KlikTukang Jalin Kesepakatan Investasi dengan Reliance Modal Ventura
Belum ada informasi lebih jauh skema kerja sama yang dijalin keduanya
Anak perusahaan PT Reliance Capital Management (Reliance Group) yang bergerak di bidang investasi dalam bentuk pembiayaan ke dalam sebuah perusahaan swasta dalam jangka waktu tertentu PT Reliance Modal Ventura (RMV) dikabarkan telah menandatangani perjanjian kerja sama permodalan dengan PT Klik Beres Semua (KlikTukang). Belum ada informasi lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama keduanya.
KlikTukang sendiri merupakan startup yang bergerak di bidang on-demand jasa. Sama seperti layanan serupa, KlikTukang membantu menyediakan jasa seperti jasa service AC, listrik, perpipaan, tukang kunci, perkakas dan lainnya. Untuk membantu mengoptimalkan layanannya ini KlikTukang juga menyediakan aplikasi mobile yang bisa diunduh baik di Google Play maupun di App Store.
CEO KlikTukang Astrid Wibisono menuturkan bahwa layanannya didesain untuk menjadi penghubung antara masyarakat yang memiliki kebutuhan dengan para tuan yang memiliki keahlian masing-masing.
"Para tukang telah kami verifikasi dan secara berkelanjutan kami juga memberikan pelatihan tentang pelayanan kepada para tukang ini sehingga kepuasan pelanggan tetap terjaga," ujar Astrid.
Tidak ada info lebih lanjut mengenai bentuk kerja sama dan besaran modal yang diberikan RMV ke KlikTukang. KlikTukang selanjutnya akan bersaing dengan startup sejenis di bidang penyedia jasa seperti Seekmi, Tulungin, Tukang dan lainnya.
Sementara itu menanggapi kerja sama ini Direktur utama RMV Iman Pribadi dalam beberapa pemberitaan menyebutkan kerja sama yang dilakukan pihaknya merupakan salah satu bentuk dukungan Reliance Group dalam rangka mengembangkan startup sesuai dengan anjuran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Merupakan komitmen Reliance untuk turut mengembangkan industri kreatif di Indonesia agar dapat lebih bersaing secara global," jelas Iman.
Lebih lanjut Imam menjelaskan bahwa RMV juga berencana untuk menyalurkan investasi berupa permodalan ke perusahaan industri menengah yang dinilai prospektif. Sektor yang di sasar antara lain sektor teknologi informasi, ritel dan industri kreatif.