Inventory Adalah: Pengertian, Tujuan, Tugas dan Jenisnya
Setiap perusahaan yang melakukan bisnis biasanya memiliki persediaan sendiri
Pemilik bisnis perlu membeli berbagai barang untuk bisnis mereka. Persediaan atau inventory adalah setiap barang atau barang yang dimiliki oleh suatu bisnis dan dijual kepada pelanggannya.
Tapi apakah hal ini juga berlaku untuk perusahaan jasa? Untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang inventory penyimpanan, DailySocial.id akan menjelaskannya padamu berikut ini!
Definisi Inventory
Stok atau persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang digunakan untuk tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang melakukan bisnis biasanya memiliki persediaan sendiri. Keberadaannya tidak hanya dianggap sebagai liabilitas karena merupakan pemborosan, tetapi sekaligus dapat dianggap sebagai aset yang dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai.
Sistem pengendalian persediaan adalah seperangkat kebijakan pengendalian yang menentukan tingkat persediaan yang harus dipertahankan. Terlalu banyak stok (overstock) menyebabkan terciptanya dana tidak aktif dalam jumlah besar, juga meningkatkan risiko kerusakan barang dan biaya penyimpanan yang tinggi.
Namun, jika stok terlalu rendah, ada risiko situasi kehabisan stok, karena barang seringkali tidak dapat dikirimkan secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang cukup, yang menyebabkan penghentian produksi, penundaan penjualan, dan bahkan kerugian pelanggan.
Fungsi dan Tujuan Persediaan
Menurut Render dan Heizer (2005), terdapat empat fungsi persediaan, yaitu sebagai berikut:
- Mendecouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi. Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk mendecouple proses produksi dari para pemasok.
- Mendecouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang eceran.
- Mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
- Menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.
Persediaan mempunyai peran besar dalam rangka mempermudah atau memperlancar operasi perusahaan. Adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut:
- Menghilangkan risiko keterlambatan barang tiba.
- Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan.
- Menjaga keberlangsungan produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi.
- Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen dengan tersedianya barang yang diperlukan.
Jenis-Jenis Inventory
Berikut jenis-jenis inventory yang dapat kamu temui dalam dunia bisnis:
Bahan Baku
Bahan baku adalah semua produk yang diproses menjadi produk akhir. Misalnya, di pabrik pembuatan kue, bahan bakunya adalah susu, gula, dan tepung yang digunakan dalam berbagai tahap produksi.
Dalam hal bahan baku, penting untuk dipahami bahwa bahan baku yang digunakan oleh perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pemasok atau produk sampingan dari proses tersebut.
Di pembuat kue, sebagian besar bahan mentah dibeli dari pemasok yang berbeda. Namun, produsen gula tersebut hanya mengimpor tebu dari petani yang berbeda. Limbah yang diolah di pabrik untuk mendapatkan nira disebut ampas tebu. Jus dikirim untuk dimasak, dan ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar. Di sini tebu, nira dan ampas tebu diolah sebagai bahan mentah.
Konsep bahan baku sebagai persediaan hanya ada di industri manufaktur. Dalam industri perdagangan dan jasa tidak ada pengolahan atau pembuatan, jadi tidak ada bahan mentah.
Pekerjaan dalam Proses atau Work in Progress
Ketika bahan mentah telah dikirim untuk diproses tetapi belum diterima sebagai barang jadi, tahap ini dikenal sebagai barang dalam proses.
Di pabrik kue, setelah bahan baku diolah dan dicetak, kue dilakukan quality control sebelum dikirim ke pengemasan akhir. Semua kue yang harus diperiksa kualitasnya dianggap tidak lengkap. Sederhananya, kategori barang dalam proses mencakup semua produk yang telah diproses tetapi belum dikirim untuk dijual.
Barang Jadi
Barang jadi adalah produk akhir yang siap untuk dijual di pasar. Produk-produk ini telah melewati semua tahapan produksi dan kontrol kualitas. Bagi pengusaha kue, kue yang dikirim ke pasar setelah kontrol kualitas adalah produk jadi.
Bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi adalah tiga kategori utama persediaan yang diakui dalam laporan keuangan perusahaan. Ada juga jenis lain yang disimpan untuk berjaga-jaga atau untuk keperluan khusus lainnya.
Inventory MRO
MRO adalah singkatan dari Maintenance Repairing and Operating supplies, persediaan jenis ini sangat penting, terutama untuk industri manufaktur. Produk MRO tidak dihitung sebagai inventaris dalam akuntansi, tetapi mereka memainkan peran penting dalam pekerjaan organisasi sehari-hari.
Pasokan MRO digunakan untuk perawatan, perbaikan dan perawatan mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Beberapa contoh barang MRO adalah pelumas, cairan pendingin, seragam dan sarung tangan, mur, baut dan sekrup.
Inventory Penyangga
Dalam bisnis manufaktur atau perdagangan, fluktuasi dan pergerakan pasar tidak selalu dapat diprediksi. Perubahan tersebut dapat berdampak negatif pada penjualan atau proses produksi, yang dapat menyebabkan situasi kehabisan stok.
Inventory penyangga adalah mencoba untuk mengimbangi hal ini dengan mengikuti pepatah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Inventory penyangga (juga dikenal sebagai persediaan pengaman), terdiri dari barang-barang yang disimpan di gudang toko atau pabrik untuk meredam dampak permintaan yang tidak terduga.
Lonjakan permintaan yang tiba-tiba, keterlambatan transportasi, atau pemogokan tenaga kerja dapat dikelola jika persediaan penyangga yang memadai dipertahankan.
Cycle Inventory
Cycle inventory adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan barang yang dipesan dalam ukuran lot dan secara teratur. Persediaan siklus biasanya merupakan bahan yang langsung digunakan dalam produksi atau merupakan bagian dari beberapa proses biasa.
Decoupling Inventory
Sebagian besar produksi dilakukan dengan beberapa mesin. Output dari satu mesin diumpankan ke mesin berikutnya untuk diproses lebih lanjut. Namun, proses tersebut hanya berjalan lancar jika semua mesin bekerja pada waktu yang sama. Kegagalan satu mesin dapat menggagalkan seluruh proses, oleh karena itu diperlukan decoupling inventory.
Decoupling inventory terdiri dari produk yang disimpan sebagai cadangan untuk mesin lain ketika mesin sebelumnya gagal memproduksi produk seperti biasanya.
Misalnya, saat kue dipanggang dan adonan dibentuk, ia masuk ke dalam oven untuk dipanggang. Produser dapat menyimpan potongan adonan berbentuk ekstra untuk dikirim ke oven untuk dipanggang saat mesin sedang diservis untuk menghindari kerusakan pada salah satu cetakan yang dapat menunda proses pemanggangan.
Inventory in Transit
Inventory in transit mengacu pada barang-barang yang dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti bahan mentah yang diangkut ke pabrik dengan kereta api atau barang jadi yang diangkut ke toko dengan truk.