Informasi Detil Pengguna Hunian Jadi Hal Kritis untuk Serumah
Selain teknologi dan kualitas layanan, kepercayaan pelanggan dibangun dari keterbukaan
AirBnB dan Uber adalah contoh beberapa startup yang sukses menjadi penghubung antara orang-orang yang memiliki sumber daya. Konsep ini lantas terus berkembang dalam banyak hal. Di Indonesia sendiri mulai banyak startup yang yang berangkat dari konsep yang serupa. Yang terbaru adalah Serumah.
Dari pemberitaan beberapa media, Serumah disebut baru mulai beroperasi sejak Juli 2016. Ide awalnya sendiri berasal dari foundernya, Soraya Feruzia. Aya, sapaan akrab Soraya, mengaku terinspirasi dari pengalamannya sewaktu masih kuliah. Proses mencari kost dan menemukan teman untuk menghuni sebuah hunian secara bersama terasa memberatkan. Terlebih lagi soal harga yang tinggi jika menempati sebuah hunian sewaan sendirian. Serumah mencoba memudahkannya dengan sistem yang mereka tawarkan.
Jika ditilik dari segi konsep, Serumah perlu berjuang ekstra supaya bisa tetap bertahan di pasar dan menjadi pilihan masyarakat untuk berbagi dan mencari hunian yang bisa disewa bersama-sama. Contohnya dengan menawarkan sejumlah fitur atau layanan pembeda.
Dari bisnis sewa-menyewa hunian ini, di Indonesia sendiri sudah ada Infokost, MamiKost, dan lainnya. Secara konsep semuanya berada hampir di titik yang sama, bedanya Serumah menawarkan detil informasi dengan siapa nantinya pengguna akan tinggal. Persaingan selanjutnya menyangkut fitur, layanan, dan yang paling penting adalah kepercayaan.
Tanpa mengenyampingkan peran serta teknologi dan kualitas layanan untuk menentukan pemenang di ranah ini, kepercayaan mau tidak mau berada di titik tertinggi untuk memastikan kepuasan pelanggan. Aya dalam sebuah pemberitaan menyebutkan bahwa Serumah secara sederhana memiliki konsep yang mirip dengan situs cari jodoh. Informasi yang ditampilkan tidak hanya mengenai harga, alamat, dan fasilitas kamar, tetapi juga termasuk orang-orang yang sudah tinggal di sana.
Informasi tersebut diyakini bisa membuat orang lebih selektif memilih hunian sewaan, karena tidak hanya sekedar mencocokkan fasilitas kamar tetapi juga mencari kecocokan sesama penghuni.
“Kami percaya bahwa bisnis startup mudah sekali tergantikan jika tidak bergerak dinamis mengikuti pasar. Kami berharap bahwa Serumah.com akan menjadi situs terkemuka untuk sewa kamar Indonesia dan teman serumah yang dapat membantu orang di luar sana yang kesulitan dalam menemukan kamar atau teman serumah. Tujuan kami adalah Indonesia dapat menjadi pasar kamar sewa terbesar berbasis teknologi yang dapat melayani jumlah penduduk yang sangat besar ini,” ungkap Aya, dikutip dari SWA.