesepakatan sebelum program akselerasi dijalankan, Telkom dan startup terkait bisa menjalankan skema revenue sharing atau melakukan sinergi dengan produk Telkom yang sudah ada.
Yang diharapkan dari program IAA
Dewi mengatakan, "Harapan kami startup dapat eksis di pasar, baik menjadi salah satu perusahaan yang akan melakukan joint venture dengan Telkom Group maupun bekerja sama dengan perusahaan global agar mereka dapat berekspansi ke pasar global sehingga membawa nama harum Indonesia."
Mereka berharap bisa menjaring setidaknya tiga startup untuk setiap batch, meskipun tidak tertutup kemungkinan untuk mengakomodasi lebih banyak startup jika memang memenuhi syarat. Lulusan program IAA juga berpeluang untuk memperoleh pendanaan lanjutan dari VC-nya Telkom, MDI Ventures.
Pendaftaran
Siap untuk diakselerasi? Cek tautan http://apprentice.ddbaccelerator.com/ untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut.
- Disclosure: DailySocial adalah media partner Indigo Apprentice Awards 2015