Ketika Harus Menutup Startup
Mengambil keputusan bijak saat keadaan tidak lagi menjanjikan, harus yakin untuk bangkit kembali
Pemberitaan yang marak beredar dan kegiatan pemasaran yang masif di awal munculnya startup, ternyata bukan menjadi penentu keberhasilan sebuah startup. Menurut data Statistic Brain, hanya tersisa 50% startup yang bisa menjalankan bisnisnya dalam waktu 5 tahun.
Tentunya banyak alasan mengapa pada akhirnya startup terpaksa harus gulung tikar dan menghentikan usaha, mulai dari jumlah pengguna yang tidak bertambah, pendapatan yang menurun hingga teknologi yang sulit untuk diadopsi. Diperlukan faktor pendukung lainnya untuk bisa menjalankan bisnis, bukan hanya sekedar kecintaan serta kemampuan terhadap produk, namun faktor keberuntungan terkadang juga menentukan keberhasilan startup.
Artikel berikut ini akan mengupas tiga hal yang mempengaruhi kegagalan dari startup, dan bagaimana langkah tepat yang harus diambil untuk bisa menerima kegagalan dan mulai lagi dari awal.
Persiapan dan antisipasi
Saat Anda baru mulai membangun startup, jangan harapkan untuk langsung bisa menuai kesuksesan dalam dua tahun pertama, faktanya adalah dua tahun pertama justru merupakan momen yang paling merugikan dan sarat dengan pengeluaran dalam jumlah yang besar untuk bisa menjalankan usaha. Terapkan strategi yang tepat untuk bisa keluar dari kesulitan tersebut, salah satu langkah yang baiknya mulai dipikirkan adalah menutup startup Anda.
Tidak memiliki motivasi
Di awal berdirinya startup mungkin Anda masih memiliki semangat dan keinginan yang kuat untuk membangun startup, namun jika saat ini Anda mulai merasakan jenuh dan terjebak dengan rutinitas yang ada, hal tersebut perlu dicermati karena akan berakhir dengan kegagalan dan berhentinya usaha di tengah jalan.
Stres dan depresi
Menjadi seorang entrepreneur dan memiliki perusahaan sendiri artinya Anda harus siap selama 24 jam menjalankan bisnis yang ada. Jika Anda kerap merasa stres, depresi hal tersebut akan berimbas kepada kesehatan yang menurun. Sebagai pemilik perusahaan, Anda bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan.
Terima kegagalan dengan ikhlas
Saat ini sudah banyak pemilik startup yang akhirnya menutup startup mereka dan menghentikan usaha yang ada, meskipun telah memiliki jumlah unduhan aplikasi yang banyak, namun demikian kegagalan pun tidak dapat dihindari. Jika kegagalan terjadi kepada startup Anda, jangan menjadi malu atau enggan untuk mencoba kembali menjadi seorang entrepreneur. Terima semua kegagalan dengan kerendahan hati, pelajari dan koreksi kesalahan yang telah Anda buat di startup sebelumnya.
Terkadang kegagalan yang dialami di awal usaha bisa menjadi sebuah momentum yang tepat untuk Anda mempelajari kembali kekurangan dan kesalahan yang telah dibuat. Menutup perusahaan adalah cara yang paling bijak dilakukan, jika usaha tidak menunjukkan profit yang jelas. Lebih cepat Anda memutuskan untuk menutup startup, lebih sedikit risiko yang nantinya harus Anda tanggung.
Tentunya banyak pilihan yang kemudian bisa Anda lakukan, apakah ingin memulai kembali perjalanan karir Anda menjadi seorang entrepreneur, kembali bekerja menjadi seorang pegawai, atau mulai mencari bisnis atau pekerjaan ideal yang berbeda dari profesi Anda sebelumnya. Cobalah renungkan kembali pilihan yang paling ideal untuk Anda, setelah keputusan menutup startup telah dilakukan.